Koridor rumah sakit pagi itu ramai. Aneska harus berjalan hati-hati kalau tidak mau menyenggol lalu-lalang orang atau pasien di atas kursi roda. Beberapa kali Aneska juga harus merapatkan diri ke dinding ketika ada ranjang pasien di dorong melewatinya.
Riana tadi sudah mengirim nama ruangan berikut dengan letaknya. Tertulis di pesan kalau Aneska cukup berjalan ke sayap kanan gedung, lurus mengikuti jalan.
Satu menit hampir tersasar, Aneska akhirnya melihat Riana yang melambai ke arahnya.
Aneska menyusul duduk di kursi, di samping Riana. "Udah dari tadi?"
Riana mengangguk. "Kak Anes nggak sibuk, kan?"
Ujian sekolah telah selesai. Murid kela dua belas hanya tinggal menunggu pengumunan saja.