"Dira…aku berjanji tidak akan pernah melukai hatimu, pegang janji ku ini.
"Lan mengeluarkan kalung yang dia pake dan memasangnya ke leher Dira.
" Ini adalah milik leluhurku,miliki dan jagalah dengan baik.jangan berikan atau tunjukkan pada siapapun"
dira melihat liontin kalung itu, seperti peluru tapi bukan tabung, melainkan segi delapan beraturan. Ujungnya runcing seperti kunci Bertahtakan tulisan jawa yang entah apa artinya dengan lambang bunga melati di delapan sisinya.di tengah bunga melati terdapat berlian kecil yang di tanam berwarna putih. Dira baru melihat liontin seperti itu.
"Itu adalah fidelis, hanya aku dan ayahku yang memilikinya, aku mewariskan fidelis ku padamu"
Lan menatap dira,posisinya sekarang berjongkok menghadap dira yang sedang duduk di kasur. Pandangannya teduh namun dira tahu dia sedang serius.
"Fidelis?"tanya dira heran
"Artinya kunci kesetiaan!"jawab Lan
"Kunci? Untuk membuka apa Lan?" tanya dira.
"kotak berisi gulungan emas segi delapan!"jawab Lan
"di saat yang tepat kamu akan membukanya sendiri, aku janji!"kata Lan sambil memeluk tangan dira.
Dira tidak menyadari bahwa dia sedang membawa kunci sebuah peradaban tertua yang pernah ada.pendulum masa lalu pelan pelan berputar.
Peradaban para kesatria kaum bangsawan berlahan muncul. Garis keturunan dari anak raja dan 9 para pengawal setia terbangun dari tidur panjangnya.hanya keturunan raja saja yang meiliki kuncinya, sebuah kunci yang dijaga ketat oleh 9 kesatria untuk tidak jatuh ke orang yang salah. Kali ini Lan yakin, dira adalah pilihannya.
Malam itu Lan datang menemui Aulil, kali ini Lan berpenampilan lebih keren dari biasanya. Mereka bertemu di sebuah club malam tempat dugem di daerah Jogja.
Aulil mengutuk dirinya sendiri saat melihat Lan datang "kenapa gak dari dulu aku mengetahui identitas aslinya!" gumam aulil. Lan sangat tampan malam itu, mencuri semua mata para gadis yang hadir,beberapa rela merayu Lan dan menawarkan minum gratis dengan rayuannya, tapi Lan menolak.
Hai" disapa aulil yag duduk di sebuah kursi.
Malam lan, aulil mencium pipi lan, dan tangannya merayap ke paha lan.
Malam juga!sapa Lan mencoba tersenyum semanis mungkin.
Jadi apa hubunganmu dengan Dira sebenarnya Lan!" tanya Aulil
"Just friend!" jawab lan berbisik tepat di telinga aulil.
Ow ya Lan,ayahku punya bisnis garmen ya lumayan lah agak besar, tapi itu hanya sampingannya saja. mungkin kamu tertarik bergabung dengan bisnis ayahku Lan
"jadi its about bisnis?"tanya Lan
" Tidak Lan,aku hanya ingin kita bisa lebih dekat
!Aulil mendekatkan tubunya melekat pada Lan, menciptakan situasi agar Lan mau menciumnya, lekuk tubuhnya terpampang untuk dinikmati dengan bebas.jemarinya menari di paha Lan menciptakan getaran birahi untuk dibangkitkan. tapi sepertinya usahanya gagal. Lan berdiri, merapikan bajunya
"aku tidak berminat"kata Lan sambil meninggalkan Aulil.
Lan, tunggu…"Aulil memegang tangan lan. kemudian memeluknya dari belakang.
"Lan aku mengabdikan seluruh hidupku untukmu"kata aulil
"miliki aku Lan,ambil aku kau jadikan budak pelayanmu sekalipun!"
aulil merabakan jemarinya di dada Lan.jari jarinya menari indah di dada Lan yang kekar. Lan melemparkan tubuh aulil, melepaskan dirinya dari pelukan dan meninggalkan aulil yang tersungkur di lantai.
"Harlaaannnnn!" teriak Aulil
Malam itu berat sekali untuk Lan.
" Aulil tau siapa aku" gumam Lan dalam hati. Hati Lan sangat berantakan. "Dira dalam bahaya, aku harus bertindak"gumam Lan. Lan sangat ingin bertemu dira tapi ini sudah larut.
Lan berada di alam dilema yang sangat berat antara memberi tau dira tentang aulil atau meyimpan kejadian buruk barusan untuk dirinya sendiri.
"Dira… !"ketik lan dalam wa
"Lan, buruan bobok dah malam.kasur pedro gak nyaman ya?"jawab dira
"Dira juga belum bobok!"jawab Lan
"Masih kerjakan tugas."jawab Dira sambil mengirim sebuah foto selfi dirinya denngan baby dool dan tumpukan buku.
" Lan bantu kerjakan tugasnya ya!" wa lan ke dira!
" besok besok aja ya bantu dira buat PPT"jawab dira. Kedua insan yang sedang di sapa cinta itu tersenyum dalam dunia maya. Saling malu walau tidak bertemu.getaran itu semakin kuat. Lan menyadari, sebuah rasa yang berbeda sedang bermain dengan hatinya
saat selanjutnya di kampus
Dira dan Kemal nampak sibuk dengan praktek yang mereka kerjakan.
Kadaver yang dipesan Kemal sudah disiapkan di ruang praktek dan siap di bedah oleh dosn mereka.
Aulil mana sih dir? Tanya Kemal." Ntar juga nyampe, paling beli sarapan di kantin!" jawab dira. Dir.. kamu kok gak cerita sih tentang hubunganmu dengan Lan!"kata Kemal.
"Ih masih temen aja kok! Nanti kalo udah jadian bakal aku traktir!"kata dira
"Jadi kalian masih sebatas teman Dir?" Tiba tiba aulil datang.
"yez, kami masih memberi waktu pada hati untuk menemukan cintanya sendiri" jawab dira
"Ohh so sweet, dewasa banget!" Jawab Kemal
"Emm Aulil, jangan cemberut gituuu,aku tau kamu gak suka aku dekat sama Lan!"kata Dira.
Dalam hati Aulil, ada api yang mulai menyala, membakar kemana mana dan nyaris tidak bisa dipadamkan.
Praktek hari ini dilalap habis oleh Dira. Kemal nampak senang dengan tampilan dira dalam mempresentasikan kadaver yang sudah dibedah oleh dosennya. Keberhasilan hari ini mereka rayakan di café dekat kampus
"lho, kok juss tomat. Saya pesan kopi pak!" kata Dira saat pramusaji memberinya segelas jus besar.
" Maaf mbak dira,kopinya habis!" kata pemilik café. " ya udah pak, saya minum kopinya kemal aja" kata dira
" maaf mbak dira, mbak dira gak boleh minum kopi sebelum sarapan!"
" yang larang siapa tuh? Berani banget nyokap dira aja g berani larang!kata Kemal.
"aku yang larang! Mulai sekarang, sarapan dulu baru ngopi!"
tiba tiba Lan di samping dira, dan mencubit telinga dira mesra.yang dicubit telinganya hanya membalasnya dengan senyum manja.
" cie pasangan baru nempel melulu, dah mirip Hp sama paket data aja! "
Kemal memberi tempat duduknya untuk Lan dan bergeser ke kanan.
"Makasih mal!"kata Lan yang langsung duduk di dekat dira. Dira hanya diam. Aulil menatap Lan,matanya terbakar api kecemburuan..
" kami Cuma teman tekat, jangan salah paham" kata Dira pada teman temannya
"iya, kami berkomitmen untuk membebaskan cinta menemukan caranya sendiri!kata Lan. Kemudian mencuri curi peluang mencium kening dira. "Hari ini pesan apa yang kalian mau, gantian aku yang bayar ya Mal!"kata Lan pada Kemal." Ok siap!"kemal nampak senang melihat dira dan lan
"Aku ijn ajak dira sebentar ya"kata Lan
"Lama juga gak papa!"jawab Kemal.Lan berlalu setelah menyodorkan beberapa lembar seratusan ke kemal.
Dira dan Lan berduaan di lantai 2 café itu.
"Dir… ada yang harus aku ceritakan!"
"Iya .. katakan!"
"Dir, apapun yang kamu dengar tentang aku, tanyakan padaku dulu, jangan menyimpulkan tanpa bertanya padaku!"kata Lan pelan
"menurutmu, aku secepat itu menilai suatu hal?"tanya dira
"aku yakin akan kebijaksanaanmu"jawab Lan.
Mereka saling memandang, jemari mereka saling meremas,menari dalam genggaman yang beradu.
Tanpa mereka sadari, ada beberapa pasang mata yang mengawasi mereka. Salah satu dari mata yang terbakar adalah mata aulil.
"Madira Pambayun, berani kamu mengambil lelakiku!"kata Aulil
"tunggu,kehancuran mu!"imbuhnya...