Hari hari tergelap di dalam kehidupan Dira.
Air kepedihan mulai berjatuhan deras membanjiri pelopak mata.
Dirinya dihantam bertubi tubi oleh penghianatan terbesar dalam hidupnya. Baginya tidak masalah besar bila harus keluar dari kampus karena tidak sanggup membayar kuliah, tapi dikeluarkan dari kampus karena memalukan civitas adalah perilaku yang benar benar tidak bisa dia ampuni dalam hidupnya.
Baginya kesetiaan pada tempat dia menimba ilmu tidaklah cukup. Melainkan juga perjuangannya mengharumkan nama baik kampusnya. namun kini tercoreng sudah. Dira berusaha menyulam benang benang peristiwa hari ini. dia seperti berada di sebuah labirin yang berjalan tanpa petunjuk. Kedua orang yang terdekatnya memberi misteri tersembunyi.
Siapa lan sebenarnya dan kenapa aulil memainkan sandiwara sekejam ini. Di satu sisi dira memiliki Lan yang membuatnya nyaman, di sisi lain dia kehilangan aulil yang membuatnya sangat tidak aman.
"dengar kata hatimu!"
Dira terperanjat, seolah ada yang membisiki dira
Seperti sebuah boneka yang di stel on untuk bergerak. Dira memejamkan mata.melipat kakinya jadi satu. Menyatukan tangannya dalam formasi tapa barata.
Cinta adalah dua mata koin yang tidak bisa bersatu, antara logika dan rasa. Cinta adalah anastesi yang memiliki kekuatan menghapus pikiran, logika dalam hitungan detik. Cinta mampu melumpuhkan aliran vena dan alteri dan memompa darah kembali dalam arah yang berlawanan. Cinta adalah syaraf kejut yang menggetarkan seluruh otot menegangkan dan merelaksasikan kembali. Cinta membuat manusia beraksi di luar logika. Cinta melakukan apapun demi cinta. Cinta tidak pernah bertanya siapa dan apa.
Mata dira terbuka.
"Aulil mencintai Lan". Kata dira dalam hati.
Formula telah ditemukan. Dira tersenyum.memegang fedelis yang berkilauan memancarkan pantulan sinar bulan yang masuk dari jendela dira.
"Lan…!"gumam dira
"dira…"batin lan
Di kamar Lan, laki laki itu tidak bisa berfikir tenang.tubuhnya bergonta ganti posisi tidur, ke kiri telentang, ke kanan, telentang, tengkurap, diulang seperti itu berkali kali. Apa yang dira lakukan membuat Lan makin gila pada wanita itu. Rambut Lan masih basah setelah keramas, tapi kepalanya makin panas dan menegangkan semua sarafnya tiap kali mengingat tubuh dira yang menari nari di atasnya.Lan mengingat bagaimana bibir dira menuntaskan hawa nafsunya, dan menelannya hingga bersih.
Senyum dira menari indah dalam lamunan Lan.
Malam itu adalah malam penuh senyum untuk Lan dan malam penuh air mata untuk dira.
Beberapa wartawan sudah mangkring di kampus, menghampiri dira.
" mbk dira apa benar terjadi pemerkosaan di kampus ini?"
mbak, komen dong tentang vidoe orasinya!"
"sekarang kabar aulil bagaimana?"
" apa tindakan rektor terhadap kejadian ini?"
Dira dijejal pertanyaan beberapa wartawan lokal.
"begini ya mbak mas semua, kumpulkan semua teman kalian jadi satu di ruang rektor, kita bicarakan baik baik!"
Pagi itu dira tidak ikut kuliah. Dia menuju ke
ruang pak Lavi dan membahas tentang wartawan yang berkumpul.
"kamu sih Dir!"ahhhhch"pak lavi terlihat bingung dan marah
" lakukan tugas bapak selaku rektor.jangan menilai secara subjektif.fakta hari ini adalah saya menyebarkan info tidak benar yaitu pelecehan untuk menaikkan rating kontest orasi dan memaksa sahabat saya aulil memfitnah pak bambang. Dan saya siap dengan semua hukuman, termasuk jalur hukum! Bersihkan nama pak bambang, bersihkan nama aulil!"
"Dira…, kamu jangan gila dir!tiba tiba Lan datang membentak dira.
"itu bukan solusi"
Dira meremas fedelisnya."kali ini aku ingin kamu mempercayai aku Lan!"kata dira sangat tegas. "kali ini giliran ku menciptakan Labirin berbentuk kuda troya!"batin dira.
"lakukan pak!"kata dira
Pak Lavi menatap dira, dipandangannya melihat gadis itu sangatyakin dengan langkahnya, seyakin saat dia membawa nama baik kampus dalam berbagai kejuaraan tingkat nasional yang sering dira ikuti.
Lan masih menatap dira,
"apa kamu mendukungku Lan?"
"selalu"jawab Lan sambil mencium kening dira.
Kali ini dira ingin menangis,tapi bendungan di matanya dipenuhi amarah yang disimpannya dalam ketenangan.Lan menelpon mega, untuk datang dalam konverensi pers.
"lan… mega itu siapa sih?tanya dira
Kenapa?cemburu?tanya lan
Ihh enggak, seriusan!
"mega itu mata mata!"jawab lan
"Dir… suatu hari semua akan aku ceritakan padamu, semua,aku mencari waktu yang pas untuk menceritakan semua hal tentang diriku, apa kamu mau bersabar menunggu hari itu?"kata Lan dalam tatapan yang sangat tajam
Dira mengangguk
Konverensi pers berlangsung di ruang auditorium.
Pak lavi memulai dengan membuat penyataan
Pada hari ini saya Dr. Lavi Pramudya M.biomed menyatakan bahwa
1.tidak ada pelecehan seksual di kampus ini.
2. Dr. bambang prayogo dosen fakulas kedokteran tidak melakukan pelecehan terhadap mahasiswi atas nama aulil raharja, Semua itu bohong, terbukti dari rekaman CCtv kampus
3. Video yang diedarkan oleh mahasiswi atas nama madira pambayun semua orasi itu memang terjadi kemarin
4. aulil raharja memberi pernyataan bahwa dirinya dalam paksaan dan ancaman Madira pambayun melakukan kebohongan pelecehan ini guna memenangkan kontes orasi terbaik
5.semua yang bersalah dalam kasus ini tidak hanya di drop out tetapi akan dijerat secara hukum.
Demikian. Trimakasih
Beberapa wartawan ingin bertanya tapi Pak lavi meninggalkan audit.
setelah konverensi pers
"kamu jahat banget sih Dir!"
"b#ngsat kamu Dir"
"Dasar iblis"
"He dira ga tau malu loe"
Keluarkan aja dira dari kampus"
"Eneg gue lihat mukanya!"
"Jangan tampar aku!"kata dira sambil meremas pergelangan tangan seorang mahasiswi yang ingin menamparnya.
Beberapa melempar dira dengan gelas air mineral.namun Lan selalu ada melindunginya.
Sepanjang kampus dira di maki,di hina di olok bahkan di lempari.
Lan membawa dira keluar kampus menaiki mobil bersama mega dan 4 orang yang dira tidak kenal.
"bagaimana lan bisa menaiki vellfire sekeren ini".batin dira
"Kita ke vernasya cottage ya. Lama tidak ke sana"kata laki laki yang ambil kemudi.
Kamu mau kan Dir menenangkan diri ke sebuah tempat!" tanya lan. Dira mengangguk.
"Dira,mereka semua sodaranya mega, sodaraku juga, dia romi, aditya,rangga,dan jalu" kata Lan
"salam ratu madira"jawab mereka kompak.
"hemm, jangan bikin dira malu dan gak nyaman" jawab lan. Selama di mobil Lan memegang tangan dira tanpa melepaskannya sekali pun. Jalu memberinya minuman, bila dira menolak, lan pun menolak.
Dira makin heran. Tapi menutupi keheranannya dengan sangat rapi.tatapan dira mencuri curi keadaan, membaca tiap tiap orang dari yang ada di sekitarnya.
Dari mereka ber empat memakai cincin yang sama dengan mega. Sebuah cincin dengan plat kotak segi delapan, berukir melati kelopak 5,dengan mata intan tertanam di kelopak tengah melati.
Mereka memasuki sebuah vila yang sangat mewah. Lan mengajak dira masuk seolah mereka sudah sering berkunjung di sini.beberapa pelayan menyambut. Dira terus membaca keadaan sekitar. Tangan Lan memegang jari dira.
Semua berjalan di belakang Lan, seperti pengawal hanya saja dengan santai dan tidak nampak.hampir semua pelayan yang ada di tempat itu menghormat ke Lan, bukan ke mega atau romi. Jalu rangga dan romi asyik ngobrol, mega dan aditya naik ke atas mengikuti pelayan.
Lan membawa dira kehalaman belakang. Suasananya sangat dingin, halamannya mewah dengan kolam renang dan pepohonan. Beberpa pohon dan air mancur menciptakan sebuah suara ketenangan. Dira tersenyum.
"Lan …apa pendapatmu tentang aulil?"tanya dira sambil memainkan jemarinya ke air di kolam renang. sebuah awal interogasi sedang dimainkan.
"Dira… sebenarnya aku ingin memberitau mu bahwa aulil pernah mencoba mendekatiku!"
"Oh ya… kapan itu?"tanya dira dalam gejolak yang disembunyikan
"enam jam setelah aku memberi mu ini!" Lan mendekati dira, mengambil fedelis yang menyelip di pakaian dalam dira, nyaris menyentuh dada dira.
"oh! Kalian.."
"Dira…"panggil Lan
Belum selesai kalimat dira, Lan memegang wajah dira untuk menatapnya.
"fedelis ini adalah jaminan kesetiaanku! aku pernah bilang, jangan menyimpulkan sesuatu sebelum tau kebenarananya,tanyakan ke aku dulu!'
" baik Lan… ceritakan semuanya tanpa aku tanya!"pinta dira
Lan mengeluarkan hpnya, menunjukkan wa dari aulil,dira melihat video dirinya dan kemal saat asik mengobrol di kampus.Lan men scroll wa nya. Tertulis nama M.1 mega di klik dan muncul wa dari mega. Dinyalakan sama lan sebuah video
. Kejadian di cafe Bosche vvip club. Penolakan Lan pada aulil.
Maaf aku tidak berminat
Miliki aku lan
Ambil aku
Kau jadikan budak pelayanmu sekalipun!
Suara aulil membengkakkan hati dira,Dira melihat saat Lan menolak melempar tubuh aulil ke lantai dan meninggalkannya.
"maafkan aku dira."lan bersimpuh di kaki dira.
"semua ini salahku dir!kejadian hari ini adalah salahku.
Andai aku tidak mengenal Madira Pambayun, andai aku tidak menaruh rasa yang beda pada mu. Aku tidak kuasa jauh dari dirimu,hatiku menuntut mendekati mu, rasaku memaksa untuk selalu berada di sampingmu. Aku tidak paham kenapa hati ku hanya berminat pada mu.
Hatiku begitu yakin padamu.
Sungguh dir, aku ingin menceritakan kejadian saat itu, tapi aku takut kamu salah paham padaku, aku takut kamu akan kehilangan sahabatmu,aulil,atau terjadi hal yang tidak membuatmu nyaman. Aku tidak sanggup bila kamu menjauhi ku."
Dira menarik tubuh lan untuk berdiri dan mendekatkan tubuhnya ke Lan.menatapnya dalam.memegang dadanya.berjinjit .lan pun membungkuk,mendekatkan bibirnya ke dira.saat bibir lan mendekat, dira mendorong Lan ke kolam renang.
Byuuurrrr
Romi, mega, rangga, jalu dan aditya menuju ke sumber suara air .
"kalian tidak apa apa???tanya romi.mereka nampak cemas pada Lan
Lan menepi "awas kamu dir!"
"Aaaaa"teriak dira
lan keluar dari air,berlari mendekati dira, dira yang semula tenang menjadi panik. Lan mengangkat tubuh dira,begitu mudah dan ringan.lalu menceburkan dira ke kolam.
Mereka semua tertawa.
" tolooong!"teriak dira sesaat, kemudian kelabakan dalam air.hingga tak bergerak.
Dira….
Dir…
Lan panik.Lan, Mega dan teman temannya mencebur ke air bersamaan untuk menolong dira. Lan mengangkat tubuh dira yang tak sadarkan diri.
"aku bisa berenang Lan.."dira melepaskan diri dari Lan, dan berenang menjauhi mereka berlima.
"Dir… kamu"
Sesaat mereka lupa akan masalah yang mereka hadapi.