"Mbak nginep di sini, kan?" tanya Bayu ketika mereka kembali lagi ke rumah.
Saat ini ketiga kakak-beradik itu sedang berkumpul di kamar Rosma, kamar yang sama pernah Kirana tempati dulu.
Kepala Kirana menggeleng. "Kayaknya enggak, bos Mbak mana mau tinggal di gubuk kita."
Bibir Rosma mencebik kecewa. Dia padahal berharap mereka bisa tinggal meskipun semalam. Tapi, gadis 17 tahun itu sadar rumahnya memang sudah tidak layak huni. Pandangannya refleks menyapu atap rumah yang kalau hujan bocor lalu helaan napasnya terdengar berat.
"Coba rumah kita udah direnovasi, pasti Mas Gama mau menginap di sini," ujarnya terdengar sedih.
Kirana meraih tangan adiknya, dan menepuknya perlahan. "Sabar, ya. Doakan Mbak, biar bisa ngumpulin uang banyak. Jadi, kita bisa renovasi."
"Aku juga ingin cepat lulus biar bisa bantu Mbak Kiran nyari duit."
"Nggak usah dipikirin. Kamu belajar dulu yang bener."