Lutut Gama saling bersentuhan dengan lutut Kirana. Lengan keduanya bahkan sesekali bersinggungan. Entah kenapa hal remeh temeh seperti ini menjadi begitu luar bisa bagi Gama. Dia terus mengawasi bagaimana lutut Kirana sesekali mendempel ke lututnya.
Di sisinya Kirana tampak tak peduli dengan hal itu. Wanita yang mencepol rambutnya tinggi-tinggi itu mengedarkan pandang ke sepanjang jalan Malioboro yang ramai di malam hari. Dia tampak menikmati suasana itu.
Dehaman keras Gama bahkan tidak bisa mengalihkan perhatiannya.
"Kita mau makan di mana?" tanya Gama, membuat Kirana menoleh padanya.
"Kita ke warung lesehan terang bulan," sahutnya lantas memutar kepala ke belakang. Menghadap bapak tukang becak. "Bapak tahu lokasi lesehan terang bulan kan, Pak? Itu loh yang ada di depan toko terang bulan. Katanya juga warung itu pernah didatangi artis."
"Njeh, Mbak. Kulo sumerep." (saya melihat)