Beberapa detik lalu seluruh tubuhnya terasa kebas. Tidak banyak yang bisa Kirana lakukan selain mematung. Berdiam ketika Gama memberikan sentuhan lembut pada bibirnya. Lelaki itu masih menunduk, memeluknya dengan erat sembari mengulum bibir bawahnya.
Tidak ada balasan. Kirana tetap memilih diam. Meski dirinya sudah tidak memberontak lagi.
Pelan akhirnya wajah Gama menjauh. Ibu jarinya mengusap bibir tipis Kirana yang basah. Tidak ada ekspresi apa pun pada wajah Kirana. Wanita itu tidak marah atau mengucapkan apa pun sebagai lambang rasa kesalnya karena lagi-lagi Gama bertindak kurang ajar dan impulsif.
Kaki Gama melangkah mundur lalu berbalik. "Kamu sudah siap kan? Kita keluar sekarang saja," ujar Gama sembari mengambil ponsel dan dompetnya. Seperti tidak pernah terjadi sesuatu, lelaki itu beranjak menuju pintu.