"Rumah orang tua kamu di pegunungan atau bagaimana? Semakin jauh track-nya makin menegangkan," ujar Gama ketika mobilnya melewati jalan yang berbelok-belok. Sesekali naik turun lalu melewati tikungan tajam. Meskipun jalannya cukup halus namun kondisi jalan lumayan ekstrim.
"Iya, Pak. Memang sedikit naik gunung, sih," sahut Kirana nyengir.
"Ini bukan sedikit lagi Kirana. Tapi sudah banyak. Telinga saya sampai budeg karena jalannya terus naik."
Kirana menghela napas. "Bapak jangan menggerutu terus nanti kita nggak sampai-sampai."
Gama memang berhenti menggerutu, tapi sebagai gantinya lelaki itu terus saja berdecak. Apalagi ketika akses jalan mulai menyempit.
"Kirana kalau dari arah berlawanan ada pengendara mobil kita nggak bisa jalan, dan terpaksa mundur."
"Nggak akan ada, Pak. Di daerah sini jarang yang punya mobil."