Malam belum terlalu larut ketika keduanya tiba di hotel kembali. Baru beberapa menit lalu Kirana mengganti pakaiannya dengan piyama tidur yang dia beli juga dari Pasar Beringharjo. Berdiri di balkon kamar dengan memegang cangkir berisi teh hangat. Gemerlap lampu kota tampak indah terlihat dari atas kamarnya. Jauh di sana, sebentar lagi dia akan bertemu keluarganya. Kirana tersenyum sendiri membayangkan wajah kaget Bayu dan Rosma.
"Ada yang menarik? Kenapa kamu senyum-senyum?"
Kirana kontan menoleh dan menemukan Gama dengan rambut basah. Lelaki itu baru saja keluar dari kamar mandi. Mengenakan kaos slim fit dan celana tidur panjang dengan motif garis vertikal.
"Bapak mau teh?" tanya Kirana.
"Boleh asal pake madu dan jeruk nipis," sahut Gama seraya menggosok rambut basahnya dengan handuk kecil.
"Kalau itu harus pesan dulu ke layanan kamar. Di kamar ini hanya ada teh seduh biasa." Kaki Kirana kembali masuk ke kamar.