Chereads / SWITCH LIFE / Chapter 15 - Pertemuan di Pesta

Chapter 15 - Pertemuan di Pesta

"PESTA!!!" teriak Rei panik,"kamu gila? Mana ada aku pergi ke acara seperti itu. Aku belum pernah pergi ke tempat seperti itu. Bagaimana jika aku salah menentukan sikap saat di sana. Bukannya itu akan membuat kamu malu? Kamu akan dirugikan karena sikap ku yang kampungan bahkan bisa jadi tidak beretitud. Tolong jangan buat aku mempermalukan kamu" papar Rei dengan nada penuh kepanikan.

Rei bukan Agatha, gadis yang suka dengan dunia gemerlap malam dan party. Rei hanya seorang pengurus panti yang cinta akan buku dan musik. Tidak ada kamus berpesta dalam hidupnya, bahkan menikmati hidup di dunia dengan mudah tidak pernah terbersit di dalam otaknya.

"Gatha, aku tau kamu sedang mengalami amnesia. Aku memaklumi hal itu. Undangan ah bukan, amplop yang kamu pegang itu seharusnya hal yang harus aku skip dari agenda ku, karena aku tidak memiliki pasangan yang ingin aku ajak. Mengingat otak mu sedang rusak, dan tidak akan membuat aku malu. Aku akan berubah fikiran. Aku akan minta Aheng untuk atur ulang jadwal ku besok malam." Jelas Luo membuat Rei mngutuk dirinya sendiri, terutama bagian tubuhnya, tangan. Tangan usil yang membawanya dalam petaka.

"Aku tidak punya baju."

"Gaun untuk ke pesta maksud mu? Hari ini akan aku temani kamu belanja" kata Luo.

"Tidak perlu. Terima kasih, aku bisa menggunakan stok lama di lemari Ag-, eh aku maksudnya."

"Kamu yakin? Tidak ingin belanja? Gaun-gaun di lemari mu, sepertinya terbuka dan bukan termasuk dalam list style kamu saat ini"

"Oh iya, aku lupa. Semua pakaian ku, terbuka"

"Jadi bagaimana?" tanya Luo menuntut keputusan dari Rei yang nampak berpikir keras.

"Aku agak malas berbelanja, aku percayakan semuanya kepada mu" putus Rei. Karena sejujurnya Rei tidak tahu, seperti apa pesta yang akan dia hadiri bersama Luo. Namun, firasatnya mengatakan bahwa pesta itu akan dihadiri oleh orang-orang penting termasuk keluarga besar Fernandez dan Gianina. Rei harus bersiap untuk itu.

"Baiklah, aku akan kirimkan gaun nya besok sore. Besok sore kamu harus sudah bersiap-siap untuk pergi ke salon. Kita akan bertemu jam enam malam di salon. Aku tidak bisa menemani kamu ke salon, karena sorenya aku harus bertemu dengan ayahku. Bagaimana ?" tawar Luo.

"Hmm, lakukan apa yang menurut mu baik" kata Rei pasrah. Toh, semuanya akan sama saja akhirnya. Serumit itu menjadi Agatha Gianina. Jika diberi pilihan, dia akan meminta takdir menukar hidupnya kembali. Akankah hal itu akan menjadi nyata?

Semoga saja. Akan tiba di waktu yang tepat. Ntah itu hari ini, esok, lusa atau nanti. Rei selalu menantikannya. Rei takut. Dia takut jatuh cinta ke pada pria yang saat ini sedang fokud dengan Ipad di tangannya. Seseorang yang seharusnya menjadi anak tirinya. Louis Fernandez anak laki-laki Bara Fernandez, pria yang ingin menikahinya sebagai bentuk dari kebebasan kepemilikan panti asuhan yang menjadi tempat bernaungnya selama ini.

*.*.*

Hari berganti dengan cepat, seolah enggan mengucapkan kata permisi untuk melewatinya. Rei tengah duduk di sebuah ruangan yang berwarna putih. Dia tidak sendiri, karena ada beberapa orang yang tampak sibuk memoles beberapa bagian tubuhnya. Seperti kukunya, yang kini telah berubah warna menjadi merah menyala. Rambut nya yang berwarna obre berubah menjadi legam. Bola matanya yang berwarna cokelat berubah menjadi biru langit, sangat kontras dengan kulit Agatha yang berwarna putih susu.

Gaun yang Luo kirimkan berwarna hitam. Gaun yang meng-ekspose bagian tubuh punggung Agatha , dan belahan kaki yang memamerkan kaki jenjang Agatha. Dengan potongan di bagian dada yang agak tertutup. Setidaknya Rei puas dengan pilihan Luo, tidak terlalu berlebihan tetapi sangat anggun dan elegan saat Rei gunakan di tubuh Agatha. Membuat Agatha tidak tampak seperti gadis berumur delapan belas tahun.

"Wow! You nampak cantik. Pasti Tuan Muda akan memberikan cuan lebih dari yang eke pikirkan. Seandainya you seperti ini dulu, Tuan Muda nggak akan nolak you"jelas Berrin

"Hmmm-, terima kasih." Sahut Rei, membuat Berrin semakin tersenyum puas begitu menyematkan sebuah jepit rambut yang berbentuk naga rambut legam Agatha. Menandakan Agatha Gianina adalah Nyonya Muda keluarga Fernandez, meskipun Agatha belum melakukan pernikahan politik dengan Luo.

"Perfecto, you are so beautiful" puji Berrin tanpa menyembunyikan tatapan memuja ke pada Agatha alias Rei yang kini tengah berdiri di depannya. Rei segera di bantu beberapa asisten Berrin untuk menggunkan wedges berwarna hitam.

Ya, semenjak kecelakaan itu Luo memperhatikan gerak tubuh Agatha alias Rei yang selalu berjalan tertatih-tatih dan bahkan tumitnya terluka karena menggunakan high heels yang terpampang rapi di wardrobe milik Agatha.

"Terima kasih" sahut Rei. Dia tidak menyangka Agatha yang di pantulan kaca tampak seperti dirinya, meskipun wajah itu bukan miliknya.

Rei berjalan melewati tirai, tampak Luo sedang menundukkan wajahnya. Seperti biasa, hal yang dia lakukan saat sedang menunggu sesuatu yaitu hanyut dengan laporan-laporan yang berada di benda pipih berwarna silver di tangan Luo.

"Aku sudah siap" ucap Rei, membuat Luo menghentikan aktivitasnya dan selama sepersekian detik terpaku ke pada sosok di depannya.

Tatapan kedua insan itu tidak dapat dihindari. Mereka berdua saling mengunci. Terpikat satu sama lain. Seolah-olah saling merasakan gejolak rasa asing di hati mereka. Saling meraba namun enggan untuk menebak rasa yang kini sedang bergelayut dalam hati masing-masing. Hingga akhirnya, Berrin datang dan membuat keduanya dalam keadaan canggung. Luo tidak ingin menjadi bahan cemooh atau bahkan sosok yang akan Berrin bully, mengingat Berrin memiliki rasa kepekaan yang sangat tinggi. Luo segera bergegas membawa Rei yang berada di dalam tubuh Agatha untuk ke luar dari salon Berrin. Musuh sekaligus orang kepercayaan Luo jika berkaitan dengan hal-hal yang berbau fashion.

*.*.*

"Ini pesta apa sih?" bisik Rei dengan tangan yang bertengger apik pada Luo,

"Pesta untuk orang-orang munafik. Baik di depan, menusuk di belakang" bisik Luo,

"Oh"

"Kamu ingat ayah ku?" tanay Luo.

"Tentu. Bagaimana bisa aku melupakan sosok pria itu"

"Pria itu?" tanya Luo sarat akan rasa bingung. Karena Agatha selalu memuja ayahnya, sosok yang membuat Luo terikat ke pada Agatha.

Rei yang menyadari kesalahannya. Segera meralat, apa yang keluar dari dalam mulutnya,"maaf. Maksud ku, Om Baaraa. He .. He.."

"Dasar Aneh" tegur Luo membuat Rei tersenyum masam. Karena kesalahan fatal yang bisa membuat Luo menyadari keberadaannya dalam tubuh Agatha.

Luo membawa Agatha alias Rei ke dalam kumpulan keluarga besarnya. Bertemu dengan Bara Fernandez, ayah Luo dan Lavanya Minara, adik perempuan Luo.

"Hai Ayah, selamat malam" sapa Luo.

"Sopan sekali anak ku" sindir Bara ke pada putra sulungnya,

"Sejak kapan kakak ku bertingkah sopan? Bukan Luois kalau bertingkah sopan. Benarkan begitu kak?" tanya Lava sembari bergelayut manja di sisi tangan Luo yang lain. Dan hal itu mendapatkan senyuman dari Luo. Membuat Rei menatap keluarga itu dengan penuh tanya.