Kodi berlari mengejar Vanessa disaat semua teman temanya sedang mendekati Stepi dan Dina ,Kodi merasa risih dengan para gadis yang memberi kado padanya. Kodi tidak ingin Vanessa salah paham dia sebenarnya jatuh cinta pada gadis itu tapi dia malu megatakanya.
"Vanes... tunggu.. kamu kenapa meninggalkan ku"kata Kodi menarik tangan Vanessa.
"Lihatlah.. kamu pasti senang mendapat perlakuan para gadis yang menyukaimu" sahut Vanessa dengan kesal .
"Kamu cemburu.. Vanes..kamu kan punya kekuatan .. kenapa tidak kamu gunakan matamu yang merah untuk membuat mereka tidak mendekatiku" kata Kodi dengan santai membuat langkah Vanessa terhenti.
"Kamu kira aku senang ditakuti banyak orang... gara gara Laras itu.. dia membuat orang takut padaku . Dan sekarang kamu menyuruhku begitu seakan aku benar benar monster menggerikan yang jahat, Kodi bila kamu ingin bersama ku tidak usah membuat mereka takut cukup tindakan mu.. seakan kau menyukaiku seperti Rahman lakukan dulu"Sahut Vanessa marah dia lalu melanjutkan langkahnya dengan cepat, bahkan Kodi berlari untuk mengejar Vanessa.
"Vanes.. tunggu... tunggu aku.. kenapa setiap saat kamu sama kan aku dengan Rahman.. kami berbeda Vanes..Vanes.. aku minta maaf kalau membuat mu kesal tolong kamu mau apa supaya kamu tidak marah dan kesal padaku" kata Kodi dan Vanessa berjalan mendekatinya.
"Kodi.. aku ingin kamu jangan dekat perempuan manapun dan kamu juga harus bersamaku" sahut Vanessa.
"Tapi kita hanya sahabat ..bukan pacaran dan kamu tidak boleh melarangku" ucap Kodi seakan meminta penjelasan yang lebih pada Vanessa.
"Pacaran itu apa...perkataan mu aneh" tanya Vanessa yang tak mengerti kata kata Kodi.
"Kamu itu lucu.. pacaran itu artinya kekasih pria dan wanita yang memiliki hubungan yang spesial" jawab Kodi tersenyum .
"Oh.. jadi kamu menyuruhku tidak usah mengaturmu karena selama ini kamu anggap aku sebagai sahabat.. Kodi aku memang monster tak pantas jadi kekasihmu" ucap Vanessa terus berjalan dan hatinya terasa sakit tapi Kodi sebenarnya tidak bermaksud begitu lalu dia menarik tangan Vanessa dan mulai membelai rambut Vanessa wajahnya menatap gadis itu yang terlihat gugup dan Kodi memeluk dengan erat.
"Vanes.. mau monster apa tidak.. aku tak peduli.. aku tidak bermaksud menyakitimu.. aku sebenarnya menyukaimu sejak pertama bertemu dan diseluruh sekolah hanya kamu gadis yang cantik dan menarik perhatianku"ucap Kodi sambil memeluk Vanessa dan Vanessa merasa bahagia.
"Apakah kita akan menjadi kekasih" jawab Vanessa seakan senang.
"Vanes..aku menyukaimu.. tapi aku harus meyakinkan hatiku apakah aku benar mencintaimu jadi aku butuh waktu untuk menjadikan dirimu kekasih atau pacarku."Sahut Kodi membuat Vanessa melepas pelukanya.
"Kamu menyebalkan Kodi.. kamu menyukaiku tapi tidak mau jadi kekasihku.. apakah kamu mempermainkan perasaanku" kata Vanessa dengan tatapan tajamnya matanya merah seakan dia tidak suka diperlakukan begitu. Kodi jadi gugup menelan ludahnya dan duduk dibawah pohon tanpa memandang mata Vanessa.
"Vanes... orang tua ku bercerai karena mereka tidak satu haluan, ibu ku sibuk berkerja begitu juga ayahku.. sehingga meraka berpisah dan ayahku menikah lagi .. aku kesepian dan kurang kasih sayang serta perhatian.. aku hanya meyakinkan hatiku.. supaya aku benar benar mencintai mu sesibuk apapun dirimu dan aku harap jangan ada perpisahan. Aku tidak pernah jatuh cinta Vanes pada siapa pun jadi harapanku satu cinta pertamaku dialah yang akan jadi istriku. Itulah sebabnya aku masih perjaka kerena aku ingin melakukannya dengan orang yang kucintai bukan karena nafsu tapi hati" ucap Kodi seakan jadi air membuat amarah Vanessa padam ketika mendegar alasanya.
Dunia masalalu dan masadepan Kodi berbeda dan bahkan terbalik , Vanessa menerima semua alasan itu tapi hatinya sedih karena ada niat Kodi menjadikan dirinya sebagai istrinya.
"Kodi...apakah kamu berniat menjadikan aku sebagai istrimu meskipun aku monster" kata Vanessa dengan pelan dan dia duduk mendekati Kodi.
"Kenapa tidak.. aku mencintaimu dan meskipun kamu monster sekalipun .. aku tak peduli Vanessa." ucap Kodi
"Dunia kita berbeda Kodi dan waktu ku juga tidak banyak... jika pernikahan diantara kita aku pasti akan mati " sahut Vanessa dengan sedih.
"Kenapa begitu bukan kah hidupmu abadi" tanya Kodi seakan penasaran.
"Aku abadi bila memakan daging manusia. Tapi tubuhku bisa melemah bila hanya makan makanan kalian dan hewan lainya..Kodi.. aku merasa jauh berpikir tentang menikah.. aku hanya butuh cinta mu... dan ketika aku bertemu dengan pemilik ilmu hitam itu.. aku ingin melepaskan ikatan kutukan ku dan ayahku.. agar kami bisa pulang dengan damai.. dan aku sudah bosan hidup seperti ini.. seharusnya aku mati bersama Rahman tapi aku kesal karena ayahku mengikat jiwaku yang tersesat menjadikan ku monster.. " kata Vanessa dengan sedih dia berjalan dengan sedih, Kodi terasa sakit tapi tidak bisa menemukan jalan keluar atas permasalahan Vanessa.
"Vanes... hatiku terasa sakit mendegar kata katamu akan pergi bila bertemu dengan pemilik ilmu hitam itu... sejujurnya aku ingin kau terus disisiku.. " kata Kodi dia seakan sedih dengan hatinya.
"Kodi... bantu aku Kodi.. jangan pikirkan perasaanmu... kamu lihat aku sekarang bertambah menderita" Vanessa mengucapkan kata seakan tidak sanggup air matanya meleleh dan terjatuh dan sebuah keajaiban datang sebuah bunga berbentuk hati tumbuh ketika air mata itu jatuh membasahi bumi dan bunga itu disebut bunga patah hati.
"Vanes...bagaimana aku kalah melawanmu...bahkan air matamu saja menumbuhkan tanaman" hibur kodi pada Vanessa.
"Jangan begitu aku sedih nih" sahut Vanessa.
"Vanes..tanaman ini aku bawa kebetulan mamah suka mengoleksi tanaman " ucap Kodi mengambil tanaman bunga patah hati itu dan Vanessa tersenyum hilanglah amarah dan sakit hatinya ketika Kodi mengambil tanaman itu.