Vanessa dengan lahap memakan semua daging dimejanya sampai membuat Kodi tak berkutik melihatnya. Kodi lalu membayar semua hidangan itu sambil melihat guru mereka Robert ada disitu dan terus menatap Vanessa.
Kodi duduk sambil memainkan matanya pada Vanessa yang terus menyantap makanan yaitu kue bulo pesanan Kodi.
"Vanes.. coba lihat sepertinya Pak Robert ada disini..dia terus menatapmu seakan dia tertarik padamu" kata Kodi berbicara dengan pelan pada Vanessa.
"Hmm.. itu cuma pikiran mu mana mungkin Pak Robert menyukaiku" sahut Vanessa terus makan makanan manusia sehingga dia menjadi kekenyangan.
"Vanes.. lihatlah sebentar.. sepertinya Pak Robert bukanlah manusia" Kodi bicara seakan ada sesuatu yang terjadi dari tatapan pada Vanessa jelas sangat berbeda kulitnya juga putih sama dengan Vanessa dan terlihat dingin.
Vanessa menoleh dan terlihat sebuah kilatan mata merah terlihat melihat tatapan Robert dan bahkan Vanessa merasa ada aura yang berbeda dari Robert penciumanya sangat tajam ada sebuah mahluk tapi bukan dari bangsa dia sebagai bangsa serigala.
"Kodi..kamu benar sepertinya kita harus pergi aku merasa ada yang tidak beres.. bahkan wajahnya sangat mirip dengan William yang dulu melamarku" ucap Vanessa menarik tangan Kodi.
Kodi menjauh dan menghidupkan motornya dan Vanessa menyusul setelah membersihkan wajahnya . Robert tidak jadi memesan makanan karena yang dia awasi telah pergi.
Dengan penuh semangat Kodi melaju motornya dan menuju sebuah gang agar dia tidak bisa dilacak oleh Robert.
"Vanes.. Kita harus sembunyi sepertinya dia mengikuti kita" kata Kodi sambil terus mencari jalan agar berhenti dan mengawasi Robert guru barunya.
"Baiklah Kodi.. aku akan mengucapkan mantra ku dan kita tidak dilihat olehnya" sahut Vanessa dan melanjutkan mantra hingga benar Kodi dan Vanessa tak terlihat.
Robert datang dan mencari mereka namun tak ada sekalipun , tapi aroma penciumanya sangat tajam.
"Kurang ..ajar beraninya mereka membohongiku..lari begitu saja.. aku yakin mereka berdua ada disini" uca Robert sambil keluar taring dari mulutnya dan matanya merah.
Vanessa dan Kodi sambil pandang tapi mereka tetap bersembunyi dan Robert masih saja berjalan disekitar mereka dan akhirnya dia menjauh.
Vanessa dan Kodi berlahan dan mengendap gendap sambil menoleh kiri kanan mereka pun pergi sambil melaju motornya.
Dan pikiran Vanessa sudah melayang dia seakan membaca situasi tentang Robert.
"Kodi.. pastinya Pak Robert punya rencana pada aku Kodi.. dia bukan manusia biasa tapi sebangsa serigala tapi aura jahat terpancar diwajahnya." ucap Vanessa dengan memeluk Kodi tepat dipinggangnya.
" Vanes..kenapa begitu ..kalau memang rencananya padamu mengapa dia tidak dari awal memburu mu" kata Kodi sambil melajukan motornya.
"Itu karena ada hubunganya denganmu.. kau punya darah yang sangat di incar bagi kaum mahluk..Kodi dirimu adalah kunci dari segala kekuatan dari bangsa kami dan juga kunci memusnahkan kutukan untuk kami dan mahluk lainya." Vanessa mengucapkan secara lirih dan sesaat motor Kodi berhenti menuju sebuah taman yang tak jauh dari rumahnya.
Taman itu tidaklah sebagus taman dikota , karena lokasinya didesa cuma taman itu terletak diantara sekolahan dan rumah warga jadi tempat itu disebut taman karena banyak kaum remaja mengunjunginya. Vanessa dan Kodi duduk disebuah kursi kayu yang agak sedikit kotor.
"Vanes..ungkapkan sebenarnya siapa diriku.. kenapa kata katamu seakan menakuti ku" Kodi berbicara seakan menatap tajam Vanessa yang seperti tau tentangnya.
"Kodi.. maafkan aku yang baru memberitahu tentang mu.. jujur ini sangat berat bagiku.. kamu adalah kunci satu satunya memusnahkan semua kutukan tentang bangsa kami, dan juga bangsa siluman lainnya..makanya aku terus ada disampingmu..supaya tidak ada yang berani menyakiti mu... kau tau disekolah ini masih tidak aman karena kamu belum menyadari ada mahluk lain mengincar darahmu.. jika mereka meminumnya kekuatan mereka bertambah dan mereka ingin menjadikanmu golongan dari mereka" ucap Vanessa panjang lebar pada Kodi.
"Hmm tapi kamu kemaren ngisap darahku.. kenapa aku tidak jadi bangsa serigala" sahut Kodi tersenyum memandang Vanessa.
" Itu aku tidak mengigit lehermu sampai mati... cuma tanganmu.. makanya kekuatanku bertambah.. " Vanessa tersenyum menyahut kat Kodi dan membuat pria itu terlihat kesal.
"Kalau begitu kembalikan darahku Vanessa kau curang... mengambil darahku hanya untuk kepentinganmu.. sini ku gigit.. sini" Kodi mengambil tangan Vanessa dan tertawa lepas sambil menarik tangan seolah mau mengigit Vanessa.
"Kodi... jangan aku geli..." Kata Vanessa sambil menarik tanganya.
Tapi apa yang terjadi ketika mereka asyik bercanda sebuah asap keluar dari sudut taman itu.. Vanessa terbatuk batuk melihat Kodi hilang disampingnya.
"Kodi...kamu dimana.. Kodi jangan becanda.." Vanessa berteriak sangat khawatir dan mencari kesana kemari tapi hasilnya nihil sampai indra penciumanya dia gunakan sama sekali tidak menemukan Kodi.
"Kodi... dimana kamu Kodi.... huhuhu... pasti ada menculik mu" kata Vanessa sambil menangis.
"Ne..kodi..ne.. ijk van perboodeen" ucap Vanessa dalam kesedihanya.
"Doomb..ijk the doomb..." Teriak Vanessa sambil mengucapkan bahasa Belanda.. artinya aku bodoh bodoh.
Kodi terbangun dalam sebuah ruangan seperti gudang, tanganya di ikat dan juga kakinya yang tertuduk disebuah kursi. Matanya menatap pria tampan dan Robert gurunya berdiri sambil tersenyum licik dan mendekati Kodi.
"Pak Robert... kamu... menculik ku apa salah ku sehingga kamu menculiku" tanya Kodi sambil menatap tajam Robert dan pria tampan berambut pirang emas disampingnya.
" Robert... kenalkan.. ini Jhon dia adalah sahabatku sekaligus bangsa dari kaum kami Vampir ..kamu pasti tau tentang aku " kata Robert mendekati sambil terlihat gigi taringnya yang tajam.
"Jahat kamu .... lepaskan aku.. lepaskan.." teriak Kodi
"Hahaha... Kodi.. ini rencana ku untuk bisa mendapat kekuatan..hahaha" Kata Robert lalu pergi dengan Jhon meninggalkan Kodi sendirian.