Vanessa masuk menyusul Kodi yang menahan tawanya. Laras sudah menunggu di depan kelas dan penampilanya tak setomboy dulu dia terlihat cantik dengan rambut terurai.
Kodi menatap Laras menarik tanganya , dan Vanessa memandang dan mendekati Kodi.
"Kodi gue ingin bicara sama lue tapi lue ngak bawa Vanessa" kata Laras menatap tajam Vanessa.
"Tapi sayangnya ngak bisa.. Kodi itu kekasihku"sahut Vanessa dan Kodi terdiam kaku.
"Kekasih..gue ngak salah dengar Kodi jadiin lue kekasih, lue kan monster dan apa buktinya lue jadikan kekasih" ucap Laras tanpak kesal.Dan Vanessa tersenyum.
"Tadi Kodi bilang bahwa kami TTM"sahut Vanessa dan Laras tertawa sedangkan Kodi gelisah.
"TTM ..TTM itu bukan kekasih melainkan sahabat spesial yang dekat... mimpi lue" kata Laras dengan tajam.
"Apa... Kodi.. apa betul jelaskan Kodi" Vanessa menjadi kesal mendegar kata kata Laras. Dan ketika Kodi mau berbicara bel berbunyi dan mereka masuk ke kesal dengan perasaan masing masing.
Vanessa sangat kesal dia duduk dengan wajam jengkel melihat Kodi dan dia mendekati Beni duduk dengan pria gempal itu.
"Kenapa.. kamu ribut dengan Kodi" kata Beni melihat wajah Vanessa.
"Teman mu tu..pembohong bikin malu aku..sialan " sahut Vanessa dan terdiam ketika Robert datang membawa siswa baru wajah tampan dan terlihat tinggi dengan mata birunya sunguh dia terlihat sangat tampan.
Sedangkan Kodi kaget pasalnya pria itu adalah yang ikut bersama Robert dan juga menculiknya.
"Anak anak ini Jhon Patric dia adalah keponakan ku dan dia dari Amerika untuk bertugas membantu saya sebagai guru bantu dan juga guru dibidang biologi sementara Bu Dian lagi sakit jadi dia menggantikan sementara" kata Robert memperkenalkan pria itu dengan penampilan yang rapi serta rambut pirang emas.
Semua para siswi perempuan terpesona memandang Jhon mereka seperti melihat bule yang datang ke desa mereka. Mata biru itu tak berkedip melihat Vanessa yang begitu cantik dari siswi perempuan lainnya. Kodi jadi kesal ketika musuh memandang gadis yang dia suka dan Vanessa menyadari itu jadi dia berdiri ketika Jhon memandangnya .
"Selamat pagi Pak.. perkenalkan aku Vanessa Van Joung " kata Vanessa dengan berani, matanya menatap Jhon yang kagum kecantikan Vanessa.
"Jhon" kata Jhon mengulurkan tangan .Semua orang terkagum menatap keberanian Vanessa hanya Kodi yang kesal dia seakan tidak rela melihat Vanessa seberani itu.
Dan pelajaran pun dimulai dengan begitu mengesankan dengan guru bantu Jhon. Bahkan Jhon pria cerdas tapi banyak tidak tau tentang Jhon sesunguhnya.
Bell berbunyi semua siswa istirahat ,Vanessa keluar dengan tenang dan menuju taman sekolah Kodi yang buru buru mengikuti ditarik tanganya oleh Laras.
"Kodi lue kemana.. gue pengen ngomong nih.." ucap Laras.
"kamu mau ngomong apa sih Ras..aku buru buru nih" Kata Kodi dengan gelisah.
"Aku mau tanya apa betul kamu dan Vanessa ada hubungan" tanya Laras dengan serius.
"Cuma.. itu.. kalau iya kenapa Ras .. aku single begitu juga Vanessa"Sahut Kodi.
"Tapi Vanessa monster" kata Laras seakan mengharap sesuatu pada Kodi.
"Terus mau kamu apa kalau Vanessa monster aku jauh gitu.. "sahut Kodi kesal
"Kodi.. karena dia ngak pantas buat lue" ucap Laras.
"Terus yang pantas siapa" tatap Kodi seakan membuat Laras gugup.
"Gue atau cewek lainya gue suka sama lue" sahut Laras.
"Ngaco kamu Ras.. udah aku buru buru"Kodi pergi meninggalkan Laras yang sedih,dan mencari Vanessa.
Suasana taman tampak ramai,pria bule berambut emas datang mendekati Vanessa, sepertinya dia menyukai gadis cantik itu. Ya dia adalah Jhon keponakan Robert ,Robert sengaja menyuruh mengajar dan menggantikan Bu Dian agar bisa mendekati Vanessa menjauhkan dari Kodi dan setelah itu mereka membunuh Kodi dan dia bisa menikahi Vanessa itulah rencana Robert dan dia ingin rencana jahatnya berjalan lancar.
Awalnya Jhon berniat membantu tapi kini dia berubah ada daya tarik yang luar biasa dari Vanessa dan membuatnya terpesona.
"Hi.. are you alone"kata Jhon apakah kau sendirian. Vanessa mengerut keningnya kemudian dia mulai bicara.
"Pak.. bisakah anda pakai bahasa indonesia karena saya hanya bisa bahasa indonesia" kata Vanessa.
Berlahan Jhon mengucap mantra supaya Vanessa memahami bahasanya dan itu membuat Vanessa memahami bahasa Jhon meskipun dia tau Jhon bukanlah manusia.
"Jangan panggil aku pak.. panggil Jhon.. aku ingin mengenalmu" sahut Jhon.
"Tapi kamu kan guru ku" ucap Vanessa.
"Iya aku guru mu tapi jika berdua bukan lagi..Vanessa kau sangat cantik" Jhon berkata seakan membius Vanessa berlahan dia ingin mendekat disebuat leher yang indah, karena Jhon tak menyadari bahwa Vanessa bukanlah manusia biasa melainkan manusia srigala. Tapi Kodi lalu datang dan menarik Vanessa.
"Anda jangan macam macam dengan kekasihku.. dia itu pacarku jadi jangan coba berbuat kurang ajar" ancam Kodi sambil memeluk Vanessa dan Vanessa hanya membeku dan diam.
" Vanes benarkah dia kekasihmu" tanya Jhon masih penasaran dengan kata kata Kodi.
"Dia cuma TTM bukan apa apa" jawab Vanessa lalu pergi.
"Vanes...apa itu TTM"tanya Jhon sambil teriak. Sedangkan Kodi menyusul langkah Vanessa.
"Vanes.. berhenti.. aku mau bicara" kata Kodi menarik tangan Vanessa dan gadis cantik itu menepisnya.
"Apa lagi kita TTM bukan kekasih apa hak mu mendekatiku biarkan saja aku dekat dengan siapa saja" sahut Vanessa dengan kesal.
"Vanes dia mau kurang ajar padamu apakah kau tidak berterimakasih pada ku... Vanes.. aku ingin kamu jadi kekasihku" kata Kodi seakan tak rela melihat Vanessa bersama orang lain.
"Kodi... kenapa kamu mengatakan ini disini kenapa tidak didepan Laras" sahut Vanessa tapi ada kebahagiaan dihatinya.
"Aku akan mengatakan pada semua orang..tapi aku malu..karena aku belum pernah mengenal pacaran atau jatuh cinta kecuali kamu" sahut Kodi malu dan Vanessa tertawa dia memeluk Kodi.
"Aku bahagia kita tidak TTM tapi sepasang kekasih" jawab Vanessa dan berbisik di telinga Kodi.