Mata Robert tertuju pada Kodi dan Vanessa dan matanya tampak berapi api, ada rasa yang kurang suka dari tatapanya. Jhon datang dan menghampiri Robert.
"Uncle .. sepertinya Vanessa itu tipe perempuan yang agak sulit di dekati .. lihat lah pria disampingnya dia begitu dekat seakan susah melepaskan Vanessa" kata Jhon dengan sedikit gugup mendekati Robert pamanya.
"Apakah .. kamu kurang usaha sehingga berkata demikian , lihatlah kamu tidak dapat apa apa jika rencana kita gagal apalagi pria itu sudah tau siapa kita. Jhon... jika kamu berhasil maka kita akan menjadi hebat dimuka bumi ini.. dan dekati Vanessa agar kita bisa menghisap darahnya agar rencana kita berhasil" ucap Robert dengan mata berkilat kilat.
"Uncle.. apakah uncle pernah terlibat masalalu denganya sehingga tatapan uncle begitu benci padanya."tanya Jhon yang masih penasaran dengan pamanya.
"Hmmm... dia selalu merebut apa yang harus aku miliki dimasalalu.. tapi tidak untuk masadepan..aku akan berjuang ingat .. lakukan rencana yang sudah kita sepakati." Kata Robert lalu pergi menuju sebuah kantor tempatnya memeriksa penilaian para siswa.
Kepala Robert begitu pusing dengan melihat Vanessa hatinya masih saja merintih, tapi sekuat tenaga dia bertahan agar penyamaranya tidak ketahuan.
Dia adalah William dimasalalu dan berubah menjadi Robert dimasakini. Mungkin bayangan masalalu yang ada di kepala Robert teringat dibenaknya.
Flast back William
Ratusan tahun yang lalu , setelah kepala Willian di penggal oleh tentara jepang, seorang pria tua lewat dengan rambut panjang menjuntai dikakinya . Tubuhnya tidak tinggi dan memakai celana dari kulit hewan buas, kulitnya agak kehitaman dan matanya tajam kemerahan serta kalung taring tertancap dilehernya.
Ketika melihat penggalan kepala dia menatap pria asing itu tubuh yang bersimbah darah dengan baju khas bangsa belanda pria tua itu tersenyum licik dan menariknya dan membawanya kerumah gubuk miliknya.
Jasad William diletakan diatas batu berserta kepalanya dan mengambil sebuah darah hewan diatas batok kelapa , lalu disiramkan ketubuh William dengan mantra yang dia bacakan untuk menjadi pengikut iblis selamanya.
Tubuh William bergerak kesana kemari secara kaku, dan menggerakan kesana kemari dia terbangun dari mimpi buruknya yang menggerikan dan tubuhnya dipenuhi darah dan bau amis yang sangat menyegat bikin perut mual.
William kaget melihat pria tua itu
dan dia sedikit ketakutan.
"Hei..orang asing.. aku menghidupkan kembali dirimu.. dan jiwamu abadi.. sebagai pengikut iblis selamanya.. hahaha.. kau hidup seperti manusia tapi dirimu adalah mahluk setengah jadi jadian dan kau penghisap darah" kata pria tua itu.
"Kamu siapa pak tua ... aku tidak mengerti.. ada apa denganku" tanya William sambil ketakutan menatap pria itu didepanya.
"Kau tidak perlu tau tentang aku... yang jelas kau harus berkerja sama untuk menyebar ilmu hitam ku..agar kegelapan selalu menang. Aku memilihmu karena aku tau latar belakang kehidupan mu... Ingat ... carilah darah segarr untukmu bertahan kalau tidak wujudmu mengerikan bersayap seperti kelelawar dan kepala manusia. Jasadmu itu sudah separu siluman karna aku campurkan ramuan dalam darah yang aku siram ketubuhmu" kata pria tua itu dan lalu menghilang.
William hanya terdiam dia menatap tubuhnya penuh dengan darah dan dia melangkah berjalan mengambil bajunya yang tadi dilepaskan. Kemudian dia berjalan menuju sungai untuk mandi dan mengambil ikan untuk dia santap.
Anehnya William memakan dengan mentah bahkan secara buas dia makan , dimana dia mengambil daun pisang untuk menutupi kulitnya ditengah sinar matahari yang terik.
Dia mencari manyat Vanessa namun tidak bisa dia temukan dan dia melihat banyak mayat tentaranya berjatuhan ditempat itu.
Kini langkah kaki William terhenti ketika melihat orang lewat menggunakan sampan dia memanggil untuk menyebrang sungai dan orang itu singgah.
"Tuan William.. bukan kah anda" belum selesai orang itu bicara tapi William terlebih dulu menyahutnya.
"Cepat antarkan aku ke dermaga perkapalan " ucap William dan orang itu hanya menuruti saja sambil mengayuh sampanya.
Tidak lama William sampai di dermaga dan banyak orang jepang disana. Salah satu tentara jepang pucat pasi menatap William pasalnya dia yakin pimpinanya sudah memenggal kepala William. Lantas kenapa dia hidup pikirnya.
William hanya tersenyum dan beberapa orang jepang menghalanginya tapi kemudian tentara jepang yang lain memberi kode agar urusan William jangan diperpanjang.
Kota yang mereka kunjungi adalah kota manado provinsi Sumatra Utara. Melewati jalur perkapalan yang lumayan jauh, William hanya tersenyum karena begitu banyak mangsanya yang akan dia santap termasuk tentara jepang yang menahanya dengan kata lain dia tidak kelaparan dan selamanya awet muda.
Salah satu tentara jepang membawa nampan berisi makanan yang mungkin tidak terlalu layak untuk dimakan dia menghidangkan makanan pada kabin William dan dengan gayanya angkuh dia meyodorkan makanan tapi melihat tak ada William.
Namun ketika menatap keatas langit langit William langsung melompat dan mengigit lehernya hingga darahnya habis dan kemudian menggoyak kulit korbanya dengan gigi yang sangat runcing.
Hingga kejahatan William tidak terbongkar karena manyatnya dia buang secara diam diam dilautan.
William berhasil membunuh tentara jepang dengan sisi buasnya setidaknya dia membalas sisi sakit hatinya dan menghisap darahnya itu lebih dari cukup untuknya.
Ketika sampai ditempat yang dia tuju William masuk daerah yang banyak suku batak dan minang disana dan dia mengganti namanya menjadi Robert Wilton agar tidak ada orang tau tentangnya . Disanala William membuka kehidupan barunya dia membuka usaha dagangnya hanya dengan kecerdasanya sehingga dia sukses dan kadang kadang dia mengganti namanya agar orang orang tidak curiga padanya.