Setelah lamunan Vanessa hilang , dia kini tersadar akan semua kesedihan masalalunya yang begitu memilukan. Kini dia menatap jendela yang bersebrangan dengan dirinya. Dengan segenap kekuatanya Vanessa mencoba masuk dalam kamar Kodi , tapi dia ingat dengan kejadian kemaren bahwa dia berjanji tidak akan masuk ke kamar Kodi tanpa seijin Kodi.
Vanessa berniat keluar untuk menemui Kodi dari ruang depan, jadi dia berjalan menyusuri tangga untuk turun dan menemui Kodi. Tapi langkahnya terhenti mana kala Steven sudah ada diruang depan.
"Mau kemana kamu" tanya Steven dengan tatapan tajam.
"Aku mau keluar sebentar pa" jawab Vanessa dengan rasa gugup.
"Vanes jangan coba membohongi papa" bentak Steven pada Vanessa.
" Aku mau minta izin pa.. ketempat Kodi karena besok kami camping" ucap Vanessa dengan gugup. Steven memperhatikan Vanessa.
" Sudah malam Vanes...papa harap kamu jangan menemui anak itu besok saja" ucap Steven dengan tegas
"Sejak kapan dalam hidup kita mengenal malam maupun siang papa.. kita ini bukan manusia" tanya Vanessa dengan sangat kesal.
"Kamu perempuan bukan laki laki, kita memang tidak mengenal malam maupun siang untuk beraktivitas... tapi ketahuilah seorang gadis tidak baik bertamu ketempat seorang pria tengah malam" ucap Steven . Vanessa hanya diam dan tak banyak bicara dia menurut kata kata ayahnya lalu pergi meninggalkan Steven menuju kamarnya.
Kodi tampak sedih ibunya masih saja belum pulang. Dia menatap kotak kecil yang diberikan Vanessa kepadanya. Sebuah hal yang luar biasa baginya menembus masalalu yang sulit dibayangkan setiap orang. Pikiranya melayang ingin bertemu Vanessa namun sudah malam jadi dia berusaha melupakan hal yang ada dalam benaknya.
Pagi yang cerah seluruh anak anak sekolah kumpul dihalaman sekolah dan sebagian masuk ruangan. Mereka membawa peralatan untuk berkemah , terkecuali Vanessa yang tanpak lucu dan membawa baju dan tas seadanya dengan pakaian yang begitu saja menggunakan gaun sambil menunggu Kodi.
Kodi yang baru keluar dari rumah membawa tas ransel serta semua peralatan camping dia tertegun melihat Vanessa masih saja dengan gaya zaman baharinya.
"Hei..Vanes..kok kamu masih saja pakai gaun itu..kita ini mau camping berkemah bukan mengunjungi acara atau apa kek... coba ganti celana mu" kata Kodi yang tampak masam melihat Vanessa berpakaian yang masih saja ala noni belanda.
"Kodi..aku cuma punya pakaian yang kamu beli.. tapi aku kurang nyaman..aku cuma banyak pakain seperti ini" sahut Vanessa dengan polos.
"Kalau begitu ..kita berbelanja dulu mencari pakaian yang pas untukmu..Vanes.. kamu kan punya kekuatan super tolong antarkan kita ke toko untuk membeli baju untukmu.. tolong cepat karena waktu kita tak banyak" Kodi berkata sambil menatap Vanessa agar segera pergi menuju toko .
"Tolong pejamkan mata mu" ucap Vanessa pada Kodi, lalu dengan sekuat tenaga Vanessa membawa Kodi menuju seperti diminta Kodi.
Benar saja Vanessa membawa Kodi ditoko pakaian wanita mereka bagaikan kilat yang datang begitu saja. Bahkan pemilik toko seperti melihat hantu dengan kedatangan mereka berdua.
"Kodi buka mata mu.. kita sudah tiba" ucap Vanessa sambil memegang bahu Kodi.
"Sampai..cepat sekali.. ayo Vanessa masuk dan pilih semua pakaian yang kamu suka.. soal persiapan camping aku yang urus dan aku bayar semuanya" ucap Kodi. Vanessa hanya menurut dan membawa baju yang bagus dan celana leging serta pakaian untuk camping.
Belanjaan mereka cukup banyak, tapi bukan Vanessa namanya kalau tidak membawa semua pakaian yang dibeli Kodi.
Secara ajaib bin ajaib mereka tiba dihalaman rumah Vanessa, tapi Kodi mengerutkan keningnya melihat barang belanjaan yang begitu banyak.
"Vanes..bawalah pakaian yang kamu perlu ketika camping.. dan ganti bajumu sekarang, sebagian kamu simpan semuanya" kata Kodi sambil menatap Vanessa.
"Bailah Kodi" Ucap Vanessa secepat kilat menganti bajunya dan menyimpan barang barang pemberian Kodi.
Kodi terpana menatap Vanessa begitu cantik dengan senyumnya yang manis meskipun bagi orang orang itu aneh dan kaku tapi bagi Kodi Vanessa wanita yang sempurna dimatanya.
"Vanes mari kita lets go camping" ucap Kodi .Vanessa tersenyum kini dia layaknya manusia berpakaian serba moderen dari segi penampilanya dan Kodi telah memberi warna hidupnya.
Sesampai disekolah Vanessa dan Kodi menuju halaman semuanya sudah berkumpul dan terlihat siap untuk menunggu arahan para guru.
Guru olahraga mereka keluar yaitu Robert dan terlihat sudah siap menyapa para muridnya yang semangat dan antusias dalam berkemah.
"Selamat pagi anak anak.. hari ini kita akan camping selama tiga hari jadi untuk menuju tempat yang kita tuju yang agak jauh jadi kita naik bis setelah itu kita jalan kaki menuju perbukitan dan tempat itulah sebagai sarana untuk kita camping dan mengenal alam yang indah untuk kita jaga dan kita lestarikan "Kata Robert panjang lebar menjelaskan tujuan dan area mereka berkemah.
"Ada hal yang kalian tau juga anak anak .. kalian tidak boleh mengambil barang yang bukan milik kalian bila selama kita menuju perbukitan , tetap jaga kebersihan dan jangan bicara kotor karena yang kita tuju adalah tempat bersejarah nantinya" Ibu Dian menambah ucapan Robert dalam mengarahkan adab dan aturan selama perjalanan.
Mereka pun menuju bus banyak para siswa yang tidak mengenal Vanessa. Vanessa menggunakan kacamata hitam dan pakaian yang sangat sederhana tapi terlihat cantik, ada topi dan jeket menghiasi dirinya.. semua mata terpana menatapnya dan bukan ketakutan lagi melaikan daya tarik sebagai wanita yang sempurna dimata laki laki.