Chereads / Bayangan Masalalu / Chapter 26 - Monster Cantik

Chapter 26 - Monster Cantik

Kodi pulang selesai berbicara dengan Beni dan Laras dicafe. Matanya terasa mengantuk sehingga dalam perjalanan dia hampir saja terlelap dan motornya hampir terjatuh menabrak pohon .Beruntung seorang perempuan menolongnya dia seakan membawa Kodi terbang bersamanya. Ya..dia adalah Vanessa . Motor Kodi terangkat bersama dirinya melayang keudara kemudian menuju kediaman Vanessa. Kodi masih belum menyadari dirinya tertidur, Vanessa melayangkan jarinya ke tubuh Kodi dan menuju kamarnya. Seakan tubuh Kodi terangkat dan kemudian terhempas di kasur lalu Vanessa menyelimuti Kodi.

"Anak..bodoh..mengantuk mengendarai sempeda ajaib " dengus Vanessa kesal.

Vanessa bilang motor sempeda ajaib dia belum tau namanya motor, jarang keluar dan asyik dengan dunianya sendiri membuat Vanessa sangat jauh tau tentang dunia luar yang serba moderen.

Kodi bermimpi tentang keluarganya. Ayahnya bernama Kurniawan atau di panggil Wawan oleh orang, sedang bersama keluarga barunya. Ayahnya memang sudah lama bercerai dengan Vina ibunya namun mereka merahasiakan semuanya dari Kodi . Mereka takut Kodi kecewa dan terluka atas semua sikap mereka dalam tidak lagi hidup bersama.

Ayah Kodi cukup tampan dia kurus dan tinggi serta memiliki banyak bidang usaha baik di jawa maupun Kalimantan. Usaha yang digelutu ayahnya dibidang Produk kecantikan , fashion dan juga otomotif.Kodi selalu dimanjakan ayah hingga uang jajan Kodi tak pernah habis ditransfer ayahnya setiap bulan. Kini Wawan sudah menikah dan istrinya orang Kalimantan dan perhatian Wawan jarang dia curahkan semenjak dia bercerai dengan Vina. Air mata Kodi terjatuh saat tau orang tuanya bercerai hatinya begitu sakit.

Namun dia sebagai laki laki harus tabah dan kuat menerima kenyataan ini.

Kodi terbangun, dia melihat ruangan begitu asing baginya sebuah kamar dengan arsitektur yang tempo dulu sampai tempat tidur dan semua lemarinya berada pada masa lalu. Kodi menatap foto Vanessa yang memakai baju renda cream terlihat jelas itu adalah ayahnya. Kodi mencoba bangkit dan keluar kamar tapi kepalanya masih pusing. Akhirnya dia memutuskan mencari air putih untuk menghangatkan tengorokanya yang kering. Kodi turun menyusuri tangga kayu dan menuju dapur dia ingin mencari air putih terasa dia begitu haus . Namun sebelum dia mau melangkah kakinya terhenti menatap seorang gadis tengah makan daging dengan sesosok hewan buruan. Makanan itu adalah Kambing yang terbujur kaku disantap seperti seekor hariman yang kelaparan.

Kodi mengerutkan kening wanita itu asyik memakan secara buas bahkan tubuhnya berbulu dan tanganya berbulu mengerikan layaknya monster yang begitu mengerika. Di wajahnya terlihap moncong besar bagaikan serigala.Tapi Kodi mengenal rambut itu yang berwarna coklat, seketika tubuhnya tegang dengan kuat jantungnya dekdekan gadis itu yang terlihat mengerikan masuk ke kamar mandi dan berubah menjadi Vanessa.

Kodi merasa dirinya tidak aman , tubuhnya mengigil ketakutan dia ingat bahwa kata kata Beni dan Laras tidak main main dan itu benar adanya. Tanpa pikir panjang lagi Kodi bersembunyi ke kamar lainya dan melihat Vanessa berlalu menuju kamarnya. Kodi menutup hidungnya ketika Vanessa lewat agar aromanya tidak tercium Vanessa.

Sebuah trik di gunakan Kodi berhasil dia lakukan, Kodi turun dan mencari ruang utama dan pergi berjalan melangkah rumah yang besar itu. Dia mendekati sebuah ruangan dimana ada banyak senjata disana. Dia mengambil sebuah pistol dan menyembunyikan di kantong celananya.

Sementara Vanessa ketika masuk ke kamarnya tidak melihat siapa pun dikamarnya. Vanessa menjadi panik dan turun dari tangga pikiranya melayang ketakutan dia takut Kodi melihat dia makan di dapur dan menjauhinya. Pikiran Vanessa tidak karuan dan mencari disela ruangan.

Sementara Kodi sambil menutup hidungnya berjalan, ketika dia susah bernapas dia melepaskan tanganya. Dia mengikuti hatinya untuk terus berjalan dan akhirnya dia menemukan ruang utama untuk keluar. Suasana nampak sepi motornya terpakir, tapi Kodi tidak memikirkan motornya yang terpenting baginya menyelamatkan diri dari Vanessa.

Kodi berjalan menuju halaman keluar dari gerbang hari mulai senja, dia berlari sekuat dia bisa tanpa memikirkan tenggorokanya yang kering dan kini dia sampai dirumahnya. Dengan gugup Kodi

masuk rumahnya yang tidak terkunci, tanganya gemetar menbuka kulkas dan minum begitu banyak air.

Kodi seakan syok dengan kejadian tadi, rasanya melihat kejadian tadi tubuhnya menjadi ketakutan dan enggan bertemu Vanessa.

Kodi lalu melangkah untuk mandi membersihkan seluruh tubuhnya.

Vanessa mencari setiap sudut ruanganya tidak menemukan Kodi dia berteriak histeris , lalu dia memutuskan untuk menemui Kodi di rumahnya.

Setelah beberapa menit kemudian Kodi keluar menuju kamarnya. Ketika dia membuka pintu langkahnya terhenti ketika melihat Vanessa duduk ditempat tidur dengan baju dan celana dia beli kemaren. Kodi mencoba menghilangkan rasa takut untuk membuang rasa gugupnya.

"Vanes...sedang apa dirimu kemari" tanya Kodi dengan sedikit gemetar. Vanessa yang melihat Kodi memakai handuk menutup matanya. Ini baru pertama kalinya dia melihat pria memakai handuk jantungnya dekdekan dan terasa kaku ditambah lagi aroma wangi bau sabun bekas Kodi mandi semakin menyiksa hatinya.

"Apa yang kamu lakukan Kodi memakai handuk"Vanessa berkata dengan polosnya menutup matanya sambil membungkuk. Ketika melihat Vanessa seperti itu Kodi tersenyum lucu hilanglah rasa takutnya ada monster cantik takut melihat dirinya memakai handuk.

"Kamu apa kesini ..kekamar ku... jelas aku baru saja selesai mandi, Vanes balikan tubuhmi aku mau memakai baju" ucap Kodi mengambil beberapa bajunya dilemari.Vanessa menurut dan membelakangi Kodi.

Selesai memakai baju Kodi menatap gadis yang tertunduk menutup matanya.Apa mungkin Vanessa begitu berbahaya bagi teman temanya pikirnya. Ketika mendegar Kodi berbicara Vanessa ingin membalikan badanya.

"Eh...aku belum pakai celana dalam nih..emangnya kamu mau lihat punyaku" Kodi berucap sambil menahan tawa Vanessa tidak jadi membalikan badanya.

"Lama sekali.. tadi aku mendegar suaramu jadi aku membalikan badan" Vanessa berkata dengan polosnya sehingga Kodi berhasil mempermainkanya.

"Siapa bicara, aku cuma bicara dalam hati.. jangan balikan badanmu aku lagi pakai celana dalam tengah mencari baju yang aku kenakan... berarti kamu bisa mendegar suara hati" Kodi berkata tengah memperhatikan Vanessa.

"Kodi...cepat cari baju mu.. aku lelah seperti ini" ucap Vanessa sambil memperbaiki posisi duduknya tapi dengan menghadap belakang.

"Siapa suruh..asal nyelonong dikamar kita.Aku kan laki laki kalau lihat gadis secantik dirimu..jadi pengen" goda Kodi menahan tawa melihat tingkah Vanessa.

"Tidak..Kodi aku akan pergi" Kata Vanessa dia mau pergi tapi tidak jadi.

"Vanessa coba balikan badanmu aku sudah selesai" Kodi berkata dengan santai , Sehingga Vanessa membalikan tubuhya menatap pria tampan memakai piama.

"Kodi aku minta maaf telah masuk kamar mu tanpa permisi, lain kali aku tidak akan seperti itu lagi" Vanessa berkata dengan menyesal sambil menundukan kepalanya. Meihat Vanessa begitu Kodi menjadi melemah dia jadi kasian kalau memang Vanessa berniat jahatnya mestinya waktu dia tidur Vanessa melahapnya.

"Iya.. tidak apa..apa lain kali jangan begitu jika kamu mau mampir ketuk lah pintu di depan agar terlihat sopan" ucap Kodi menatap Vanessa begitu polos.

"Iya.. Kodi kamu kenapa pergi kerumah tanpa bilang padaku, hingga aku kesini memastikan apakah dirimu baik baik saja" Vanessa berkata menatap mata Kodi yang sedang mencari alasan.

"Maaf aku tadi buru buru karena aku sedang haus jadi aku cepat cepat pergi tanpa pami padamu. Lalu kenapa aku tiba tiba dirumahmu " Kodi menjawab dengan gugup.