Chereads / Bayangan Masalalu / Chapter 20 - Gerbang Rahasia

Chapter 20 - Gerbang Rahasia

William berdiri membawa Vanessa untuk melarikan diri dari tentara jepang.

"Ayolah..Vanessa ayo kita pergi jangan biarkan mereka membawa mu" ucap William menarik tangan Vanessa.

"Tidak ... biarkan aku mati Wiliam..barkan aku mati" teriak Vanessa.

William tidak sadar bahwa semua prajuritnya mati , yang tersisa hanyalah dirinya. Tepat dalam satu tebasan tanpa William ketahui kepalanya terputus oleh salah satu tentara jepang. Mereka menarik tangan Vanessa, tapi Vanessa menginjak kaki mereka dan berhasil kabur.

Suasana begitu sangat menegangkan beberapa tembakan berhasil Vanessa lolos hingga dia terjatuh oleh batu dia tersungkal dan kakinya berdarah, tentara jepang memegangnya dan tertawa terbahak bahak.

"Akhirnya..dia bisa kita bawa...sunguh cantik biarkan aku yang merasakanya" kata pimpinan militer menatap Vanessa dengan buas.

"Tuan..tidak usah ..menperkosa saya..berikan belati tuan agar saya bisa merobek baju saya dan melayani tuan" Ucap Vanessa dengan licik.

"Kau jangan membodohi kami nona manis" sahut diantara mereka.

"Tidak..kalian begitu banyak mana mungkin aku kabur..cepat tuan" kata Vanessa mendesak.

Ketika dari mereka menyerahkan belati Vanessa langsung menikam perutnya dengan dua kali tikaman.

"Kalian...tidak boleh menyentuhku... aku lebih baik..mati daripada disentuh secara paksa...akhhhh" kata Vanessa lalu tubuhnya terjatuh dan mati. Steven datang dan melihat anaknya mati terkapar dengan belati tertancap di perutnya.

"Vanessa.....Vanesss....bangun nak...bangun.." teriak Steven menangis tersedu sedu.

Mata Steven marah dan berubah aneh dan kemudian menerkam satu persatu tentara jepang hingga tewas. Mereka semuanya mati mengenaskan.Kodi terbangun kepalanya masih pusing , dan lagi dia merasakan sakit di dadanya. Entah kenapa semua itu ada kaitanya antara dia dan Vanessa dimasalalu.

Berlahan dia harus tenang, entahlah hatinya berbisik bahwa Vanessa begitu tersiksa atas kematian Rahman yaitu rekarnasi darinya. Kodi menutup kotak kecil itu dan kemudian keluar rumah dan menuju halaman rumah Vanessa.

"Vanessa...Vanessa.." teriak Kodi memanggil Vanessa .

Sesosok perempuan muncul dihadapanya dengan berkari memakai baju noni Belanda.

"Kodi...apakah kau..ingat semuanya" tanya Vanessa dengan mata berkaca kaca.

"Aku ingat...aku ingat semua.. maafkan aku Vanessa" kata Kodi lalu mereka berpelukan penuh haru. Air mata keluar dari mereka berdua, pelukan hangat membuat dada Kodi terasa hangat dan tidak sakit lagi.

"Aku... tidak ingin kehilanganmu lagi" ucap Vanessa yang masih dalam pelukan Kodi.

"Aku juga.. maaf kan aku..Vanes..yang telah membuatmu menderita aku ingin mengingat kenangan masalalu kita..tolong ingatkan aku" kata Kodi menatap lembut Vanessa.

Vanessa hanya menganguk kemudian dia membawa Kodi masuk kerumahnya. Ini adalah pertama Kodi masuk kedalam rumah Vanessa yang terkenal mengerikan.

Orang orang tidak pernah masuk ketempat itu ya..kecuali Kodi yang menatap rumah yang terlihat antik dengan rumah tempo dulu.

Ruanganya sangat luas bahkan lebih luas dari rumah Kodi sendiri.

Setiap sudut ruangan terpajang lukisan dan foto tempu dulu dan barang barang yang langka dan mungkin sangat berharga. Vanessa mekangkah di sebuah ruangan rahasia dan anehnya itu adalah taman yang indah , yang tidak dilihat oleh siapa saja kecuali ayahnya. Langkah Vanessa terhenti dan Kodi menatap gadis itu bersamanya.

"Vanes.. tempat apa ini.." kata Kodi dengan kagum memandang pemandangan yang indah..terdapat sungai yang mengalir jernih begitu deras.

"Kodi..ini adalah taman rahasia buatan papa ku... setiap aku kesepian dan sedih maka aku kesini.. dan sesuai harapan ku..untuk mengenang Rahman waktu dulu.. tempat ini harus dijaga layaknya seperti pada masalalu bersih dan terawat" ucap Vanessa pelan.

"Lalu.. bagaimana ini semua terjadi.. Vanes..mungkin usiamu sekarang lebih tua dari ku.. karena kamu masih hidup pada masa sekarang..dan bagaimana kamu hidup sedangkan kamu mati kala itu" tanya Kodi bertubi tubi.

"Mungkin sulit di jelaskan secara logis..aku masih hidup dan usiaku lebih tua darimu tapi wajahku tetap awet muda.. dan aku mati sekarang hidup lagi.. aku ingin mengatakanya Kodi... tapi aku takut... takut kau menjauh dari ku.. aku takut kehilangan mu" ucap Vanesaa dengan sedih.

"Vanes..aku berjanji menerimamu apa adanya..dalam hidupku.. tolong berterus terang agar aku tau siapa dirimu" kata Kodi.. dia memegang bahu Vanessa dan menatap dengan lembut.

"Kodi..aku belum siap.. menceritakan tentangku.. bisakah kita bicara yang lain.. ayo kita kesana" jawab Vanessa . Vanessa berlari dan Kodi mengejarnya sesaat Kodi lupa akan pertanyaannya tentang siapa Vanessa.

Mereka menggelilingi semua hutan bahkan melihat hamparan air terjun meskipun itu tidak terlalu tinggi tapi pesona keindahanya sangat luar biasa.

Kodi merasa perutnya lapar dan dia ingin pulang.

"Vanes.. perutku lapar sepertinya aku harus pulang"ucap Kodi sambil memegang perutnya.

"Hmm ..ya sudah.. padahal aku ingin mengajakmu jalan jalan.. kapan kapan kita akan mencari hewan disini untuk kita makan" ucap Vanessa .

"Kau lucu...yaa boleh juga" jawab Kodi.

Mereka pun pergi dan menuju gerbang utama. Aneh dan ajaib ada lagi satu gerbang lain untuk mengantarkan Kodi cepat sampai di rumahnya.

"Kodi..kamu lewat sini.. saja ..agar lebih cepat nyampenya." ucap Vanessa sambil berjalan kearah lain.

"Bukan kah gerbangnya di sana dan masih jauh Vanes " imbuh Kodi mengikuti arah Vanessa.

"Iya..itu terlalu jauh dan gerbang disini lebih dekat menuju rumahmu" kata Vanessa menuju sebuah gerbang.

"Kodi... tutuplah matamu" Ucap Vanessa , Kodi pun menuruti semua kata kata Vanessa dia menutupi matanya dan ketika membuka matanya dia sudah ada di kamarnya .Benar benar aneh pikir Kodi.