Vanessa melangkah pergi dia takut ayahnya tau tentang Kodi. Vina yang baru datang menghampiri Kodi sedang tertidur . Dia duduk melihat keadaan anaknya kemudian terlelap begitu saja hingga esok hari.
Pagi itu Kodi bangun dengan sehat , dia membangunkan ibunya.
"Mah..mamah..bangun kita pulang yuk" kata Kodi menepuk pipi Vina.
"Hei..Kodi kamu baik baik saja nak..kamu kan lagi sakit" kata Vina dengan heran melihat wajah anaknya yang tadi malam begitu pucat.
"Kodi mau pulang..udah sehat mah" sahut Kodi.
"Sebentar mamah panggil dokter Rian" kata Vina dan kebetulan dokter Rian sedang ada dan mengecek kesehatan Kodi.
"Bagaimana dok..gimana keadaan anak saya" tanya Vina
"Aneh..sunguh aneh..bagaimana mungkin ini menghilang begitu saja..Kodi baik baik saja dia bisa pulang" jawab dokter Rian.
Kodi dan Vina pulang, dan menuju kediaman rumah mereka. Setelah beberapa jam mereka sampai Kodi langsung menganti baju dengan vaju seragamnya.
"Mah..aku berangkat sekolah dulu ya" kata Kodi menuju ruang depan.
"Tunggu kamu yakin mau sekolah..bukan kah kamu sedang sakit Kodi" kata Vina mencegah Kodi.
"Hei..mah bukankah aku sudah sehat.. kata dokter mah..plis mah..aku mau sekolah..dah mamah" Kodi mencium pipi Vina lalu pergi dan memakai sepatunya.
Tidak jauh Kodi memanggil Vanessa , namun gadis itu tak keluar dan Kodi pun sendirian pergi kesekolah.
Kodi menuju gerbang sekolah yang hampir terkunci, dia berlari dan berhasil masuk.
Laras melihat Kodi dan memanggilnya.
"Kodi..tunggu gue.. gue mau bilang lue sesuatu tapi jangan disini.. gue takut .. lue kasih no hp atau whatshap yang penting..gue bisa ngomong" kata Laras ngos ngosan "
"Kamu ..kenapa Laras nih simpan no mu di hp aku" jawab Kodi memberikan hpnya.
"Udah.. lue hati hati Kin..gue takut..ya udah bye" kata Laras pergi meninggalkan Kodi dan masuk kelas. Kodi mengerutkan kening dan ketika dia menoleh ke belakang Vanessa sudah berjalan menuju sekolah. Padahal pagar sudah di kunci security juga tidak ada lalu bagaimana Vanessa bisa menerobos gerbang itu pikir Kodi. Kodi lalu masuk ke kelas. tanpa sepatah kata apapun.
Pelajaran pun di mulai yaitu tentang sejarah , Kodi duduk sementara Vanessa diam matanya tajam seakan pandanganya mau membunuh tiap orang yang melihatnya. Bahkan guru sejarah sampai merinding melihatnya.
Akhirnya guru sejarah memberikan
tugas karena tatapan Vanessa begitu menyeramkan. Vanessa tersenyum setiap murid diruangan itu tidak berani melihatnya , hanya Kodi yang begitu aneh dan memandang Vanessa.
"Hei .. kau senang diberi tugas menumpuk begini.. Vanes kenapa kau senang ..aku sangat bodoh pelajaran sejarah" ucap Kodi dengan kesal.
"Kodi tenang saja..aku sangat cerdas dalam pelajaran sejarah , jadi biar aku saja yang jawabnya" ucap Vanessa. Dengan cepat Vanessa menyelesaikan semua tugas itu bahkan dia juga menulis seluruh punya Kodi. Kodi tertegun menatap Vanessa dengan senang.Vanessa begitu cerdas dimatanya.
"Vanes..sebenarnya ada hal penting ingin ku bicarakan tentang tadi malam dan kini kini kau begitu cerdas masalah sejarah ada apa dengan mu Vanes" kata Kodi menatap heran gadis itu.
"Aku..hehe aku bukan apa apa Kodi .. nanti akan ku ceritakan semuanya asalkan" kata Vanessa terputus kala Kodi menatapnya.
" Asalkan apa.." tanya Kodi.
"Asalkan kau jangan percaya pada siapa pun disini kecuali aku" jawab Vanessa.
"Apa ...kenapa..kau egois kalau begitu " sahut Kodi.
"Yaa terserah..kau pilih yang mana..jika kau pilih mereka aku tidak akan memberi tahu tentangmu..tapi jika ada salah satu kelas ini yang memberi kabar tidak baik tentangku maka aku akan" kata Vanessa menatap tajam pada Laras yang duduk di depan. Hati Laras bergetar dia menoleh kebelakang menatap Vanessa matanya merah dan wajahnya terlihat menyeramkan . Seketika Laras menunduk dan tak mau menoleh lagi .
"Vanes kenapa...kamu diam.. apakah ada sesuatu tentang mu..apakah semua teman teman kelas kita membencimu" tanya Kodi berterus terang .
"Sudahlah Kodi..kamu hanya pikirkan apa yang aku bicarakan tadi.. jadi jangan terlalu banyak bicara tentang ku" ucap Vanessa. Sesaat guru sejarah datang dan bertanya siapa yang sudah selesai, dan Vanessa menggangkat tanganya.
Murid dan guru terdiam mereka tanpak takut tapi Vanessa dengan diam tersenyum.
"Ka...mu...Va...nesa..ma..ju" kata guru sejarah dengan gugup dan terbata bata menyuruh Vanessa maju. Sontak murid di kelas ingin tertawa namun tak berani bagaimana mungkin seorang guru takut dengan murid.
"Nama saya Vanessa Van Joung..tolong anda panggil nama lengkap saya" ucap Vanessa dengan tatapan tajamnya.
"Va..nessa Van...Joung...maju" Kata guru sejarah. Vanessa sangat luar biasa menjelaskan semua materi pelajaran semua berbagai tragedi penjajahan para bangsa berhasil dia jelaskan dengan cukup cerdas bahkan guru sejarah tanpak terkagum kagum mendegarnya. Meskipun mereka tidak berani melihat mata Vanessa.
Kodi begitu terpukau memandang Vanessa yang begitu cerdas baginya. Meskipun dia rekarnasi dari Rahman tapi sifat mereka jauh berbeda Kodi tak secerdas Rahman pada masa itu , sedangkan Kodi orangnya lebih malas dan tidak terlalu cerdas serta lebih royal.