Vanessa berhenti menangis ketika sebuah pintu jendelanya diketuk secara berlahan , lahan dia membuka dan kaget ternyata Kodi menghampirinya.
"Vanes..cepat genti bajumu..aku ingin ajak kau jalan jalan" kata Kodi yang terlihat tampan dimata Vanessa.
" Kemana..." tanya Vanessa
"Ada saja kita kecafe" kata Kodi.
"Sebentar kau tunggu di depan..cepat sana pergi" ucap Vanessa. Kodi pergi dia membawa sebuah motor baru yang tadi ayahnya beli.
Vanessa pun menggantikan pakaianya dan mengikat rambutnya dengan menggulung kan rambutnya ke atas dan menggunakan gaun panjang yaitu gaun noni Belanda zamam dulu.
Vanessa melangkah keluar dari kamarnya dia menuju pintu depan dia melihat ayahnya tidak ada di rumah dan kemudian menuju halaman. Kodi mengerutkan keningnya melihat Vanessa yang cantik memakai gaun ala eropa yang terlihat aneh dimatanya.
"Kok.. diam ayo berangkat" ucap Vanessa pada Kodi.
"Hei.. bagaimana mau berangkat lihat penampilanmu Vanes.. kau kira kita ada dieropa atau zaman dinasti dulu.. kita ini mau jalan jalan bukan mengunjungi festival gaun ..ayo ganti bajumu" kata Kodi dengan aneh.
"Kodi..ini gaun terbaik ku..kau bilang aneh.. aku tidak punya selain gaun" jawab Vanessa kesal.
"Kamu ini memang gadis aneh ..apa kau tak punya rok atau celana jeans lainya" tanya Kodi sambil mengerutkan keningnya.
"Kamu bicara apa kodi aku tak mengerti..kau mau ajak aku jalan jalan atau menghina gaun ku" kata Vanessa sambil marah dan mau pergi meninggalkan Kodi.
"Hei..kau mau kemana Vanes..ayo naiklah..aku akan membelikan baju untukmu dulu" ucap Kodi.
Vanessa menatap Kodi kemudian dia melihat kendaraan yang di kendarai Kodi .
"Bagaimana aku menaikinya aku tidak pernah tau ini apa"tanya Vanessa binggung.
"Astaga Vanes..ini motor mungkin kau terbiasa pakai mobil menjadi begini ayo.. naiklah" kata Kodi dia menggankat Vanessa dan meletakan Vanessa dibelakang.
"Hei..Kodi aku takut..kau mau apa" ucap Vanessa dengan takut ketika Kodi menghidupkan motornya.
"Berpeganglah kalau tidak kamu akan jatuh" jawab Kodi. gadis aneh pikir Kodi .
Motor mulai melaju dan terdapat GPS penghubung arah jalan yang dituju Kodi. Motor canggih dan sangat mewah yang Kodi pakai. Vanessa binggung kepalanya terasa pusing memegang leher Kodi dengan kuat.
"Hei..Vanessa kau mau mencekik ku... huk.huk..berpegang di pinggang bukan leherku" teriak Kodi. Vanessa mengalih tanganya dan memegang Pinggang Kodi. Wajahnya menyentuh belakang Kodi bau farpum maskulin tercium membuatnya terbuai dan bahagia.
"Kino kau adalah orang pertama membawaku naik motor..seumurku aku tidak pernah " Kats Vanessa
"Kamu itu aneh Vanessa apakah kamu terbiasa naik mobil sehingga begini" tanya Kodi.
"Mobil..apa itu mobil" Vanessa malah bertanya balik
"Hei...Vanessa kau terlahir dari Zaman apa..sehingga tidak tau itu mobil " kata Kodi. Motor melaju dengan sangat cepat , Kodi memang terbiasa memakai motor mewah di Bandung begitu banyak koleksi motornya dia cukup dimanjakan oleh orang tuanya. Tanpa senggaja Kodi berhenti disebuah toko pakaian .
" Ayo turun.."Kata Kodi mengangkat Vanessa dari motornya.
"Kita mau apa " tanya Vanessa.
"Mau ganti baju mu yang aneh dan merepotkan" jawab Kodi. Vanessa cemberut lalu Kodi melihat sebuah patung lengkap dengan baju rompi dan celana jeans.
"Mba.. tolong ambil baju yang itu untuk teman saya" kata Kodi pada pelayan toko. Mata pelayan toko menatap Vanessa yang menggunakan gaun noni terlihat cantik tapi sikapnya dingin.
"Dari Festival kah mas" tanya pelayan toko.
"Iya" jawab Kodi menggambil baju perempuan dan menyerahkan pada Vanessa.
"ini pakai" kata Kodi.
"Hei..baju apa ini aku tidak pernah memakainya kau gila ini celana laki laki" ucap Vanessa kesal. Pelayan toko tertawa melihat tingkah lucu Vanessa sedangkan Kodi tanpak kesal.
"Vanes..jangan buat aku malu cepat ganti pakaian mu" kata Kodi. Tanpa pikir panjang lagi Vanessa mengambil bajunya.
"Balik badanmu" kata Vanessa.
"Untuk apa.. aku membalikan badanku" sahut Kodi.
"Untuk ganti baju lah" jawab Vanessa.
"Hei..kamu itu bodoh atau apa..disana ruang ganti.. cepat Vanessa sebelum kesabaranku habis." Kodi dengan marah dan membawa Vanessa keruang ganti. Kodi serasa gila baru kali ini dia menemui cewek seaneh Vanessa. Vanessa melangkah keluar dari ruanga ganti bajunya warna pink dengan renda indah disertai jumbai baju bagaikan rompi dan celana jeans yang dia kenakan.
Sunguh wajahnya cantik memakai baju modis kekini kinian .Kodi melirik betapa cantiknya Vanessa dan dia juga memilih sepatu untuk Vanessa. Dan kemudian membayatnya.
"Vanes..kamu cantik pakai baju itu" kata Kodi menarik tangan Vanessa dan menuju cafe.
"Cantik apanya aku tidak pernah memakai celana laki laki ini" sahut Vanessa. Kodi tersenyum membuatnya lucu melihat Vanessa.
"Justru celana laki laki ini yang membuat ku suka melihatmu" goda Kodi dengan kata kata konyolnya.
"Benarkah..baiklah aku akan memakai ini setiap saat" ucap Vanessa Dan mereka makan disitu