Tak terasa sudah kini keberangkatan Kodi dan kedua orang tuanya menuju sebuah pulau Kalimantan yaitu Kalimantan Tengah letaknya di desa terpencil tapi cukup berkembang yang tidak jauh dari sekolahan . Pulau Kalimantan ini cukup luas yang dihuni oleh berbagai macam suku terutama suku dayak dipedalaman disana.
Tidak terasa meraka baru sampai di bandara Syamsudinnoer Kalimantan Selatan kemudian sebuah mobil yang cukup mewah menghampiri mereka dan menuju desa Dadap
yang lumayan jauh dari sana.
Kodi mengerutkan keningnya rasanya terlalu jauh menuju tempat ini entahlah rasanya hatinya ada juga sedih dan bimbang namun dia berusaha meyakinkan dan berbaur ditempat yang teramat asing baginya.
Sekitar beberapa jam rumahnya
lumayan jauh dari sekolahan mungkin sekitar 50 meter dari sekolahan mereka sampai disebuah rumah lumayan besar dengan pagar besi yang melingkar dan halaman yang luas . Tidak jauh dari rumah mereka tanpaklah sebuah rumah kosong dan terlihat tua mungkin rumah itu sangat berumur dan agak menyeramkan anehnya disitu ada sebuah pohon beringin yang ada dalam mimpi Kodi
Kodi turun dari mobil mengerutkan keningnya dia tanpak tidak suka dengan semua ini.
"Kodi..ayo masuk ini rumah baru kita... gimana ini mungkin tidak mewah seperti di Bandung.. tapi rumah ini lumayan dan agak elite bagi penduduk setempat disini" ucap Vina .
"papah gimana... mah..apakah dia tidak tinggal bersama kita" tanya Kodi.
"Papahmu.. tidak tinggal dengan kita dia mungkin kembali ke Banjar masin dan disana dia membuka bisnis disana" jawab Vina yang menyembunyikan sesuatu dari Kodi.
"Tidak menggasikan.. ya..sudah ayo..masuk aku cape dan bosan " kata Kodi menuju rumahnya .Pak Hasim membuka pintu pagar , dia adalah orang lokal disitu dan menjaga rumah baru mereka.
Kodi menatap tempat itu secara seksama ketika memasuki halaman yang mulai sunyi matanya tak henti dirumah yang bersebelahan denganya,ada seorang gadis yang berjalan menuju rumah tua itu matanya menatap tajam pada gadis cantik itu dengan sebuah senyuman yang misterius. Kodi menatap dan tak terasa dia sudah didepan pintu rumahnya .
Kodi tanpak suka dengan desain rumah baru yang dia tempati . Rumahnya bergaya eropa dan begitu juga ruanganya semua serba mewah namun tak sebanding dengan sebuah kamarnya yang cukup bagus berhadapan dengan sebuah rumah seram itu. Kodi mengintip rumah sebelahnya masih saja seram bagaikan rumah hantu yang terlihat seperti rumah para vampir yang ada di film film. Sebenarnya rumah itu adalah rumah bekas kebangsaan Belanda yang dulunya dibangun ketika masa penjajahan bahkan orang jepang sempat tinggal disitu dulunya. Tapi entah kenapa di zaman serba moderen terlihat masih bangunan tua itu yang mungkin kurang terlihat menarik lagi
bagi anak muda zaman sekarang.