Chereads / Bayangan Masalalu / Chapter 6 - Kembalinya Steven

Chapter 6 - Kembalinya Steven

Vanessa dan Rahman turun dari sebuah pohon itu dan menuju kesebuah perkampungan yang tidak terlalu banyak penduduknya. Seorang pria setengah baya datang menghampiri rumahnya , dia adalah pak Udin dan menatap Misnah istrinya berlumuran darah dikepalanya tengah pucat diatas tempat tidur.

"Ma.. bangu.. kenapa kamu jadi gini..apa yang terjadi mana anak anak" tanya pak Udin.

"Anak kita...berlari membawa nona Vanes ke hutan ku suruh jangan pulang sebelum disini aman semua tentara Japang datang ingin membawa Vanes " jawab Misnah sambil terbata bata. Pak Udin terdiam dan membersihkan luka istrinya yang mulai parah akibat senjata keras.

Sebuah ketukan pintu terlihat pak Udin mengintip dari lubang biliknya dia melihat Steven ayahnya Vanessa.

"Tuan Steven..aku kira anda mati mari masuk" kata pak Udin dengan menutup pintu rumahnya.

"Terimakasih..ada apa denga Misnah istri anda pak Udin" tanya Steven.

"Dia dipukul tentara japang tuan" jawab pak Udin.

"Kurang ajar nipon.. nipon brengsek .. akan ku bunuh mereka .. mana Vanessa " kata Steven marah

"Mereka berlari kehutan..saya kemaren tidak ada dirumah tuan mengambil barang dagang saya di desa seberang.. jadi Rahman anak saya yang membawanya nona Vanessa ke hutan" kata pak Udin gugup.

Namun secara tidak senggaja dua orang anak kecil datang dan melihat gadis kecil begitu juga seorang anak kecil laki laki dari belakang rumah mereka. Vanessa berteriak dan memeluk Steven dengan senang.

"papa, aku rindu papa..aku ingin bersama..papa kemana selama ini" tanya Vanessa begitu beruntun.

"Vanes..papa ditolong orang sini ketika papa ditembak nipon yaitu tentara jepang, ayo kita pulang sekarang" jawab Steven sambil mengendong putri kecilnya.

"Papa..sebenaranya Vanes lebih suka tinggal dengan keluarga pak Udin yang ramah..bahkan kepada kakak Rahman" kata Vanes dengan lucu.

"Kamu tidak nakal kan Vanes selama tinggal disini" lirik Steven pada putrinya.

"Tidak.. papa.pak Udin dan uma Misnah terimakasih udah juga Vanes begitu juga kakak Rahman Vanes rindu kalian" ucap Vanes

"Iya .nona Vanes hati hati jadi anak yang pintar ya" kata pak Udin.

Rahman melirik Vanessa dengan sedih dan mulai menghapus air matanya dia terlalu sayang pada gadis kecil itu.

"Nona Vanes..ini ada gelang untukmu nanti bila rindu kamu lihat gelang itu" ucap Rahman dengan sedih.

"Terimakasih kakak.." kata Vanessa dengan senang.

"Terimakasih pak Udin telah merawat dan menjaga Vanessa selama ini" kata Steven dan membawa putrinya pergi.

Sebuah sampan lewat Steven memanggil dan membawa Vanessa ke sampan itu dan menuju rumah mereka. Tidak terlalu lama diiringgi arus yang lumayan deras Steven memberi uang beberapa sen pada orang itu dan menuju rumahnya.

Para tentara jepang berdiri dan memegang samurai menunjuk pada leher Steven. Sedangkan Vanessa dititipkan didalam sampan.

"Kau datang juga akhirnya tuan Stev... aku kira kau mati " kata Takaeda dengan menunjukan pistolnya.

"Cepat kalian pergi dari rumah ku...atau aku usir kalian secara paksa" jawab Steven marah.

"Pergi..lihatlah..tuan tentaraku lebih banyak..dan aku juga mengguasi bahasa bangsamu dan juga bahasa Hindia Belanda.. pantaskah aku pergi... pasukan serang dia" kata Takaeda menyuruh tentaranya membunuh Steven. Tapi apa yang terjadi semua senjata tak mampu menembus tubuh Steven bahkan badanya berubah ditumbuhi bulu halus dan semakin besar dan menerkam semua pasukan Belanda satu persatu hingga tak ada satupun yang tersisa kecuali Takaeda yang lari menuju hutan. Berlahan lahan Steven kembali menjadi dirinya dan menuju ketempat Vanessa.