Steven membawa Vanessa menuju rumahnya setelah menyingkirkan semua manyat tentara jepang.
Vanessa mencoba bangkit dari lamunan masalalu kala dia masih kecil lalu dia menghilang dibalik tembok tua itu.
Malam telah tiba Kodi gelisah tak bisa tidur dia melihat jendela rumahnya terlihat rumah itu seperti lampunya bernyala dengan sendirinya , padahal sudah berapa abad berlalu tidak satupun penerangan disana dan malam ini aneh seperti mengisyaratkan ada sesuatu antara Vanessa dan dirinya. Kodi terus menatapnya dan tak berhenti dia mencoba mencerna kata kata pak Hasim tentang cerita misteri yang ada hubungan rumah itu.
Vina keluar dari kamarnya dan menghampiri Kodi anak semata wayangnya dengan sedih.
"Kodi.. bolehkan mamah masuk ada hal penting yang ingin mamah bicarakan" kata Kodi sambil mengentuk pintu. Kodi kaget dan membuka pintu dilihatnya mamahnya berdiri dan duduk ditempat tidur.
"Ada apa mah.. tumben mamah kesini" tanya Kodi.
"Mamah cuma memberi tahumu besok kamu sekolah dan mamah harap kamu betah disini.. Kodi harapan mamah hanya ada di kamu .. jadi jangan kecewakan mamah disini" ucap Vina dengan tegas.
"Iya mah.. Kodi usahakan semuanya baik baik saja dan betah disini tapi mamah baik baik saja kan apa ada sesuatu yang mamah sembunyikan dari Kodi" tanya Kodi.
"Tidak.. kapan kapan mamah ceritakan besok hari kamu sekolah jadi cepatlah tidur" jawab Vina dengan lembut dan meninggalkan kamar Kodi.
Pagi yang cerah Kodi cepat mandi dan juga sarapan uleh bi Inang, dia menggunakan seragam abu abunya dan berjalan menuju sekolah yang tidak terlalu jauh. Dia melewati rumah seram itu dan Vanessa tersenyum padanya begitu juga Kodi tersenyum gadis aneh pikir Kodi.
Sampai disekolah semua mata terpana melihat ketampanan Kodi banyak semua orang berbisik bahkan para gadis berbisik betapa kerenya Kodi. Semua cowok disana tanpak iri , penampilan yang begitu beda membuat gadis menatap Kodi dengan kagum. Seorang gadis munggil dan agak tomboy menghampiri Kodi dia bernama Laras.
"hey..kayaknya lue tu siswa baru deh..mau kemana" tanya Laras sambil makan permen karetnya.
"Iya.. kira kirang ruang TU dimana ya..ini mau antar Formulir" jawab Kodi.
"Disana... ngomong ngomong nama lue siapa goe Laras" mengulurkan tangan dan menunjukan ruangan Tata Usaha.
"Aku..Kodi makasih ya" menggulurkan tangan dan pergi begitu saja meninggalkan Laras menuju tuang TU.
Di sebuah ruangan kelas IPA Biologi kelas 12 , terdapat seorang siswa baru yang tinggi dan wajah tampan putih bersih dia juga sangat bersih tak heran gadis didesa itu begitu suka memandang Kodi yang tengah memperkenalka diri.
"Hai..namaku Kodi Kinoi Pratama panggilan ku Kodi atau Kino asalku dari Bandung dan aku tinggal di belakang sekolahan " kata Kodi dengan senyumanya.
"Kodi silahkan duduk " kata ibu Dian guru biologi. Kodi duduk melangkah bangku paling ujung yang terlihat kosong. Semua mata menatap menatap lebar pada Kodi yang duduk memilih bangku kosong yang sudah bertahun tahun tidak di duduki oleh setiap siswa siswi disini.
"Eh..Kodi..lue jangan duduk disitu.. itu udah bertahun tahun kosong pindah sana dekat Beni" ucap Laras
"Kenapa..aku maunya disini ada apa sih" kata Kodi dengan heran
"Eh..lue tu nurut" jawab Laras.
Sebelum ibu Dian yang memakai kacamata itu menyuruh Kodi pindah datanglah seorang siswi baru yang cantik wajahnya agak kebule bulean menghampiri ibu Dian.
"Bu..saya siswa baru bernama Vanessa saya akan duduk dekat Kodi dibelakang pak sekolah sudah menyuruh saya mengisi kursi itu" ucap Vanessa dan menuju mendekati Kodi. Sontak mata terbelalak melihat wajah cantik dan dingin disekitar mereka. Bulu kuduk mulai merinding dengan kedatangan Vanessa semuanya diam dan membeku ketika pelajaran dimulai.