Chereads / Bayangan Masalalu / Chapter 10 - Makan hewan

Chapter 10 - Makan hewan

Melewati jalan setapak Kodi menggantarkan Vanessa di sebuah gang yang lumayan sempit dan melihat Vanessa masuk kehalaman rumahnya.

"Kodi kedipkan matamu tiga kali dan lihatla rumahku"kata Vanessa sambil berbicara nyaring. Kodi pun menuruti kata Vanessa dengan mengedipkan matanya tiga kali . Dan terjadi hal aneh diluar nalar dia melihat rumah yang seram dan berantakan begitu indah dan bersih serta terawat. Cat putih bangunan khas bangsa Belanda dan meskipun agak kono tapi tetap indah ibarat benda barang antik sebutanya.

"Bagaimana" tanya Vanessa sekitar 5 meter jarak antara dia dan Kodi.

"Kamu punya ilmu sihir..aneh tadi berantakan.."jawab Kodi takjub.

"Tidak aku cuma memperlihatkan bahwa tak seperti yang kau bayangkan ..kau mau mampir" tanya Vanessa

" Kapan kapan saja...aku mau pulang dulu..bay.." kata Kodi dan menuju rumahnya.

Sepasang mata terus memperhatikan Vanessa dari balik jendela rumahnya. Yaa dia adalah Steven dan berdiri tepat dihadapan pintu ketika Vanessa mau masuk.

"Papa..kau bikin aku kaget saja" kata Vanessa yang melangkah masuk dan terdiam seribu bahasa menatap Steven.

"Apa yang kau katakan..terhadap orang asing dan mengajaknya masuk kerumah ini" imbuh steven yang tidak suka dengan ajakan anaknya dekat dengan orang lain.

"Apa.. yang papa katakan.. dia itu Rahman pa.. kekasih Vanes yang telah hilang..kini dia kembali dan ini sudah lama aku tunggu" jawab Vanessa dengan meyakinkan Steven.

"Vanes..buka mata mu lebar lebar dia bukan Rahman tapi orang lain...coba lihat dirimu .. kita ini bukan manusia lagi tapi bangsa serigala dan mencari korban untuk hidup abadi..jadi jangan coba bermain cinta dengan bangsa manusia" kata Steven dengan kesal.

"Papa.. dari dulu hingga sekarang papa tidak pernah mengerti ku.. bahkan ratusan tahun hingga sekarang. Aku sampai saat ini terus menantikan cintaku dan orang berharga dalam hidupku termasuk menunggu ribuan purnama . Tapi apa yang papa katakan bangsa serigala... itu bukan kemauanku.. itu kemauan papa..yang mengubahku seperti ini.. hanya sebatas demdan, papa tega menghancurkan hidupku.. seharusnya papa biarkan aku mati bahkan bersama Rahman oleh nipon bukanya aku..yang menderita seperti ini.. abadi tapi hati ku kesepian.. " sahut Vanessa dengan marah matanya berkaca kaca menatap Steven ayahnya. Steven mulai tersentuh menatap putri kesayanganya yang mulai sedih, namun dia juga menjaga jarak antara dirinya dan manusia agar tidak terciptanya perpecahan lagi.

"Vanes...maafkan papa.Papa tidak bermaksud begitu, kau harus menjaga jarak dengan manusia agar sisi buas kita tidak terlihat oleh mereka. Vanes ..kutukan dirumah ini terus ada sampai benar benar ada seseorang mematahkanya. Papa mohon makanlah sekarang ..papa baru saja dapat buruan segar " ucap Steven dan membujuk Vanessa.

"Papa pasti membunuh lagi kan... kenapa pa..." tanya Vanessa menatap tajam Steven.

"Vanes...kalau kita tidak membunuh atau tidak makan daging manusia.. kulit kita akan berubah.. dan hanya satu satu cara ini yang papa berikan supaya kita abadi" jawab Steven.

"Bisakah..papa mengantikan hewan makanan kita bukan manusia lagi" tanya Vanessa denga kecewa terhadap Steven.

"kenapa kau bicara begitu terhadap papa...bukan kah berapa ratus tahun ini makanan kita. Kita bisa makan hewan tapi berbeda dengan manusia kulit kita akan terus awet muda " jawab Steven

"Kalau begitu..aku makan hewan saja...pa aku berhenti makan manusia" Vanessa pergi meninggalkan ayahnya dan masuk ke kamar sambil menangis. Sedangkan Steven merasa kesal atas perubahan anaknya itu