Minotaur mengambil dan membawa sang penyihir ke atas dan membantingnya ketanah dengan begitu keras, rasanya begitu sakit membuat sang penyihir memuntahkan darah dari mulutnya disaat itu juga minotaur itu kembali memegang tubuhnya namun kali ini ia memegang kaki nya, minotaur melempar dia ke sebuah rumah dengan begitu kencang, akibat itu sang penyihir terlempar menuju tembok rumah, tembok itu pun retak dan rusak akibat serangan sang minotaur, darahnya mengalir begitu banyak dari perutnya dan mulutnya, ia pun terjatuh, namun ia kembali lagi bangun dan kembali lagi sadar
" Bagaimana bisa , seekor minotaur sekuat ini ? " Penyihir itu terengah-engah kesakitan akibat serangan yang dilakukan oleh minotaur, Asplekius pun berjalan menghampiri sang minotaur lalu ia berhenti tepat di sampingnya.
" Kamu sudah meremehkan kemampuan ku sebagai penyihir yang ahli akan penujuman, dan itu adalah kesalahan mu.....sekarang rasakan siksaan kematian wahai sorcerer " Asplekius pun menggoyangkan lenteranya dan lentera itu mengeluarkan suara lonceng yang bahkan lentera pada umumnya tidak bisa mengeluarkan hal tersebut
" Heh....kau pikir setelah kau membuat ku seperti ini kau bisa sombong hah?!!, Jangan harap kau menang wahai gagak sialan! " Sang penyihir itu kembali menyerang dengan energi panahnya namun kali ini dia mengeluarkan sesuatu yang jauh lebih besar, sebuah energi terkumpul kedalam panah tersebut dan lingkaran sihir melingkari sang panah itu membuat energinya jauh lebih besar dan semakin bertambah
" Ya, kau bisa sombong .....tapi setelah ini apakah kamu masih bisa mengoceh ? Hah?!! " Panah itu ditembakkan oleh sang penyihir dan kecepatan dari panah itu bagaikan kecepatan cahaya cepat, Asplekius berhasil bertahan namun ia terpaksa mengorbankan nyawa minotaur, dampak yang disebabkan oleh energi panah itu membuat area disekitarnya rusak parah
" Energi dan kekuatan mu.....memang kuat, aku patut akui itu, " kata Asplekius, ia melihat dampak dari kekuatan panah sihir tersebut membuat jalan itu rusak dan hancur.
Aku berhasil keluar dari sihir gravitasi, dan segera berlari menuju Asplekius berada, aku pun sampai disana dan Asplekius menoleh kearah ku " akhirnya sang ksatria bangun juga, kau telah kelewatan pestanya, " ucap Asplekius
" Bagaimana apakah dia sudah kalah? " Tanya ku , " belum ....dia masih tangguh dan bisa berdiri setelah diserang oleh minotaur " dan ya ia masih bisa berdiri dengan tegak seakan lukanya tidak berdampak apapun pada dirinya, aku harus memikirkan sesuatu agar bisa mengalahkannya cukup merepotkan harus di persulit oleh penyihir sialan ini terus terusan.
" .... Aku akan menyerang nya kembali, kamu alihkan perhatiannya," kata ku , " apakah kamu yakin tentang hal itu ? " Tanya Asplekius ia menoleh kembali kearah sang penyihir yang berdiri dengan aura yang mengancam
" Tentu, aku hanya perlu berusaha agar bisa menggunakan incantation pedang, " jawab ku, Asplekius mengangguk " baiklah ....akan ku bantu jikalau kemenangan memang bisa kita raih , " tutur Asplekius
" tunjukkan bagaimana kuat dan tangguhnya dirimu wahai ksatria misterius " lanjut Asplekius
Aku pun melaju dengan berlari kencang kearah sang penyihir, penyihir itu menyerang ku dengan panah energi namun aku menangkis panah panah itu, dan ia pun melakukan mantra sihir gravitasi namun aku berhasil menggagalkannya dengan menembakkan api lewat tangan ku, disaat aku berlari menuju sang penyihir pedang ku sudah ku isi dengan energi sihir berwarna biru yang akan menambah kekuatan dari pedang claymore, aku menebas nya dengan arah vertikal namun ia menghindari serangan incantation ku.
Dan Asplekius membantu ku, ia menyerang sang penyihir dengan sihir racun nya, membuatnya kewalahan dan kebingungan. Ia terus menerus menghindari serangan ku dan serangan Asplekius dan tersenyum jahat " hahh, betapa menyenangkannya ....baiklah aku akan terima permainan mu, wahai ksatria " ia terus dan terus menghindari serangan Asplekius sementara aku berusaha menebas nya
Penyihir itu pun akhirnya diam dan tampak lelah terus menerus menghindari serangan kami berdua, aku mengangkat bilah pidang ku keatas lalu menebas nya kebawah dengan tebasan yang agak miring berharap bisa melukai tubuhnya, namun sayang sekali dia mengeluarkan sihir tameng disekujur tubuhnya membuat tebasan ku terhenti, tapi Asplekius berhasil menyergap dan menyerangnya dari arah bawah membuat sebuah cairan beracun keluar dari bawah tanah, karena hal tersebut sang penyihir menghindar dan bergerak mundur dari posisinya membuat tameng sihir yang ia pakai sirna.
Disaat itu aku memanfaatkan moment itu dengan maju berlari kearah penyihir itu, dengan cepat aku menebas sang penyihir berhasil melukai tubuhnya dan memotong tangannya, ia teriak kesakitan dan merunduk menahan sakit yang ia alami, disaat itu juga aku mengumpulkan sihir Blood Strash , membuat bilah pedang ku semakin besar dengan energi berwarna merah darah , aku pun menebasnya dari atas hingga kebawah tubuhnya, akhirnya penyihir itu berhasil terbunuh dan mati secara terbelah.
Tubuhnya pun jatuh, sekarang penyihir itu sudah mati dengan keadaan terbelah darahnya bercucuran banyak, membuat kolam darah kecil di sekitar tubuhnya " akhirnya pertarungan ini selesai ...." Aku pun terengah-engah dan lega karena pertarungan selesai, Asplekius bertepuk tangan melihat kemampuan dan juga kamu melihat penampilan ku " sebuah penampilan yang menakjubkan ...." Ujar Asplekius sembari bertepuk tangan dan berjalan kearah ku
" Lihat lah wahai ksatria, dinding ilusi telah musnah dan hilang sepertinya kita bisa melanjutkan perjalanan kita " ilusi pun hilang dan pemandangan yang awalnya sama berbeda dan semua kerusakan yang disebabkan oleh pertarungan melawan penyihir itu ikut hilang juga. Akhirnya garis cahaya pun kembali dan menuntun ku ketempat yang seharusnya.
" Kemampuan mu adalah kemampuan dari seseorang yang begitu mahir akan incantation dan juga berpedang. aku semakin tertarik dengan mu. wahai ksatria, " kata Asplekius , " aku tidak menyadari dan mengetahui hal itu, aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan, itu saja "
" Baiklah, ayo kita lanjutkan perjalanan kita...jadi kita akan pergi kearah mana ksatria? "
" Ikuti aku, aku tahu kemana kita akan pergi selanjutnya "
" Baiklah ...."
Aku dan Asplekius kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari portal kegelapan, jika ada seseorang yang membantu pihak kegelapan maka suatu saat nanti aku akan bertemu dengan berbagai orang yang berpihak dengan mereka, aku tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi. Tapi apa alasan mereka memihak mereka ? Itu masih menjadi misteri dan akan selalu berada di benak ku.
Setelah berjalan cukup lama, aku pun menemukan sebuah lorong jalan yang mengarahkan kesebuah tempat baru, kamipun berjalan kesana dan disana terlihat sebuah kerajaan dari jauh, dan pusat desa berada tepat disini lalu cahaya mengarahkan tepat ke jalur kiri dan sebuah portal bisa terlihat dari jauh, gedung gedung yang berada di sekitar portal itu terkontaminasi oleh energi kegelapan dan beberapa dari gedung desa itu tertanam sebuah kristal berwarna hitam dan juga ungu.
" ....ini dia tempat dari tujuan kita , " ucap Asplekius " portal kegelapan....jadi seperti itu bentuknya " lanjut nya aku berjalan menuju portal tersebut dan Asplekius yang fokus melihat portal itu sadar bahwa aku telah jalan menuju portal dan ia pun kembali mengikuti ku
" Sumber bau busuk yang kau cium sepertinya dari sini, wabah sihir yang tersebar keseluruh penjuru desa, " jelas ku " hmm, memang benar rasanya aku sendiri mau muntah ...." Ia ternyata menahan rasa mual nya sedari tadi .
Portal itu tampak aktif dan menyala, aku bisa masuk kedalam portal jikalau aku mau tapi tugas ku adalah menghancurkan nya bukan memasuki nya, aku sendiri tidak tahu apa yang ada di dalam portal ini entah itu monster mengerikan, atau sekumpulan kegelapan menunggu ku disana. Yang pasti itu adalah tempat yang berbahaya ketimbang negeri ini sendiri
Dan tanpa kami berdua sadari, dua entitas misterius mengawasi kami berdua dari atap gedung.
[Bersambung]