"Baiklah, Good bye, sayonara ...."
"Jangan katakan selamat tinggal!" potong Seong-chan cepat.
Rae-ah terkejut karena disela tiba-tiba oleh juniornya. Rae-ah memukul kepala Seong-chan lagi.
"Selamat tinggal akan menghancurkan harapan untuk bertemu kembali. Who's know? Kita akan bertemu lagi," sambung Seong-chan.
"Dialog film India mana lagi yang kau copy kali ini?" cibir Detektif Moo Tae-gu.
Kenkyo lalu tertawa pelan.
"Yo... Jaa ne. Mata ashita, Minna!" ujar Shinsuke pada mereka bertiga, yang artinya 'Daaah... Sampai jumpa besok, semuanya'
"Jaa ne, Ikemen," imbuh Kenkyo yang mengatakan kepada Seong-chan bahwa pemuda itu tampan. Dan kalimat itu membuat Shinsuke memberi tatapan peringatan pada istri kecilnya itu.
Ikemen yang artinya pemuda tampan ia sematkan pada Seong-chan?
Oh tidak!
Shinsuke juga cemburuan ternyata.
***
Setelah kepergian dua pasangan sejoli itu, barulah detektif Lee tiba. Komisaris Kang tadi menahannya entah karena apa.
"Maaf terlambat," kata Detektif Lee ada ke tiga rekannya.
Rae-ah memberi senyum terbaiknya.
Lee Tae-gyeon lalu mengecup bibir Rae-ah singkat, dan membuat Moo Tae-gu memalingkan wajah dan berdecih.
Seong-chan jadi mencurigai seniornya ini memiliki rasa pada ketua tim mereka. Ya, dia menduga ada cinta segitiga antara Tae-gyeon, Rae-ah, dan Tae-gu. Mungkin saja, 'kan? batin Seong-chan selalu junior di dalam tim itu.
"Aku permisi dulu!" Tae-gu berpamitan.
'Jangan-jangan senior Tae-gu mencintai Ketua Tim Rae-ah juga ... ah masa iya? Tidak mungkin!'
***
Akiyama Kenichi membawakan Kenkyo dan Shinsuke sebuah cincin couple sebagai buah tangannya. Mereka bertiga tengah berkumpul di kamar Shinsuke. Duduk di tengah ambal putih dengan banyak bingkisan yang akan Kenkyo bawa pulang ke negerinya. Dan juga kopernya.
"Kami sudah punya cincin kawin, tak bisa kah kau melihat ini?" Itu adalah respon Shinsuke saat menerima cincin oleh-oleh Kenichi.
"Sugoi! Arigatou gazaimasu, Kenichi nii-san." Ucap Kenkyo.
Bertolak belakang sekali dari respon Shinsuke.
Shinsuke menghela napas.
"Karena besok Kenkyo-chan pulang, maka nii-san akan libur untuk mengantar Kenkyo-chan ke bandara," ucap Kenichi mengacak rambut Kenkyo.
"Jangan berlebihan! Kau bisa kembali bekerja setelahnya, kan?" Shinsuke merespon.
"Dan, bisakah kau keluar dari kamarku? Mengganggu saja." Pengusiran terang-terangan itu membuat Kenichi menggoda mereka.
"Baiklah. Tampaknya Shinsuke nii tidak sabar ya? Hihihi" Kenichi langsung berlari setelahnya.
Shinsuke mengunci pintu kamarnya setelah Kenichi keluar.
"Kenkyo ngantuk, mau tidur." Kenkyo mengucek matanya sambil berjalan menuju ranjang Shinsuke, dan merebahkan tubuhnya di sana.
Shinsuke ikut bergabung bersama Kenkyo.
Ia merengkuh tubuh mungil Kenkyo.
"Oyasuminasai, Koibito!" (Selamat malam, Kekasih!) bisik Shinsuke mengecup puncak kepala Kenkyo yang kini sudah terlelap.
***
Watanabe Takeru sedikit berjengit saat berhadapan dengan seseorang di depannya.
"OMARE (KAU)!" katanya.
Seseorang itu nampak terkejut sesaat, tapi kemudian ia menyeringai.
"Saudara kembar, ya?"