Di ruang interogasi, Kantor Kepolisian Regional Incheon.
Rae-ah, Shinsuke dan Tae-gu mengawasi proses interogasi di balik kaca hitam yang hanya tembus pandang dari satu sisi. Interogasi dilakukan oleh Petugas Kwon. Hari ini mereka akan menginterogasi para bodyguard Murasaki, pemilik hotel dan room service yang pertama kali menemukan mayat Murasaki.
Interogasi terjadi berjam-jam. Namun ketiga detektif itu sama sekali tak menemukan titik terang apapun. Para saksi bersih dan mereka semua tak tahu apa-apa. Room service juga menemukan Murasaki saat ia menjalankan tugasnya dan ketika itu kamar hotel Murasaki terbuka.
"Hmm... ini menarik. Sepertinya pelaku sendiri yang sengaja membuka pintu itu," ucap Moo Tae-gu.
"Seperti seekor kucing yang menangkap tikus. Ia tidak akan langsung membunuh sang tikus. Ia akan bermain-main dahulu, setelah ia bosan, ia akan memberikan sedikit luka pada tikus. Membiarkan tikus mati perlahan dan berada di tempat banyak orang akan melihatnya," ucap Shinsuke santai.
"Wow, filosofi Anda sangat keren, Detektif Sukie."
Mata Rae-ah berbinar mendengar ungkapan Shinsuke.
Tae-gu seperti biasa, selalu membuang muka dan berdecih.
***
Takeru berendam di onsen miliknya yang berada di halaman villanya. Selama di Korea, Takeru tinggal di villa milik keluarganya yang berada di sekitar pantai Incheon.
Ini pertama kalinya Takeru berada di Korea Selatan. Selama ini Nyonya Minama melarang Takeru ke Korea Selatan. Hanya karena proyek drama musikal 'Pygmalion's Love' ia rela melanggar pantangan ibunya.
Namun Takeru tidak akan merasa sendiri di Korea. Anak buah Tuan Watanabe selalu mengawal Takeru. Bahkan, Takeru sudah menganggap mereka sebagai paman-pamannya sendiri.
Ketika Takeru menenggelamkan kepalanya, entah kenapa wajah itu tiba-tiba muncul dalam ingatannya. Wajah yang membuatnya kesal setengah mati. Wajah yang membuat gelarnya sebagai pria paling tampan di klannya lenyap begitu saja. Wajah yang membuatnya ingin muntah.
Takeru muncul ke permukaan dan memukul kasar permukaan air.
"HASHHH!! AKU TAK KAN MEMBIARKANMU TERUS BERKELIARAN, TUAN DUPLICATE!!" teriak Takeru yang membuat paman yang membawakan handuk untuknya bergedik.
***
Kediaman Watanabe Tokyo, Jepang.
Tuan Taiga sedang menikmati secangkir tehnya di halaman samping. Seorang wanita berusia 50 tahun tiba-tiba duduk di sisinya.
"Apa maksudmu mengirim Takeru ke Korea, heh?" ketus wanita itu.
Tuan Taiga tak menjawab, ia hanya menampilkan senyum mempesona pada wanitanya.
"Selama puluhan tahun aku menyembunyikannya, tapi... kau??!! Aku sungguh tak mengerti jalan pikiranmu, Taiga!!"
Tuan Taiga masih santai menanggapi omelan istrinya dan tersenyum.
"Anata, dia sudah dewasa, umurnya juga sudah 27 tahun. Sampai kapan kau akan mengurungnya dari dunia luar?"
*Anata = sayang
"Aku takut tak ada yang mengendalikan dia di sana. Emosi anak itu bisa meledak secara tiba-tiba," ucap Nyonya Minama cemas.
Tuan Taiga hanya tersenyum dan mengecup kening istrinya.