Chereads / HE COMES BACK / Chapter 31 - RONALD TAHU

Chapter 31 - RONALD TAHU

Di kantor tadi Karin juga sudah melihat berita dirinya dan Dora yang tersebar di berbagai media. Karin sudah pasrah apabila banyak keluarga maupun rekannya yang mengetahui hal tersebut. Yang jelas dirinya tak bersalah dan dia tidak mengetahui apa maksud dari perbuatan Dora.

Karin duduk di sebelah suaminya. Kini, dia harus membongkar sesuatu yang sebenarnya tak perlu diketahui oleh Ronald.

"Hah! Istri Setyo membuat ulah, Sayang," ucapnya memulai pembicaraan.

"Tidak ada alasan yang jelas. Memangnya apa yang sudah terjadi?"

"Istri Setyo yang bernama Dora itu memfitnah aku telah merebut suaminya,"

Ronald termangu. Tidak mungkin Dora bisa berkata seperti itu jika tak ada pemancingnya.

"Memangnya, kau dan Setyo memiliki hubungan?"

"Punya,"

"Hah? Hanya sebatas rekan kerja, kan?"

Ronald membelokkan posisi duduknya guna berhadapan dengan Karin.

"Lebih dari itu, Mas,"

"Katakan, Karin!" Ronald kian penasaran.

"Sebenarnya aku dan Setyo adalah sepasang mantan suami istri,"

Degh!

Ronald spontan terdiam mendengar jawaban wanita di sebelahnya. Setyo teman kecilnya adalah bekas suami Karin? Ronald terhenyak. Ia tak dapat menerima berita ini dengan cepat.

"Mantan suami istri?"

"Iya, Mas,"

Karin sudah ikhlas apabila setelah ini Ronald marah karena ketidakjujuran Karin selama ini. Bukannya dia berniat untuk menutup-nutupi. Karin hanya tidak ingin peristiwa masa lalu terngiang-ngiang lagi. Apalagi kalau sampai Ronald tahu siapa orang yang pernah bersanding dengan Karin dahulu kala.

"Karin. Kenapa kau tidak pernah mengatakannya? Bahkan, di saat aku dan Setyo sudah bertemu selama beberapa kali,"

"Aku hanya tak ingin mengungkit kejadian lampau, Mas. Tidak ada gunanya, kan?"

"Akh! Setyo juga tidak pernah mengatakan hal itu,"

Ronald mendadak jengkel. Perasaannya menjadi tak enak setelah mengetahui kebenaran yang ada. Ronakd menyayangkan sikap Karin yang terlalu tertutup dengan suaminya sendiri.

"Lalu, kenapa Dora bisa berkata seperti itu? Apakah benar diantara kalian kembali memulai hubungan?" tanya Ronald mulai curiga.

"Tidak, Mas. Dora hanya cemburu saat tahu kami satu pekerjaan. Pikiran negatif itu yang membuat dia melakukan tindak anarkis,"

"Di mana Setyo sekarang?"

"Aku tidak tahu. Dia membawa Dora saat perempuan itu mengamuk di kantor jurusan tadi siang,"

Ronald iba melihat kondisi Karin, tapi dia juga terpukul dengan sikap wanita itu. Ronald ingin marah. Di sisi lain, mana mungkin dia menghindari Karin sementara istrinya itu sedang dirundung musibah.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Mas. Aku dan Setyo sudah tidak punya hubungan apa-apa. Aku juga mustahil memulai hubungan dengannya lagi. Aku sudah bahagia bersamamu, Isha dan Aru,"

Karin paham betul bahwa saat ini Ronald tengah terbakar api. Dia berusaha meyakinkan sang suami untuk tidak berpikiran macam-macam. Karin tidak ingin rumah tangganya dihinggapi masalah.

Ronald sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana hubungan Karin serta Setyo saat ini. Ronald berusaha membuka hati dan memaafkan kesalahan Karin yang sudah menututpi semuanya. Ronald benar-benar beharap semoga diantara keduanya sudah tidak ada rasa yang tersimpan. Mulai sekarang Ronald harus ekstra hati-hati dan selalu memantau pergerakan istrinya.

***

Keluarga Ronald baru saja menyelesaikan makan malam. Setelah menidurkan Aru dan Isha, tiba-tiba saja bel rumah mereka berdentang. Ronald segera beranjak ke pintu utama untuk memastikan siapa tamu yang datang.

Tap!

"Se –Setyo?"

Mata Ronald mendelik ketika ia berhadapan dengan sosok yang disebut-sebut sebagai mantan suami Karin. Baru siang tadi menceritakan Setyo, tapi lelaki itu sudah muncul sekarang.

"Boleh aku masuk? Ada yang ingin kubicarakan denganmu dan Karin,"

Melihat Ronald tak memberi respon apapun membuat Setyo menawarkan diri terlebih dahulu.

"Siapa, Mas?" pekik Karin dari dalam.

Wanita itu pun sama terkejutnya. Ia tak pernah mengira jika Setyo akan bertandang ke rumahnya.

"Mau apa, Mas?" tanya Karin. Dia akan memanggil Setyo dengan sebutan Mas apabila sedang di luar kampus.

"Ada yang ingin kubicarakan pada kalian,"

"Masuk!" balas Karin irit bicara.

Tidak tahu apa yang akan disampaikan oleh lelaki itu. Karin hanya memberi kesempatan, karena siapa tahu perkataan Setyo itu penting.

Ketiganya duduk di ruang tamu. Karin sama sekali tidak menawarkan hidangan pada Setyo. Dia ingin menunjukkan pada Ronald, bahwa dirinya benar-benar tidak memiliki hubungan dengan laki-laki itu.

Setyo merasakan aura yang berbeda dari diri Ronald. Dia tidak sehangat biasanya. Setyo sudah yakin jika Ronald tahu tentang masa lalu dirinya bersama Karin.

"Kedatanganku ke sini untuk meminta maaf pada kalian terutama Karin atas kejadian tadi siang,"

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Ronald langsung bertanya ke intinya.

"Kurasa Karin sudah memberitahumu bahwa kami adalah mantan sepasang suami istri. Hal itu membuat Dora cemburu saat dia tahu kami satu tempat pekerjaan. Jadi, ada sebuah peristiwa yang membuat aku murka pada Dora. Aku menceraikannya, tapi dia beranggapan bahwa semua ini akibat ulah Karin. Padahal Karin tidak tahu apa-apa, bahkan tak ada yang tahu kalau kami sudah bercerai,"

Setyo menjelaskan dengan detail latar belakang masalahnya agar tidak menimbulkan salah paham.

"Dora telah melakukan tindak tercela padaku, Mas. Aku sungguh malu." Kini, giliran Karin yang meluapkan isi hatinya.

"Jika Dora akan terjerat hukum demi mendapat maaf dari kalian, maka akan kuproses semuanya,"

Ronald tak menyangka jika Setyo akan senekat itu dengan istri yang baru saja diceraikannya. Apakah Setyo tidak mencintai Dora lagi?

"Ah! Tidak perlu. Aku hanya ingin agar Dora tak menggangggu hidupku lagi," balas Karin yang tak ingin memasukkan wanita itu ke dalam penjara.

"Apa kau yakin, hem? Aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini,"

"Jangan pikirkan soal itu. Pastikan saja agar Dora benar-benar menjauh dari hidupku,"

Karin masih saja membuka hatinya untuk sosok yang sudah mempermalukannya. Hal itu membuat hati Setyo tersentuh dan merasa kian kagum dengan Karin. Saat ini dia benar-benar bersikap formal. Setyo tak ingin Ronald menaruh curiga sehigga ia sulit menjalankan misi.

"Baik! Aku akan menjauhkan Dora dari hidupmu." Sebuah janji diucapkan Setyo untuk Karin.

Setelah mendapat maaf dan tak ada lagi yang diobrolkan, Setyo langsung kembali ke rumahnya. Setyo sedikit lega, karena sudah menyelesaikan satu per satu masalahnya.

Keesokan harinya ketika di kampus Setyo juga membuat permohonan maaf dan beritanya disebar melalui beberapa media. Setyo ingin membersihkan namanya. Malu sekali, tapi Setyo tak punya pilihan lain. Mustahil dia bersembunyi, karena kesalahan Dora.

Setyo akan benar-benar menjauhkan dirinya dan Dora dengan menerbitkan surat perceraian mereka. Setyo tak ingin terikat dengan wanita yang dianggapnya sudah gila itu.

***

Sudah dua hari Karin tidak mengajar. Tubuhnya menggigil dan dia demam tinggi. Karin masih terpukul dengan kejadian kemarin, sehingga berpengaruh pada kesehatannya.

Sakitnya Karin menjadi kesempatan bagi Guina untuk berkunjung ke rumah sahabat kuliahnya itu. Guina langsung menuju ke sana setelah pulang dari kampus.

Lalu, benarkah niat Guina tulus menjenguk Karin? Atau, justru dia akan melakukan hal baru yang ada hubungannya dengan Ronald?

***

Bersambung