Ibukota Guangxing.
Tak pernah tenggelam dan selalu bersinar terang, itulah definisi yang tepat untuk akademi bintang utara. Sebuah perguruan bergengsi dari Guangxing. Dan satu-satunya yang memiliki ujian masuk tersulit di benua Xing Mu.
Meski demikian, tak ada seorang pun yang akan melewatkan ujian masuk akademi bintang utara. Mendapatkan undangan masuk langsung dari tuan muda Yu Yue adalah impian setiap orang. Yu Yue sendiri adalah kepala akademi sekaligus kepala keluarga Yu yang tersisa.
Setelah tragedi besar beberapa tahun lalu membunuh seluruh anggota keluarganya, termasuk juga kakeknya sang master bintang yang harus melakukan pengorbanan untuk menyelamatkan ratusan ribu nyawa orang yang tidak bersalah di benua paling timur itu. Benua Xing Mu adalah julukannya sebagai benua tirai bintang karena setiap awal dan akhir tahun langit mereka akan dihiasi oleh aurora yang berisi bintang-bintang menggantung di dalamnya bak sebuah tirai.
Dan tentu saja, tak ada yang tidak mengenal sang master bintang terhebat Yu Feng. Dia adalah pendiri akademi sekaligus satu-satunya orang yang mampu menguasai dua puluh delapan bintang mistik dari benua Timur.
Tak hanya itu, reputasinya setelah tragedi bintang timur berlalu semakin dikenal di lima penjuru benua. Bahkan karena hal ini munculah satu akademi yang berniat menyaingi akademi bintang utara. Dia adalah akademi bintang timur di provinsi Changxing. Tapi sayang, hanya sedikit yang tertarik masuk akademi itu. Itupun hanya dari kalangan tertentu yang mempunyai kedudukan bintang yang tinggi ataupun kedudukan lainnya yang dapat dibayar dengan emas dan perak.
Berbeda dengan akademi bintang utara yang memiliki peraturan ketat dari turun temurun yang telah dibuat pendiri Yu Feng. Mereka mengadakan ujian masuk dan mengambil hasil murni dari kemampuan dan tekad setiap murid tanpa memandang status karena seperti salah satu pepatah kuno akademi Yu Feng.
Tinggi untuk jatuh atau rendah untuk naik. Semuanya seperti roda yang terus berputar. Setetes air dapat membelah batu. Dan ingatlah sebuah kerikil juga dapat menjadi bintang yang indah.
Artinya, perguruan yang sering disebut dengan akademi Yu Feng ini benar-benar menerapkan sistem yang tak memandang siapapun. Mereka semua bisa mendaftar masuk asalkan mempunyai tekad yang kuat karena kemampuan dapat diasah. Percuma jika kemampuan tinggi namun sikap rendah. Karena kehidupan ini bukanlah hanya tentang uang dan harta namun tentang bagaimana kau menjalaninya. Miskin dan kaya, pintar dan bodoh, tinggi dan rendah, semuanya sama di mata sang pendiri akademi bintang utara.
Sebenarnya Yu Feng hanya ingin memberitau jika uang bukanlah segalanya. Uang dapat muncul dan hilang tidak menentu, berbeda dengan sesuatu yang sudah tertanam dalam diri seseorang seperti tekad yang akan terus membara. Lihatlah bagaimana seorang yang kaya bermalas-malasan, sedangkan si miskin terus berjuang. Semua akan menentukan hasil akhirnya dengan bagaimana mereka menjalaninya. Apakah memilih menjadi batu yang hancur karena tetesan air atau menjadi kerikil yang loncat ke langit tinggi untuk menjadi bintang. Siapapun yang berkeinginan kuat untuk berubah, sang bintang utara pasti akan membimbing jalannya.
Karena hal ini Yu Feng juga dikenal sebagai pahlawan penghilang kasta. Namun sayangnya, kematian sang pahlawan itu perlahan membuat sistem di benua Xing Mu kembali seperti semula dimana kedudukan dan uang adalah rajanya. Hanya di perguruan bintang utara yang masih menerapkan sistem tak pilih kasih.
Hal inipun juga memicu semangat banyak kasta rendah untuk berjuang mengambil pendidikan di akademi itu hanya untuk mengambil status agar mereka tak lagi di rendahkan. Dan hasilnya beberapa lulusan dari akademi bintang utara cukup melenceng setelah mereka keluar dari akademi.
Karena hal ini kepala akademi Yu Yue juga mengambil tindakan tegas dengan mencabut bintang kehormatan para lulusan yang tak memiliki sikap baik meskipun mereka memiliki kemampuan tinggi sekalipun karena tujuan akademi bintang utara bukan hanya untuk melatih kekuatan tapi juga sikap agar memiliki kepribadian yang baik.
Jika membicarakan kepala akademi saat ini, hanya sedikit orang yang tau jika dia adalah seorang tuan muda yang masih berumur enam belas tahun, tapi semua orang tau bagaimana sisi seram kepala akademi yang juga satu-satunya penerus klan Yu itu. Rasanya satu banding seribu orang yang dapat berbicara dengannya tanpa terkena serangan mental. Perbandingan itu juga berlaku untuk kemampuannya yang sudah paling tinggi dengan menguasai dua puluh enam bintang mistik dari dua puluh delapan bintang mistik yang dikuasai kakeknya sang master Yu Feng.
Dibalik kehebatan sang master bintang Yu Feng. Hanya sedikit yang tau jika sang master bintang terhebat Yu Feng itu adalah seseorang dengan lidah yang manis. Bahkan ia masih suka menggoda perempuan lain disaat sudah memiliki cucu yang kini harus diam-diam menanggung sedikit malu pada orang terpercaya didepannya yang tengah memeriksa beberapa gulungan di rak.
"Tuan muda Yu Yue ... bagaimana dengan gulungan-"
Tanpa menunggu orang yang berbicara dengannya menyelesaikan kalimatnya, Yu Yue langsung memotongnya dan berkata dengan raut wajah kesal "Bakar semua!" Tukasnya yang sedari tadi menahan rasa malu.
Yu Yue tak habis fikir dengan kelakuan almarhum kakeknya itu yang begitu dihormati namun menyimpan hal seperti itu di ruang arsip umum akademi. Untung saja ia sempat memeriksa semua hal sebelum ujian masuk dibuka, sehingga ia tak perlu lagi khawatir dengan beberapa peninggalan almarhum kakeknya seperti tahun sebelumnya dimana ditemukan beberapa gulungan dengan tulisan romantis dan beberapa erotis yang ditulis sendiri oleh Yu Feng.
Untungnya tak ada yang mengenali bentuk tulisan yang sangat rapih dan indah itu sehingga Yu Yue dapat membuat alasan agar akademinya tidak memiliki nama buruk meski ia sempat berfikir jika kakeknya mungkin ingin dengan sengaja menghancurkan sendiri akademi yang ia bangun itu karena menyembunyikan hal yang bahkan tak pantas untuk dilihat murid-muridnya.
"Ba-baik!"
Setelah mendapatkan jawaban pasti dari Yu Yue, wanita dihadapannya segera berlari ke perapian di halaman pavilium untuk membakar semua lukisan wanita koleksi master Yu Feng semasa muda. Dia adalah orang kepercayaan Yu Yue yang selalu menjadi tangan kanannya ataupun bergerak menjadi bayangannya, namanya adalah Hong Ling.
"Master Yu Feng benar-benar seorang penggoda, tapi berbeda dengan tuan muda Yu Yue. Dia sangatlah tidak bisa berkata-kata dengan baik" gumam Hong Ling. Ia membakar semua koleksi lukisan wanita cantik itu setelah selesai merapihkan ruangan arsip yang entah bagaimana bisa disisipi hal semacam lukisan yang dapat mencoreng nama baik akademi bintang utara itu sendiri.
Wanita berpenampilan rapih itu membayangkan madu dan obat, "Meski begitu, mereka berdua memiliki sifat baik yang mirip" lanjutnya. Ia menyamakan sifat antara kakek dan cucu yang mirip dengan madu dan obat, dimana keduanya memiliki khasiat yang dapat sama-sama mengobati meski rasanya berlawanan.
"Hm. Kurasa perumpamaan ini juga berlaku untukku dan kakak Mao yang memiliki tempramen buruk sehingga aku lah yang dijadikan mata-mata disini, huh ..." batin Hong Ling mengeluh.
Hong Ling merupakan anak dari pendiri akademi bintang timur yang tak lain adalah saingan akademi bintang utara. Ia diberikan misi untuk menyusup dan memata-matai akademi Yu Feng itu. Dan hasilnya, tak hanya mengantongi banyak informasi namun Hong Ling entah sejak kapan menjadi pengagum sang master bintang Yu Feng, ia bahkan menyelipkan lukisan-lukisan master Yu Feng untuk disimpan.
"Sayang sekali tuan Yu Feng sudah meninggal. Jika masih hidup aku pasti akan meminta ayah menikahkanku dengannya!" Batin Hong Ling sambil membayangkan hal menyenangkan itu. Tentu saja dengan diam-diam karena jika ia melakukannya secara terang-terangan ia pasti akan dianggap anak gila yang mengagumi arwah. Walau disisi lain Hong Ling juga sedikit menyayangkan Yu Yue yang begitu mirip dengan kakeknya yang tampan namun sayang ia cukup bermulut tajam sehingga sering menyakitinya, dan Hong Ling masih bertahan karena ini adalah misi pertama yang diberikan ayahnya untuk melihat kemampuannya.
Lima tahun sudah Hong Ling menjadi mata-mata disana dan ia juga baru menyadari jika sang ayah tidak memiliki dendam, ia sebenarnya hanya iri dengan akademi bintang utara milik Yu Feng. Bagaimana tidak?, jika pendirinya saja adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak orang di benua Xing Mu, bahkan Hong Ling sendiri juga ikut mengaguminya sekarang.
Jika saja bukan karena ingin di akui sang ayah, mungkin Hong Ling akan mengatakan secara terbuka jika ia akan berhenti dari misi dan memilih memuja Yu Feng meski taruhannya akan dicoret namanya dari klan Hong.
"Tuan Muda, saya sudah mengecek semuanya dan semua sudah bersih" lapor Hong Ling pada Yu Yue.
"Baiklah. Selanjutnya pergi untuk mengawasi persiapan untuk ujian minggu depan. Pastikan tidak ada kecurangan ataupun sogokan" ucap Yu Yue dengan menekan kata sogokan.
Tak ada yang dapat menentang hukum alam saat ini. Bahkan Yu Yue hanya dapat melakukan yang ia bisa untuk mempertahankan memandang tanpa status di dunia yang memiliki peraturan kasta ini.
"Baik"
"Ini" Yu Yue memberikan sebuah gulungan pada Hong Ling.
"Ini?" Hong Ling meminta penjelasan pada Yu Yue yang sangat irit bicara itu.
"Murid undangan. Aku akan mengujinya sendiri" jelas Yu Yue dengan singkat dan dijawab dengan anggukan Hong Ling. Setelah itu Yu Yue pergi dan Hong Ling juga pergi untuk melihat persiapan untuk ujian dan mengeceknya. Sebelum itu ia mengecek gulungan yang diberi Yu Yue tadi.
"Wu Yuxuan ... peringkat bintang, delapan belas bintang mistik!" Ucap Hong Ling yang langsung menutup mulutnya. Ia mengecek sekelilingnya dan menjadi lega karena Yu Yue sudah tak ada di sekitar untuk mendengar setengah teriakan terkejutnya.
"Apa ini?!. Dia bahkan mengalahkan kakak Mao yang memiliki dua belas bintang mistik ... tapi, setidaknya kakak Mao memiliki satu bintang palace yang hanya dimiliki klan Hong" bisik Hong Ling yang tengah membandingkan murid undangan bernama Wu Yuxuan dengan kakak perempuannya Hong Mao yang memiliki kemampuan tambahan langka.
"Sepertinya ini akan menjadi laporan yang bagus untuk ayah ..."
Disisi lain, Yu Yue pergi ke sebuah ruangan rahasia tempat menyimpan senjata yang pernah dipakai Yu Feng untuk melawan penjaga Tian Xing. Karena kematian Yu Feng, kini Yu Yue lah yang melanjutkan tugasnya untuk mencari tau penyebab penjaga Tian Xing mengamuk sehingga mengacaukan benua sampai terbelah menjadi lima. Dan yang terpenting saat ini adalah sesuatu yang telah hilang dari kotak yang menyimpan senjata itu.
"Hilang kemana?!. Kenapa semua rasi bintang ikut berpencar?" Gumam Yu Yue dengan kesal karena tiba-tiba semua titik permata yang membentuk rasi bintang pada kotak hilang disaat ia baru saja mendapatkan permata bintang keenam.
Titik-titik permata itu adalah kunci untuk membuka kotak senjata yang dapat memotong segel pengendali penjaga Tian Xing. Ia juga sedikit khawatir karena penyegelan penjaga Tian Xing hanya dapat bertahan sebentar.
"Siapa juga yang dapat mengendalikan penjaga Tian Xing?. Apa tujuannya?"
Tak hanya mencari tau hal itu, namun Yu Yue sekarang juga dibebani dengan mencari lima permata bintang yang hilang dan satu lagi permata bintang terakhir karena ia sudah memiliki yang keenam untuk membuka kotak senjatanya.