Chapter 7 - Murid Akademi Bintang Utara

***

"Apa kau ingin masuk akademi bintang utara, Qiao Lu?" Tanya Wu Yuxuan setelah Qiao Lu akhirnya menerima dan setuju dengannya untuk menjadikan Wu Yuxuan sebagai kakaknya, meski ia tetap tidak suka dengan Hong Hu si rubah merah.

Pertanyaan itu sontak membuat Qiao Lu terkejut. Masuk ke akademi bintang utara adalah mimpinya sejak kecil yang hampir ia lupakan karena ia terlalu sibuk memikirkan cara bagaimana bisa kabur dari rumah bordil itu.

"Tentu saja!" Jawab Qiao Lu dengan tegas. Dan saat itulah Qiao Lu kembali ingat tentang lencana bintang yang dimiliki Wu Yuxuan.

"Kakak Wu, kau masih belum memberitau tentang lencana bintang itu. Apakah kau mencurinya?!" Tanya Qiao Lu.

Wu Yuxuan memghela nafas, "lupakan pertanyaan itu" ucapnya sambil memberikan Qiao Lu lencana itu.

"Ambil lencana ini dan kembalikan kepada kepala akademi. Katakan padanya jika lencana ini terjatuh dan kau tidak sengaja menemukannya" jelas Wu Yuxuan.

"Apa?. Kau mengarang cerita?!"

Sulit bagi Wu Yuxuan untuk menjelaskannya. Fakta tentang dirinya yang merupakan reinkarnasi Yu Feng, tapi ia tidak ingin orang lain tau tentangnya sehingga Wu Yuxuan harus berusaha meyakinkan Qiao Lu.

"Mau atau tidak?. Kau tau akademi bintang utara akan membuka pendaftaran sebentar lagi. Dan ini akan menjadi batu loncatan untukmu memasukinya" jelas Wu Yuxuan.

"Aku ... aku mau!. Tapi jika harus menyerahkan lencana ini, mungkin aku akan didiskualifikasi duluan sebelum dapat mengikuti ujian karena akan dikira menyogok. Kau tau tuan muda Yu Yue sangatlah ketat dengan hal ini!"  Jelas Qiao Lu.

Wu Yuxuan menjadi sedikit terkejut. Di masa dirinya yang menjadi kepala akademi ia juga sangat ketat dengan hal itu. Ia tak menyangka jika Yu Yue ternyata masih mengikutinya.

"Hm. Baiklah. Sepertinya aku benar-benar harus masuk ke akademi lagi sebagai murid. Tapi aku tidak ingin melewati ujiannya, itu terlalu membuang waktu" batin Wu Yuxuan yang menjadi tak sabaran ingin segera menjumpai cucunya yang sudah besar karena terakhir kali ia melihatnya adalah saat usia Yu Yue tujuh tahun. Jika mengingat itu Wu Yuxuan jadi sedih karena harus meninggalkan Yu Yue sendirian.

Langit gelap perlahan menunjukan warna cerahnya tanda pagi akan segera tiba. Wu Yuxuan pun pergi menemui si janda kaya untuk bernegosiasi menggunakan lencana itu sebagai penguatnya.

"Oh tuan muda, apakah anda menikmati malam anda?" Tanya si janda kaya begitu melihat Wu Yuxuan keluar dari kamar karena ia sendiri sudah menunggu apakah Qiao Lu bekerja dengan benar malam tadi.

Wu Yuxuan tersenyum, "apakah pelayanan disini menjadi turun?" Ucapnya.

"Turun seperti apa maksud anda tuan muda?, apakah anda memiliki keluhan dengan pelayanannya?" Tanya si janda kaya terlihat sedikit cemas karena ia khawatir jika Qiao Lu kembali mengecewakan pelanggannya.

"Ya. Dia bahkan tidak dapat melakukan sepuluh ronde seperti yang dikatakan!. Aku tidak puas dan meminta ganti rugi"

Si janda tua terlihat terkejut, ia tidak terlalu ingat menjanjikan jika Qiao Lu dapat melakukan pelayanan sebanyak itu, tapi mungkin saja ia terlalu terbawa emosi saat itu sehingga memberikan penjelasan pelayanan berlebihan. Dan mau tak mau ia harus menanggungnya karena bagaimanapun Qiao Lu tentu saja pasti tak bisa memenuhi pelayanan sebanyak itu. Tapi disisi lain si janda kaya itu juga tak ingin rugi dengan nama bisnisnya yang semakin tercoreng lagi sehingga ia menawarkan pelayanan lain kepada Wu Yuxuan.

"Tuan maaf, Qiao Lu memang kurang pengalaman. Anda bisa bermalam lagi sampai puas. Tidak perlu membayar lagi"

"Kau fikir aku memiliki banyak waktu?!. Biarkan dia ikut denganku untuk melayaniku. Setelah aku puas aku akan mengembalikannya dan memberikan bintang penuh untuk rumah bordil ini" ucap Wu Yuxuan yang bersiap mengeluarkan lencana bintang, namun ia tak jadi menggunakannya karena si janda kaya langsung menyetujuinya demi bintang penuh untuk bisnisnya.

"Baiklah-baiklah. Anda bisa membawanya tuan. Jika dia tak juga memberikan kepuasan dalam sepuluh hari maka anda akan mendapatkan kembali uang anda dua kali lipat. Dan tolong jangan biarkan bintang satu tersemat lagi untuk rumah bordil ini"

"Tentu"

Rencana pertama Wu Yuxuan untuk mengeluarkan Qiao Lu tanpa keributan pun berjalan lancar. Sekarang ia hanya perlu mencari uang dalam waktu sepuluh hari itu untuk membeli Qiao Lu sepenuhnya, sehingga Qiao Lu terbebas dari rantai pekerjaannya. Sebagai adik perempuannya sekarang, Wu Yuxuan tidak akan membiarkan pria liar menyentuh Qiao Lu, bahkan jika ia membayar segunung emas sekalipun untuknya.

Belum pernah Qiao Lu menghirup udara pagi dengan perasaan bahagia. Ia sangat berterimakasih pada Wu Yuxuan dan berjanji akan membantunya mencari uang meskipun Wu Yuxuan menolak bantuan itu dan hanya meminta Qiao Lu belajar agar dapat lulus ujian masuk akademi bintang utara.

"Kakak Wu. Kemana kita pergi pagi ini?" Tanya Qiao Lu.

"Hm ..."

Krukkk!

"Sepertinya pergi untuk sarapan" lanjut Wu Yuxuan setelah mendengar suara perut Qiao Lu dan Hong Hu yang telah meminta diisi makanan.

"Um. Biarkan aku membayarnya. Uangnya cukup untuk dua porsi pagi ini" jawab Qiao Lu dengan sedikit malu-malu. Walau Wu Yuxuan hanya menganggapnya sebagai adik, tapi Qiao Lu masih menganggap Wu Yuxuan lebih dari kakaknya tentunya. Dia menyukai pria itu diam-diam.

"Baiklah kita gunakan uangmu dulu. Setelahnya kita pergi berburu untuk mendapatkan tambahan uang" jelas Wu Yuxuan. Ia juga sadar jika tak boleh memakai lencana bintangnya terlalu banyak.

Sesampainya di kedai, Wu Yuxuan memesan makanan untuk Qiao Lu dan untuknya yang hanya sebagai alasan karena sebenarnya ia memberikan porsi sarapannya untuk Hong Hu.

"Kalian berdua makanlah"

Qiao Lu nampak kesal, "kenapa kau memberikan porsi untukmu kepada rubah itu!"

"Qiao Lu. Makanlah dan jangan ribut. Aku bisa makan nanti ..." ucap Wu Yuxuan.

"Hmph!" Qiao Lu mendengus dan menahan kesal. Selama itu perkataan Wu Yuxuan ia hanya akan menurutinya.

Pagi itupun menjadi begitu panas lebih awal karena Qiao Lu dan Hong Hu yang masih tak bisa akur.

Sambil menunggu keduanya selesai makan, Wu Yuxuan lebih memilih memperhatikan sekitar. Cukup banyak keadaan berubah. Tapi, setidaknya benua Xing Mu masih menjalani kehidupan yang damai tanpa ada gangguan saat ini. Ia tak tau kapan penjaga Tian Xing akan lepas dari segelnya untuk kembali mengacau.

Beberapa orang berpakaian seragam menarik perhatian Wu Yuxuan. Mereka memakai atasan putih dan bawahan berwarna biru tua, jubah mereka senada dengan warna bawahannya yang seperti langit malam. Mereka membawa pedang yang berseragam sesuai dengan kepribadian mereka. Giok berwarna biru muda menggantung di ikat pinggang mereka.

Saat melihat pemandangan itu, Wu Yuxuan langsung memandang cepat ke arah mahkota yang mengikat rambut mereka. Dari pakaian yang seragam, hanya mahkota di kepala mereka yang dapat menunjukan perbedaan status tingkatan keterampilan bintang yang telah dikuasainya. Mahkota berwarna perak adalah yang tertinggi, namun sayang Wu Yuxuan tidak menemukan seorang pun yang memakai mahkota perak itu.

"Apakah murid-murid akademiku semakin turun ya?" Batinnya. Tentu saja tak ada yang tak tau seragam pakaian akademi bintang utara itu, terutama dengan mahkota perak dan  jubah bintang yang menjadi keinginan setiap murid untuk memakainya. Ia masih ingat di masa dirinya menjadi master Yu Feng, ada cukup banyak murid yang memakai mahkota perak dan jubah bintang yang berada di bawah tingkat mahkota perak.

"Kakak Wu, lihat. Mereka dari akademi bintang utara!"

"Ya. Kuharap kau mendapatkan jubah bintang dan mahkota perak, Qiao Lu" ucap Wu Yuxuan. Sayangnya ucapan Wu Yuxuan lewat begitu saja karena Qiao Lu terlalu fokus memperhatikan para murid-murid itu.

"Kemana mereka akan pergi?" Gumam Qiao Lu bertanya-tanya.

"Pulau tanduk timur. Mereka akan melakukan ujian pertengahan musim semi" jawab Wu Yuxuan yang jelas sangat tau sistem di akademinya yang nampaknya masih dipertahankan terus oleh Yu Yue sehingga ia tak terlalu khawatir dengan bangak perubahan yang terjadi.

"Pulau tanduk timur?"

"Ya. Kau mau melihat mereka ujian?. Kita juga bisa sambil berburu di hutan sana"

"Ta-tapi. Disana banyak monster peringkat tinggi!. Bagaimana bisa berburu disana!"

"Kalau begitu kau tidak perlu ikut, biar aku saja yang-"

"Ikut!"

"Bukankah kau takut-"

"Ikut!. Aku ikut kemanapun kau pergi!" Potong Qiao Lu lagi.

Wu Yuxuan tersenyum, "baiklah. Kita berangkat sebentar lagi"