***
Dimasa Yu Feng masih menjadi kepala akademi, metode pembelajarannya bisa dibilang berkebalikan dengan metode pembelajaran di saat Yu Yue yang menjadi kepala akademi saat ini. Tapi tak ada yang menyalahkan berubahnya metode pembelajaran itu karena Yu Yue hanya menyesuaikannya sesuai dengan perubahan masa yang telah berganti seiring berjalannya waktu.
Karena orang-orang yang juga berubah, seperti hal nya Yu Yue sendiri.
Jika Yu Feng lebih dulu menanamkan sikap budi pekerti yang baik terlebih dahulu untuk pembersihan jiwa dan hati sehingga spirit star setiap murid dapat dikembangkan menjadi lebih lapang dan jernih.
Berbeda dengan kurikulum saat ini. Yu Yue lebih menerapkan pencarian keunggulan bibit yang bagus terlebih dahulu untuk disaring. Yang bagus akan menumbuhkan padi yang berisi. Semakin berat isinya semakin ia dapat menunduk merendah. Setelah itu barulah menambahkan pupuk untuk memupuk sikap budi pekerti.
Karena hal ini, kurikulum yang dipelajari dimasa Yu Yue menjadi berbeda. Metodenya adalah dari yang terendah ke tertinggi. Sedangkan metode Yu Feng adalah dari yang tertinggi, yaitu bintang besar phoenik selatan ke rendah. Selain untuk memicu keterampilan murni setiap murid agar terbuka dan dapat menerima lebih banyak lagi keterampilan. Yu Feng juga ingin mencapai tujuan dimana semua murid yang sudah lulus ataupun masih menimba ilmu di akademinya memiliki dua hal sekaligus yaitu, kekuatan hati dan fisik.
Meskipun tujuan Yu Yue juga masih sama, hanya saja kualitasnya menjadi lebih sedikit turun karena kekuatan hati tak lagi tinggi. Tentu saja hal ini juga dikarenakan tekanan di diri Yu Yue sendiri yang harus selalu siaga jika segel penjaga Tian Xing lepas. Maka dari itu kekuatan fisik dan keterampilan menjadi hal utama yang diajarkan saat ini pada murid akademi. Yu Yue juga berharap para murid akan dapat saling membantu melawan penjaga Tian Xing yang mungkin akan kembali membuat sedikit kekacauan.
Walau begitu nampaknya Yu Yue seharusnya bisa bernafas sedikit lega jika saja ia tau sang master bintang Yu Feng telah terlahir kembali untuk menangani hal itu.
Hari berlalu begitu cepat. Hari yang dinantikan banyak orang pun tiba. Hari dimana semua orang yang telah mendaftar akan melakukan ujian masuk ke akademi bintang utara.
Wu Yuxuan juga telah bersiap untuk memasuki gerbang akademi yang masih memiliki bentuk rupa yang sama. Hanya saja pasti ada banyak perubahan karena setengah bangunan di komplek dalam akademinya mengalami kehancuran parah sehingga harus direnovasi besar-besaran oleh Yu Yue sebelum akhirnya ia bisa membuka kembali pendaftaran akademi bintang utara yang diteruskannya.
"Kakak Wu, apakah aku benar-benar di depan gerbang akademi bintang utara sekarang?!" Tanya Qiao Lu yang entah sudah berapa kali ia mengatakan hal itu. Ia tak percaya jika mimpinya untuk mendaftar ke akademi terwujud. Bahkan ia telah belajar dengan keras hanya dalam waktu seminggu dengan dibimbing oleh Wu Yuxuan agar bisa melewati ujian. Sebuah keberuntungan berlipat untuk Qiao Lu karena mendapatkan bimbingan untuk ujian dari pendiri akademi itu sendiri.
"Kau harus lulus. Ingat itu. Jangan lupakan perjuanganmu selama seminggu kemarin" ucap Wu Yuxuan menaburkan sedikit ambisi pada Qiao Lu yang memiliki keterampilan yang bisa berkembang dengan cepat.
"Tentu saja. Aku tidak akan mengecewakanmu!"
"Jangan kecewakan dirimu sendiri" lanjut Wu Yuxuan.
"Um!"
"Tuan Wu Yuxuan. Apakah aku benar-benar boleh ikut denganmu?" Tanya Hong Hu yang sejak tadi bersembunyi di balik jubah Wu Yuxuan.
Wu Yuxuan mengelus kepala Hong Hu yang lembut dalam wujud rubah kecilnya lalu tersenyum, "tentu saja kau harus ikut. Bagaimana bisa aku meninggalkanmu. Kau satu-satunya yang mengetahui jati diriku, jangan sampai membocorkannya"
"Baiklah!. Aku akan membuatkanmu jubah merah lagi!" Ucap Hong Hu dengan semangat.
"Oh. Aku menantikannya!. Jubah buatanmu sangat bagus dan aku sangat menyukainya, terimakasih" ucap Wu Yuxuan. Dirinya telah terbiasa memakai jubah merah dari Hong Hu selama hidupnya. Wu Yuxuan menyukai berpakaian dengan warna merah seperti itu karena itu membuatnya selalu bersemangat meski ada masalah sekalipun, ia akan menganggapnya sebagai tantangan.
Hong Hu terkekeh kecil dan sedikit malu-malu saat mendengar jika Wu Yuxuan selalu menyukai jubah tenunnya yang sebenarnya terbuat dari bulu merahnya yang sangat kuat sehingga Wu Yuxuan bahkan dapat menggunakannya di pertempuran tanpa harus memakai sebuah zirah yang berat. Hong Hu juga ingat jika jubah merahnya terakhir kali menjadi pakaian yang dipakai Yu Feng. Saat itu ia cukup sedih melihat jubah buatannya memiliki banyak sobekan dan darah yang menodainya.
Hong Hu pun juga sedikit tau sebuah rahasia Yu Feng yang sangat suka jubahnya yang memiliki warna sama dengan darah sehingga jika Yu Feng terluka itu akan menyamarkan darahnya sehingga tidak akan ada yang mengetahuinya. Hong Hu tau jika Yu Feng selalu menyembunyikan lukanya sendiri, tapi ia selalu membagikan kebahagiaan dan senyuman ke banyak orang.
"Aku akan membuat jubah yang jauh lebih bagus dari yang dulu!. Aku pastikan tidak akan sobek!" Batin Hong Hu yang sama membaranya dengan semangat banyak orang yang akan bersiap bertempur dengan ujian pertama.
Begitu gerbang dibuka semua orang berjalan masuk untuk melakukan tes pertama, yaitu ujian pengetahuan, menulis pesan untuk diri sendiri (untuk mengukur tekad), & ujian kesopanan sikap.
Setelah melewati ujian pertama selesai, semua akan diarahkan dengan melanjutkan ujian berikutnya sesuai jadwal yaitu, Melihat star spirit, Pengukuran Qi Bintang dengan batu bintang, Melakukan ujian sesuai tingkatan rasi bintang.
Dan tes terakhir akan berlangsung dengan berhadapan dengan Yu Yue. Hal ini hanyalah pengecekan ulang secara pribadi karena Yu Yue harus mengetahui secara menyeluruh kemampuan setiap murid yang belajar di akademinya. Bisa dikatakan tes ini sebenarnya yang paling menegangkan untuk semua peserta karena harus berhadapan dengan kepala akademi yang memiliki sikap cukup ketus apalagi saat bicara.
Terakhir adalah menunggu pengumuman hasil kelulusan. Diteruskan dengan Penerimaan resmi menjadi murid akademi bintang utara.
Selanjutnya pembagian kelas utama dan pembelajaran sesuai tingkatan rasi pun akan berlangsung selama tiga bulan.
"Qiao Lu, sampai bertemu nanti" ucap Wu Yuxuan karena ia tentu harus pergi ke tempat lain untuk ujiannya sendiri sebagai murid undangan.
"Ya. Tunggu aku disana kakak Wu!" Ucap Qiao Lu.
Begitu berpisah, Wu Yuxuan pergi ke tempat yang sudah diberitaukan yaitu di paviliun merah yang berada di puncak phoenik.
Wu Yuxuan masih memasang senyumannya, bahkan kini menjadi lebih lebar. Ia tidak sabar untuk melihat Yu Yue yang akan mengujinya langsung. Selain itu tentu ia ingin melepas sedikit kenangan juga dengan mengunjungi paviliun merah itu.
Begitu melewati paviliun ujian umum, Wu Yuxuan kembali sedikit terkejut karena ia harus melewati jembatan yang telah dibangun untuk ke kompleks utama bangunan akademi bagian dalam. Bisa dibilang akademi yang sebenarnya itu berada di komplek dalam bangunan lama, sedangkan komplek luar adalah bangunan baru yang ditambahkan Yu Yue.
"Sepertinya akan ada banyak jembatan yang harus dilalui nanti" gumam Wu Yuxuan begitu melihat jembatan besar yang terbentang menyatukan dua bangunan luar dan dalam yang lebih megah.
"Hei kawan, apa kau juga murid undangan?" Tanya seseorang yang menepuk pundak Wu Yuxuan tiba-tiba dari belakang.
Seorang pria yang memakai pakaian begitu mencolok dengan jubahnya yang juga berwarna merah sangat cerah telah membuat Wu Yuxuan tak dapat berkata-kata lebih. Ia hanya dapat berkata dalam hatinya, "apakah tuan muda berpenampilan mencolok ini adalah seseorang saudagar kaya?
sehingga begitu percaya diri dengan penampilannya yang sangat mencolok ..."
"Ya. Apakah saudara ini juga murid undangan?"
"Ya. Master Yu Feng lah yang telah membimbingku dengan bintang-bintangnya. Bersyukurlah kita akan satu kelas nanti kawan" ucapnya begitu puitis. Dan nampaknya Wu Yuxuan langsung tau jika pria itu merupakan seseorang yang sangat mengaguminya, walaupun cara berpakaiannya telah melebihi Yu Feng sendiri yang memang memiliki penampilan cukup berani.
"Oh. Ya, salam kenal jika begitu. Aku Wu Yuxuan"
"Aku Feng Yu. Titisan master bintang dan akan menjadi master bintang selanjutnya!" Ucapnya dengan semangat dan percaya diri.
"Apakah dia fanatik?, bahkan namanya sama walau dibalik" batin Wu Yuxuan yang hanya dapat memakluminya. Lagipula ia cukup bahagia jika seseorang menggagumi sosoknya.
"Dasar fanatik. Bermimpilah setinggi langit untuk menjadi master bintang. Aku yang akan mengambil gelar itu lebih dulu" sela seseorang yang nampaknya sedikit mengutarakan apa yang difikirkan Wu Yuxuan sebelumnya.
Dia adalah seorang gadis yang cantik. Rambutnya diikat tinggi yang tak menghilangkan kecantikannya yang justru bertambah dengan kesan yang anggun dan berani, pakaiannya dari sutra dan brokat berwarna putih bersih dengan sulur-sulur emas menghiasinya sehingga nampak mewah.
"Feng Qi Mei. Tak kusangka kau juga bisa dapat undangan. Kufikir kau sedang menangis karena kutinggal" ucap Feng Yu dengan nada meremehkan namun yang diremehkan nampaknya tidak peduli dan terus berjalan tanpa menghiraukan Wu Yuxuan ataupun Feng Qi Yu nama aslinya.
Berbeda dengan Feng Qi Yu yang tengah mendumal. Wu Yuxuan justru terdiam. Ia mengingat mendiang istrinya, Xiao Lu saat melihat sikap dan penampilan Feng Qi Mei yang begitu mirip.
"Yuxuan kawanku, lebih baik kau tidak mendekati wanita ular itu. Dia benar-benar berbisa jika bicara"
"Hm. Kurasa tidak apa-apa jika bisa-nya terasa manis"
"Hah?. Kau gila, mana ada bisa manis. Jangan tertipu dengan penampilannya ... sudahlah ayo kita jalan" ucap Feng Qi Yu tak terlalu menghiraukan dan merangkul Wu Yuxuan.
Dalam hatinya Wu Yuxuan sesungguh nya sudah terbiasa menelan bisa ular yang rela ia makan karena mencintai ular itu. Siapa lagi jika bukan istrinya. Sifatnya itu nampaknya telah turun ke cucunya Yu Yue yang juga memiliki kata-kata yang cukup mematikan perasaan jika terdengar.