Hari ini adalah, hari yang di tunggu-tunggu semua alumni satu angkatan kelas Jessy. Semua teman satu angkatannya datang dengan tampilan yang sudah berbeda dengan dua tahun yang lalu. Ada yang sudah menyandang sebagai dokter muda, ada pula yang menjabat sebagai CEO muda di tempat perusahaan kaluarganya.
"Wah Loly, makin cetar aja loh apakabar?!" heboh anak-anak alumni SMA-nya.
"Jelas lah, Loly kan sekarang jadi CEO di perusahaan bokapnya. jelas makin cetar dan kinclong lah" timpal Della sahabat Loly.
"Gak ada yang lebih cantik dari Loly, iya nggak sih" tambah Risa sahabat Loly dan Della.
"Perawatan gue mahal!" ucap Loly dengan sombongnya.
Sontak alumni teman-temannya berseru heboh, bayangkan saja saat ini Loly menggunakan dress yang sangat ketat berwarna ungu, dengan punggung dan potongan dress hanya sebatas pahanya saja. Bisa dibayangkan bagaimana tatapan mata para laki-laki yang melihatnya?!
Semuanya menatap Loly dan kedua sahabatnya mesum dan nyalang. Baju mencolok dengan tubuh yang hampir terbuka di setiap belahannya.
Saat semuanya sedang berseru heboh, terlihat Elbey dan kedua sahabatnya datang dengan baju casuallnya. Bagai mendapat suguhan malam yang sangat mendinginkan matanya, semua gadis teman-teman seangkatan Elbey di buat menggigit jari.
Elbey semakin terlihat dewasa dan tampan. Bahkan tubuhnya kini terlihat semakin bidang dan berisi.
"Loly! Elbey...ya ampun, ganteng banget!" histeris Della menatap kagum ke arah Elbey.
"Diem lo! Elbey cuma milik gue!" bentak Loly sambil menatap Elbey dengan penuh damba.
Loly melihat tubuh Elbey kini terlihat sangat atetlis ditambah wajah Elbey yang semakin kesini semakin terlihat dewasa dan rupawan. Rasanya Loly ingin segera merencanakan rencana liciknya saat ini juga.
'Malam ini lo milik gue Bey!' batin Loly dengan liciknya.
"Bro! makin keren aja lo!" sapa Roni anak satu kelas Elbey.
Keduanya tampak saling berjotos ala cowok gantle. "Lo juga tambah lebar" kekeh Elbey mengomentari Roni.
"Sialan lo!"
"Ini gara-gara bini gue rajin ngasih jatah, jadi melar begini man!!" bisik Roni kepada Elbey dan berhasil membuat Elbey dan kedua sahabatnya mendelik menatap Roni sang mantan playboy kelas kakap.
"Lo udah married?!" tanya Elbey.
"Kelepasan di dalam anjiiirrr!" umpat Roni dan berhasil membuat Elbey dan kedua sahabatnya tergelak sampai menyeka sudut matanya yang berair.
"Jiajajaja! Lo udah punya bocah dong?!" tanya Leo penasaran.
"Umur satu tahun, cowok! beuhhh bikin gue nestapa tuh bocah"
"Ada saja acaranya setiap malam buat misahin gue sama emaknya! lihat gue kayak lihat setan...berasa mungsuh bebuyutan" seru Roni menceritakan putranya.
"Lo punya dosa kali sama anak lo!" skak Farell.
Roni tersenyum kecut dan mengangguk. "Kalau inget gue nyesel bro! waktu itu gue sama Sonia masih sama-sama kuliah! gue udah nyobak gugurin tuh bocah beberapa kali, tapi namanya bocah mau keluar lihat indahnya dunia, ya gimana lagi! akhirnya setelah gue babak belur di hajar sama bokapnya Sonia, gue nikah!" jelas Roni dengan wajah santainya.
"Setan lo memang! itu darah daging lo bodoh!" geplak Farell ikut kesal mendengar ucapan Roni.
"Waktu itu kan gue masih ABG labil man! tapi setelah due rasakan, ternyata nikah muda itu emejing banget dude! malem ada yang meluk, kalau lagi penat, gue buat aja main kuda-kudaan sama bini gue! ilang man masalah gue, suwerr!" heboh Roni menceritakan prahara nikah mudanya.
"Ck, mana ada kayak gitu! emang otak lo pada dasarnya omes!" cibir Elbey.
"Lo belum tau kan rasanya surga dunia?! gue jamin setelah lo berlayar sampai level sana, badan lo bakalan sakit semua kalau kagak di kasih jatah. Ibarat nih kita kayak udah candu! Eh busyeeeet....bening banget Jessy! Edyan.....noh lihat...beuh..body-nya Jessy Cs kayak gitar onderdilan Spanyol!" Heboh Roni sambil menatap Jessy dan kedua sahabatnya yang baru datang memasuki room VVIP kelab malam.
Sesaat Elbey di buat kagum dengan kecantikan dan kemolekan yang ada pada diri Jessy. Wajah Jessy memang sangat cantik natural. Tidak ada Tembelang maupun bedak yang tebal menutupi wajahnya.
Malam ini Jessy mampu membius semua urat syaraf laki-laki yang melihatnya. Dengan menggunakan dress Marron selutut, ditambah potongan tangan terbuka.
Tubuhnya terbungkus ketat dengan dress malam Elegant yang menonjolkan semua lekuk tubuhnya, di tambah di bagian bawah, terdapat belahan paha yang cukup terbuka. Siapa yang tidak terpesona dengan kesempurnaan yang melekat pada diri Jeselyn?!
"Primadona semakin di depan njiiiir!" teriak teman-teman Jessy.
"Makin seksi aja Jess, udah punya cowok belum?"
"Bangsatt bikin gue gerah dude!"
"Wangi banget njirrr do'i"
Begitulah suara riuh anak-anak alumni seangkatan Jessy yang sedang menatapnya.
"Sialan! jangan sampai gue kalah strat lagi kayak dulu" geram Loly meremas ujung gelas yang sedang dia pegang.
"Udah deh say, lanjutin rencana awal,jangan sampai lo emosi dan merusak semua rencana yang udah lo susun serapi mungkin" bisik Della.
"Lo benar, gue harus bermain cantik" jawab Loly tertawa sinis.
"Bagus!" timpal Risa.
Jessy dan kedua sahabatnya duduk di meja paling ujung sambil menikmati minuman beserta deseart yang sudah tersedia.
"Jess" sapa cowok tampan yang sedang tersenyum padanya.
Jessy menautkan alisnya bingung sambil mengingat-ingat cowok di depannya saat ini.
"Gue Arka lo lupa?" ucap Arka dengan senyum tampannya.
"Astaga! gue Sampek gak bisa ngenalin lo, makin cakep sih" kekeh Jessy sambil mengulurkan tangannya, membalas uluran tangan Arka.
"Gue boleh duduk disini?" tanya Arka kepada Jessy.
"Duduk aja sih! btw lo sekarang kerja atau masih kuliah?" tanya Jessy to the point.
"Gue udah megang perusahaan bokap gue, siapa lagi yang mau nerusin selain gue Jess" kekeh Arka sambil mencuri pandang menikmati wajah cantik Jessy.
"Hahaha iya juga ya,"
"Gue pamit dulu ke anak-anak Jess, nanti kalau senggang kita sambung lagi" pamit Arka kepada Jessy.
"Okay! santai aja kali" jawab Jessy sambil tersenyum.
Sementara Loly kini tengah merencanakan aksi liciknya, Loly menyuruh pelayan memberikan minuman ke meja Elbey. Jelas Loly sudah mencampurinya dengan obat perangsang.
Pelayan tersebut mengangguk patuh, Loly sudah membayar pelayan tersebut dengan mahal untuk melancarkan aksinya.
Drrrt
Drrrt
Elbey melihat ponselnya yang bergetar, alisnya terangkat sebelah saat melihat panggilan video yang masuk ke ponselnya.
"uncel...." tangis Kenan menghiasai pemandangan pertama sambungan videonya.
"Hey boy! kenapa menangis?" tanya Elbey cemas melihat Kenan menangis di seberang sana.
"Onty Jecy mana uncel...Ken mau ngomong cama onty huwa...."
"Lo ke meja Jessy deh Bey! kasihan Ken" Leo menyuruh Elbey menghampiri Jessy di mejanya.
"Hemm..." jawab Elbey dengan malas.
"Oke! Ken jangan nangis lagi ya, sebentar uncle cari aunty Jassy oke!" ucap Elbey menenangkan Kenan.
"Iya uncel Ebey" jawab Kenan mengangguk patuh.