Besoknya, sesuai kesepakatan kemarin sore, Jessy dan kedua sahabatnya pergi ke tempat spa dan perawatan wajah langganannya.
"Duhh kak Jessy, lama gak jumpa makin kinclong aja deh! bikin aii jadi iri dengki melihat kesempurnaan yang ada pada wajah kak Jess." celetuk Sensye, pemilik tempat spa terkenal di kota J.
"Bisa aja kakak! perasaan masih sama kayak dulu, cuma gue sekarang kayak gendutan gak sih kak?" tanya Jessy sambil mencubit lengannya yang sedikit berisi.
"Astoge...gendat dari mananya cwin, kalau eyke boleh ye bilang begindang. Lihat nih..tubuh eyke melar kemana-mana modelan kayak anaconda ini perut!" heboh Sensye sambil menunjukkan lipatan di perutnya.
"Ahahaha, itu sih bukan anaconda lagi kak Sensye, tapi phython!" ucap Ines di iringi gelak tawa semuanya.
"Ishh Ines cantik bisa aja deh! kakak kan habis lahiran Ines! wajar kalau melar kemana-mana" bohong Sensye sambil terkikik geli.
"Brojolan anak apaan Kak Sen?" tanya Yura kaget, padahal tadi dirinya sudah mau terlelap karena pijatan dari pegawai spa.
"Anak meong.." jawabnya sambil menirukan suara anak kucing.
"Bhahahhaha...oh em ji! perut gue wak, berasa keram jantung!" tawa Pelangi pecah mendengar guyonan Sensye.
"Busyeeeet....berapa anak meong kak yang brojol" tanya Yura sambil cekikikan.
"Sungguh kak Sensye mendzolimi komunitas mamalia" Timpal Ines sambil memegangi perutnya yang kaku karena terlalu keras tertawa.
"Susah deh ahh ngomong sama perawan semua begini. Bikin eyke pingin meninggong aja ye ye pada! ye kagak tau aja kehebatan meong jantan cwiin..." ucap Syense sambil mengibaskan rambut blondenya yang panjang dengan lambaian kemayunya.
"Serah kakak ajalah...mau meong jantan kek, meong betina kek, gue enggak minat!" jelas Jessy sambil menundukkan wajahnya tengkurap.
"Awas ye kalau sampai kena sawan meong jantan! Kakak jamin ye akan termeong meong ria!" cibir Syesen sambil melumuri punggung Jessy dengan lulur aroma rosberry favoritnya.
Jeselyn tidak lagi menjawab ucapan Syesen. Panjang ceritanya kalau terus meladeni wanita jadi-jadian yang sedang memijatnya saat ini. Bisa-bisa nanti sang Miss mengaku telah hamil anak kuda jantan dan bukan lagi anak meong!. Berabe kan ceritanya..ngeri bwook!.
Setelah acara spa dan perawatan, kini ketiga gadis cantik dan seksi tersebut tampak semakin glowing dan segar. Besok saatnya menampilkan penampilan terbaiknya untuk bertemu alumni teman SMA-nya.
"Ke butik gak nih?" tanya Jessy sambil menatap lekat wajah kedua sahabatnya.
"Boleh...hayukk!" seru kedua sahabatnya.
"Ck, cepet banget lo pada kalau soal shopping" cibir Jessy sambil memakai kaca mata hitamnya.
"Kayak lo enggak ajah!" cibir balik Ines.
Ketiganya memasuki mobil sport milik Jessy dan pergi meninggalkan tempat spa milik Syense. Laju mobil Jessy menelusuri padatnya ibukota siang hari ini.
Sambil mengendarai mobil mewahnya, Jessy menghidupkan audio mobilnya dan memutar lagu kesukaan mereka bertiga. Jangan salah, meskipun ketiganya gadis modern dan kebarat-baratan, namun selera mereka tetap sama yaitu lagu dangdut. Mengikuti alur hits anak muda sekarang lah.
"Koyok tepung kanji..Ning nduwur mejo. Yen Gusti ngrestui wong tuo biso opo..."
"Genggemen tanganku, kalau kamu ragu...Its oke wae...Gusti mboten sare"
"Enak dek....."
"Asek...Asek...Joss!"
Terdengar suara merdu ketiga gadis cantik tersebut melantunkan tembang lagu milik Deny caknan yang berjudul 'Tepung Kanji' dengan versi apik yang mereka bawakan.
"Suara gue makin emas aja sih ya, kalau di denger" kekeh Jessy mengomentari suaranya sendiri dengan sombohnya.
"Kecap nomor satu mbiak Jess! kagak ada no.2 nya!" cibir Yura sambil menggoyangkan tangannya di atas kepala.
"Cinta...apakah itu cinta?"
"Bertanya tanpa sengaja"
"Cinta, berkorban jiwa"
"Indah, harum bermakna"
Ines tidak menanggapi celotehan sahabatnya, dirinya lebih tertarik mengikuti irama lagu dari sound audio mobil Jessy.
"Hey...Ee...Ee...Ee" Ucap serempak ketiga gadis tersebut menyaut musik yang sedang berputar.
"Haa...Aa...Aa...Aa"
"Hmm...mm..mm..mm"
"Oh, itukah cinta"
Lantunan kompak dari ketiga suara gadis tersebut, dengan bahu yang di goyang ke kanan dan ke kiri.
Jessy dan Yura tidak tahu saja, jika dari tadi Ines dengan sengaja tengah melakukan siaran langsung di akun sosmednya.
Bahkan, kini dibuat komentar dan views telah membanjiri akun sosmed Ines.
"Hokya...hokya..hokya"
"Tarik sis.....tooberry" kompak ketiganya dan berakhir dengan gelak tawa di dalam mobil.
"Ya ampun, nanti malam sing song aja yuk! lama kita enggak ke bar kak Sean. Gimana-gimana, setuju nggak nanti malam clubbing?" ajak Yura dengan tampang tanpa dosanya.
"Hayuk! siapa takut," jawab Jessy sambil joget dan manggut-manggut.
"Guys! air mineral dong, garing nih tenggorokan gue!" ucap Jessy sambil merentangkan sebelah tangannya meminta air mineral.
"Wait Beb" jawab Yura sambil menggapai botol mineral di belakang, mata Yura mendelik saat melihat Ines yang duduk di jok belakang sedang tersenyum senyum sendiri memperlihatkan hasil live di akun sosmednya.
"Jess! Ines gak waras." pekik Yura geleng-geleng kepala melihat kelakuan Ines.
"Why?!" tanya Jessy sambil melirik spion atasnya melihat ke arah Ines.
"Ines! lo streaming di sosmed! anjiiiir....."
Jessy mendelik dan teriak kesal. Bagaimana jika semua melihat dan mendengar suaranya barusan. Menurut Jessy suaranya memang bagus, tapi tidak tau dengan komentar yang lain.
"Kampret lo! ya ampun Nes, gimana coba tanggepan mereka. Suara gue gimana? Jangan sampai suara gue bikin malu keturunan Azkara Nes! bisa di gantung emak gue...oh my...." decak heboh Jessy.
"Tenang...Aman! malah semua pada komen minta sumbangan lagi buat suara emas kita-kita" jawab Ines dengan congkaknya.
"Ailaaah....tiga rombeng lihat gak! jangan sampai besok mereka nyinyiran kita!" panik Yura menatap Ines.
"Biar saja, nih lihat sendiri komen-komen mereka tentang live kita" tunjuk Ines menyerahkan ponselnya ke Yura.
Yura meneliti semua komen-komen yang bertebaran di akun sosmed Ines.
"Leo komen Nes, nih...nih...dengerin guys!"
"Kalau dasarnya cantik mau nyanyi lagu kroconganpun suaranya akan tetap ngikut cantik. Trio Simba!" Ucap Yura membaca komen Leo.
"Trio Simba kepalanya bengkong!" cibir Ines.
"Yayank lo itu Nes" kekeh Jessy.
"Nih ada lagi dari si kampret Farell"
"Berasa di nyanyiin trio macan, versi primadona SMA ISAKA, Salam kangen buat Yura ya Nes!" Yura mendelik sendiri saat membaca isi komentar Farrel.
"Ehh geblek! ngelunjak nih anak!" Kesal Yura.
Ines dan Jessy tertawa terbahak-bahak mendapati Yura yang kesal bukan main dengan komentar Farell.
"Adek Yura...dapat salam kangen tuh dari Abang Farell. Aduuuh!" Jessy mengaduh setelah menggoda Yura. Dengan sengaja Yura mencubit bahu Jessy yang terbuka karena kesal dan gemas.