Kedua sahabat Jeselyn hanya mencibir melihat kesombongan yang melekat dan mendarah daging pada diri Jessy. Memang begitulah Jeselyn. Tapi yang di katakan memang tidak pernah ada kebohongan, apa adanya dan cuek.
"Kapan acara reuninya?" tanya Jessy sambil mengangkat wajahnya pongah.
"Minggu ini sih. Lebih tepatnya dua hari lagi lah" jelas Yura kepada Jessy dan Ines.
"Spa dulu lah besok, gue gak mau di bilang burik untuk pertemuan pertama setelah dua tahun enggak ketemu sama anak-anak IPA" seloroh Ines sambil memainkan rambut panjangnya.
"Banyak gaya! mau ketemu sama siapa sih? emang ada yang spesial buat lo?" cibir Jessy mengomentari Ines yang sok cantik di sampingnya.
"Jess! lo harus tau ya, anak-anak sekarang udah enggak kayak dulu! Lo ingat nggak si Loli and the geangs. Mereka sekarang makin pongah dan sombong! Ck, gue ketemu sekali di mall Ciber, du du du..pengen gue tampol mukanya yang makin ngeselin tingkat setan!" sungut Yura dengan hidung mancungnya yang kembang kempis menahan kesal.
"Oh yes! bagus dong... setidaknya dia bisa tampil menarik sekarang! Lo bisa bayangin nggak, kalau lihat gue yang sekarang ini! gue cantik, menarik dan seksi! Ya kaan..." Jawab Jessy dengan arogantnya.
Yura dan Ines seketika mendelik dan menggeleng tidak percaya dengan kepongahan yang semakin peranak pinak di dalam jiwa Jessy. Namun setelahnya, Yura dan Ines mengangguk antusias dan tertawa terbahak-bahak.
"Iyalah...Miss Jeselyn gitu, vibesnya mah nggak ada obat!" puji Ines sekaligus mencibir ke arah Jessy yang semakin sombong saja.
"But, kalian harus bisa ngimbangi kepongahan gue! gue gak mau nenek rombeng unggul di atas kita. Paham kan friend?" Seringai permungsuhan muncul di wajah cantik Jessy.
"Lo enggak usah khawatir beb! kalau sampai kutu-kutu rombeng itu berani macem-macem, bakalan gue garuk pakai niih..." ucap Ines sambil menunjukkan kuku-kukunya yang panjang.
Yura dan Jessy tertawa ngakak.
"Besok jadi dong spa?" tanya Ines sambil menaik turunkan alisnya menatap sahabatnya.
"Apasih yang enggak buat Ines cantik" kekeh Jessy dan berhasil mendapat cium manis jarak dekat dari Ines.
***
Kediaman Vander!
Sama halnya dengan Jeselyn. Kepulangan Elbey dari negeri Jerman tengah di sambut hangat oleh keluarga besarnya beserta kedua sahabatnya yang tak lain adalah Farell dan Leo.
"Makin cakep aja lo pulang dari Jerman!" seru Leo sambil menonyor bahu Elbey yang tengah duduk di sofa tengah.
"Iyalah Le, lo kagak tau minggu kan mantan kapten basket mau reuni akbar sama yayank beb-nya" kekeh Farell memancing aroma perseteruan.
"Jiahahaha! Maksut lo Jessy atau Loly bro! yang jelas dong, biar gue kagak salah paham" tanya Leo sekaligus menabuh genderang perang pada diri Elbey.
Elbey hanya melirik tajam kedua sahabatnya yang entah mengapa setelah dua tahun tidak bertemu, masih sama saja seperti dahulu. Lebih parah yang jelas keusilanannya.
"Bangkee lo!" umpat Elbey kepada kedua sahabatnya.
Saat Elbey dan kedua sahabatnya tengah asyik mengobrol, tiba-tiba di kejutkan dengan teriakan wanita patuh baya yang tidak asih di telinga Elbey.
"Anak Bunda.....Elbey sayang, bunda kangen!" teriak bunda Denia kembaran Mami Elbey.
"Ya ampun bunda" pekik Elbey sambil menutup kedua telinganya, karena suara bunda Denia yang sangat melengking dan nyaring.
"Ehh...ada dua anak ganteng juga di sini. Elbey! bunda kangen...kamu gak mau peluk bunda Bey!" sapa bunda Denia sekaligus melotot dan berkacak pinggang menatap Elbey yang geleng-geleng kepala dengan kakak maminya.
Elbey berdiri seraya memeluk bunda Denia. "Makin gede makin ganteng anak bunda, sehat-sehat ya nak, habis ini nggak usah ke jerman-jerman lagi! bunda gak suka. Boleh ke Jerman, tapi kalau honeymoon saja"
Elbey mendelik dan mendengus gemas mendengar penuturan cerewet bunda Denia. Bahkan kedua sahabat Elbey dibuat terkikik geli melihat ucapan bunda Denia yang kelewat blak-blakan.
"Ck, bunda ngomong Apasih! Elbey masih muda, perjalanan masih jauh menuju Roma." kelakar Elbey yang mendapat cubitan gemas di bahunya dari bunda Denia.
"Halah! gak inget apa kakakmu Ellena, bilangnya mau ini dulu lah, itu dululah, nyatanya pas kuliah ketemu sama kak Sean, kok ya langsung minta kawin" komentar bunda Denia mencibir Elbey yang sok-sokan jaim.
"Ya kan bedan bunda, kalau kak Ellena memang ngebet! kalau Bey nanti dulu..pasangan juga nggak punya!" jawab Elbey santai dan cuek.
"Gusti! wajahmu yang ganteng kayak aktor bintang laga Hollywood gini masih jomblo Bey! kok nggak malu sama mas daus minie yang wajahnya pas-pasan dapat istri ayu semlohey..apa kabar dengan keponakan bunda yang cakepnya ugal-ugalan ini hah....masih betah ngejomblo?! tenggelam aja di laut!" cerocos bunda Denia dan mencibir habis-habisan Elbey.
Sang empu hanya bisa menarik napasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya kasar.
"Uncel Ebey..." teriak Kenan sambil berlari ke arah Elbey.
"Hay boy!" kekeh Elbey sambil menangkap badan gembul Kenan yang baru datang bersama Oppa dan kedua orangtuanya.
"Uncel Ebey bawa apa buat Kenan?" tanya Kenan antusias di gendongan Elbey.
Elbey hanya tergelak dan mencium gemas pipi gembul keponakannya. "Uncle bawa robot avanger buat Kenan. mau lihat?" tawar Kenan dan mendapat anggukan antusias dari bocah gembul tersebut.
"Gimana study-nya Bey?" tanya Sean sambil menepuk pelan bahu Elbey.
"Lancar kak, mangkanya bisa pulang tahun ini" jawab Elbey seraya tersenyum ke arah Sean.
"Dapat jodoh nggak Bey dari Jerman?" kekeh Ellena yang sama persisnya mencibir seperti bunda Denia.
"Gak ada yang cocok!" jawab Elbey datar.
"Halah.. paling juga nggak ada yang mau sama modelan kulkas empat pintu kayak kamu Bey!" ledek Ellena sambil tergelak melihat wajah Elbey yang meliriknya kesal.
"Minggu juga ketemu sama jodohnya kak" timpal Farell di balas tatapan membunuh dari mata elang Elbey.
"Oh ya...siapa itu Rell, mami ketinggalan berita ini" seru mami Elbey ikut menimpali sambil membawa nampan berisi jus sirsak.
"Nggak usah macem-macem lo" ancam Elbey menatap tajam Ferrel dan Leo yang saat ini sedang berubah menjadi mungsuhnya.
"Tenang saja, gak usah takut Rell, Le. Ada bunda! cepetan siapa yang mau jadi ceweknya kanebo kering ini!" seru bunda Denia.
"Jeselyn" jawab Farell dan Leo mantap.
Elbey menggeleng dan mendelik menatap kedua sahabatnya yang licik dan kurang ajar, bisa-bisanya mereka memfitnah dirinya di depan semua keluarganya. Bahkan di depan kakak kandung Jeselyn.
"Ngaco! enggak bund. kita saja nggak pernah ketemu" jawab Elbey membela dirinya sendiri.
Sementara Sean malah tergelak mendengar penuturan kedua sahabat Elbey. Jelas saja Sean tidak percaya, tadi siang saja Jessy masing uring-uringan karena tidak sengaja bertemu Elbey! bagaimana keduanya memiliki hubungan khusus. Jelas tidak mungkin.