Kaca mobil sport milik Sean terbuka dari dalam. Memperlihatkan pemandangan balita kecil yang lucu sambil mengucek kedua matanya karena merasa terganggu.
"Onty.." panggilnya menatap Jessy sambil mengerjapkan kedua bola matanya yang bulat
"Kya...bayi bulat aunty! Kenand.." heboh Jessy segera masuk ke dalam mobil.
Hilang sudah rasa kesalnya dengan Elbey saat melihat keponakan gembulnya memanggil namanya.
Sean hanya terkekeh sambil menggelengkan kepalanya pelan. "Gadis urakan!" komen Sean menatap adiknya yang kini tengah menciumi seluruh wajah putranya.
"Gimana dek, lega..udah jadi lulusan sarjana S2?" tanya Ellena, kakak iparnya.
Jessy mengulurkan tangannya mencium tangan kakak iparnya dan menghujani seluruh wajah Ellena dengan ciuman kasih sayang dan rindunya.
"Kakak...semua berkat bantuan kakak! makasih ya udah sering bantu Jessy buat ngerjain skripsi" kekeh Jessy sambil menaik turunkan alisnya.
"Sama-sama sayang" ucap Ellena sambil mencubit pipi mulus Jessy.
"Cama-cama onty jecy" celetuk Kenan sambil tersenyum manis.
"Ihh gemesin deh! hey gembul..onty punya sesuatu buat kamu. Mau tidak?!" tanya Jessy sambil tersenyum miring.
"mauw onty" sorak antusias terdengar dari bibir mungil Kenan.
"Kiss dulu dong onty" pinta Jessy sambil mendekatkan pipinya.
Balita itu hanya terkekeh dan mengangguk senang. Kenan mencium wajah Jessy, hingga liur Kenan tertinggal di seluruh permukaan wajahnya.
"Gembul! kiss doang. gak pakek ngeces dong" gemas Jessy sambil mengusap wajahnya yang menjadi lautan liur keponakannya.
Sean dan Ellena hanya terkekeh melihat kelakuan putranya dan Jessy.
"Manya cecuatunya onty! kenan nungguin yohh!" seloroh Kenan sambil menodongkan kedua telapak tangannya ke depan Jessy.
Jessy tertawa dan kembali mencium gemas wajah dan tubuh gembul Kenan yang saat ini tengah duduk di pangkuannya.
"Bentar boy. kak pegangin Kenan bentar, Jessy ambil sesuatu di tas Jessy"
"Sini sayang, onty ambil hadiah dulu buat Kenan" ucap Ellena sambil mengambil alih Kenan ke pangkuannya.
Jessy merogoh satu bungkus hadiah di dalam tas slimbag-nya. terlihat sebuah bingkisan mini dengan pita berwarna navy menghiasi bingkisan hadiah kecil tsb.
"Hoye! Kenan dapat hadiah dali onty jecy..hole!" Kenan bersorak gembira mengambil bungkusan kecil dari tangan Jessy.
"Momy Kenan gak bica bukaknya. toyong Momy! pyease!" celoteh Kenan meminta tolong Ellena untuk membuka bungkusan yang ada di tangannya.
"Oke," jawab Ellena sambil mencium pipi Kenan.
"Hayo..apa isinya Ken?" tanya Sean yang kini tengah fokus menyetir, dengan sesekali melirik ke arah spion atas mobilnya.
"Woah..Kenan di beyikan jam cama onty Jecy Daddy!" seru Kenan berbinar-binar, sambil menatap jam dengan gambar Avenger di tali tangannya.
"Suka gak boy?" tanya Jessy menatap antusias keponakannya.
"Cuka banged onty! makacih onty Jecy cantik" ucap Kenan sambil mencium pipi Jessy.
"Sama-sama anak tampan. Unchh..sini Kenan sama onty! Onty kan masih kangen.."
Setelah tiga puluh menit, akhirnya mobil yang di tumpangi Sean dan Jessy memasuki pelataran Manshion mewah dengan taman yang luas.
Jessy turun sambil menggendong Kenan di dekapannya. Langkahnya mengayun memasuki Manshion mewah yang hampir dua tahun ini dia tinggalkan untuk mengejar study-nya di negeri seberang.
Baru langkahnya memasuki pintu Manshionnya. Terdengar suara heboh menyambut kedatangannya.
"Surprise!!" teriak penghuni di dalam Manshion kekauarganya.
Ada mama, papa dan kedua nenek kakeknya. Bahkan matanya seketika memanas ketika melihat kedua sahabat karibnya yang sedang membawa kue dengan tulisan 'Welcome Best Friend Forever'.
"Ya ampun! ini gak lucu ya..." ucap Jessy dengan mata yang sudah menangis haru.
"Bebeb Jessy...Miss you" seru kedua sahabatnya sambil berhambur memeluk dirinya.
Jangan lupakan Kenan yang sedang cemberut karena merasa terjepit di antara gadis-gadis cantik saat ini yang tengah memeluknya erat.
"Aduuuh Kenan gak bica napas ini onty! Kenan cecak napas!" celetuk Kenan yang berusaha melepaskan badannya dari ketiga gadis cantik yang tengah memeluknya saat ini.
"OMG! sorry jagoan..onty lupa" pekik Yura kaget karena ada bocah gembul yang tengah meronta-ronta.
"Ya ampun! bayi gembul..kamu mau ikut berpartisipasi ya menyambut onty Jeje" saut Ines sahabat Jessy.
"Bukan Jeje, tapi onty Jecy! gimana cih onty Inec ini, macak gak tau cih sama nama Ontynya Kenan" omel Kenan cemberut ke arah Ines.
"Uluh..uluh bayi gembul gak boleh marah-marah ya.. nanti gantengnya ilang di makan buaya" celetuk Ines.
"Kenan onty bukan gembul! buayanya makan daging apa makan ganteng cih Onty?" tanya Kenan sambil menatap serius kepada Ines.
Semua tergelak mendengar pertanyaan Kenan, sunggu bocah tiga tahun yang sangat aktif dan genius.
"Makan apa ya...makan daging dong! mangkanya Kenan gak boleh marah-marah biar buayanya gak salah lirik wajah Kenan yang ganteng oke" jelas Ines sambil mencium pipi gembul Kenan.
"Jangan cium-cium dong onty! Kenan udah besal, gak mau di cium!" marah Kenan memberengut kesal.
"Ya udah, Kenan sama Momy dulu ya, Onty Jessy masih capek sayang" ajak Ellena merentangkan kedua tangannya.
Kenan mengangguk dan ikut Momynya. Sementara yang lain kini sedang bergantian memeluk Jessy untuk melepas rindu.
Kini ketiga gadis cantik tersebut tengah duduk di balkon kamar milik Jessy. Dengan camilan berbagai macam variance rasa tersuguh di atas meja bulat di depannya.
"Reuni Akbar guys!" celetuk Yura sambil menunjukkan isi pesan grub di ponselnya.
"Ikut ya? ikut dong!" seru Ines yang bertanya dan di jawab sendiri.
"Yee..kampret" cibir Jessy sambil melempar kulit kacang ke arah Ines.
"Kangen sama anak-anak kelas kita Jessy! lo gak kangen apa?!" cebik Ines menatap cemberut ke arah Jessy.
"Kangen! tapi gue males ketemu cowok gila bin tengil yang nantinya bikin mood gue ancur!" kesal Jessy berucap kepada sahabatnya.
"Dihh! Apasih kurangnya Elbey Jess?! padahal Elbey juga gak pernah cari masalah deh kalau lo gak nyerang duluan" seloroh Yura sambil menatap fokus ke layar ponselnya.
Jessy mendelik dan berdecak kesal. "Maksut lo, gue yang jadi biang keroknya?!" tanya Jessy ketus.
"Emang!" jawab kedua sahabatnya kompak.
"Ihh! sahabat rasa emak tiri lo!" umpat Jessy kesal menatap kedua sahabatnya yang malah tertawa cekikikan.
"Elaaah...gitu aja marah, Jess lo makin glowing aja sekarang. Skincare mehong ya?!" tebak Ines.
Jessy menggeleng cepat. "Enggak! gue malah udah enggak pernah pakai skincare, palingan pelembab doang..biar enggak kusam dan dekil nih muka" jawab Jessy jujur.
Ines hanya mencibir seraya mencebik gemas. "Kusam dan dekil dari mananya coba muka lo? Lo sengaja merendah untuk di puji?" cibir Ines dan mendapat acungan jempol dari Yura.
"Sejak kapan gue pandai bohong bestai!" ledek Jessy sambil menaik turunkan alisnya.