Cklek
Saat dia membuka pintu ruang rawat Iris, pemandangan yang pertama kali dia lihat kekasihnya sedang duduk bersandar diatas brankar dengan bantuan bantal.
Senyumnya merekah melihat kekasihnya membuka matanya.
"Kangen" rengek Rain sambil memeluk Iris, Iris terkekeh melihat tingkah kekasihnya.
"Kangen banget ya?" Tanya Iris terkekeh. "Aduh kasian" lanjutnya sambil mencubit kedua pipi Rain.
"Ekhemm" sindir Zidan. "Aduh keselek golok aku, ekhem ekhem" ucapnya sambil memegangi tenggorokannya pura-pura batuk.
"Mati dong kamu" jawab Gio. Yang dibalas tatapan tajam Zidan, Gio ini tidak peka apa bagaimana? Jelas-jelas Zidan hanya pura-pura, yakali keselek golok beneran. Mati dong dia.
"Baru sadar main grepe-grepe aja" ucap Zidan lagi.
Gio menabok pundak Zidan. "Grepe-grepe mata kamu dua, cuma pelukan doang si. Wajar aja kan babang Rain aneun beyat (kangen berat)" ledek Gio sambil menahan tawanya.
"Sialan" umpat Rain.
Iris menyentil mulut Rain. "Bahasanya heh" ucapnya sambil melotot galak.
"Becanda sayang galak banget tangannya" ucap Rain meringis.
"Tau tuh Iris galak banget, kasian Rain kangen dia" ucap Zia tertawa.
"Mampus kamu disentil ga tuh" ucap Zidan tertawa.
"Diem" ucap Keyra melotot.
"Iya sayang becanda" ucap Zidan kiceup.
"Whaha sukurin kamu, ceilah suami takut istri"
"Suami pala kamu" ucap Keyra Galak.
"Eh kalian udah jadian?" Tanya Iris bingung.
"Iya dong, hebat kan aku bisa ngejinakin macan" ucap Zidan tajam, lalu dipelototi oleh Keyra. Iris hanya tertawa.
"Aku lupa" ucap Rain tiba-tiba. "Ini titipan surat dari yang ngedonorin hatinya buat kamu" ucap Rain, sontak mereka semua diam.
"Wah iya, aku mau berterima kasih sama orang yang udah baik sama aku" ucap Iris sambil tersenyum.
Iris mulai membuka amplop surat itu, sebuah nama tertulis disana. Satya Galaska, Iris mengernyitkan dahinya saat membaca nama itu.
Hai ratu cantik yang sayangnya sudah memiliki pangeran hehe, jangan kaget ya pas baca nama aku ada disitu.
Aku mau jujur tentang satu hal sama kamu, aku sebenernya udah lama suka sama kamu tapi pas tau kamu ada yang punya harapan aku hancur saat itu. Memang niat aku awalnya mau merebut kamu dari dia.
Tapi aku sadar, mau sekeras apapun aku berusaha kalo dihati kamu udah ada dia ya itu percuma. Dan akhirnya aku memilih melupakan kamu, kamu tau? Sakit rasanya pas ngeliat kamu nangis gara-gara dia dihadapan aku. Aku berusaha semampu aku buat bikin kamu bahagia, meskipun aku tau aku cuma pelarian kamu semata.
Haha pengecut ya aku? Cuma berani ngungkapin disini dan ga berani bilang langsung.
Kamu tau ga? Gimana bisa aku tau kamu butuh pendonor? Btw pasti kamu kaget ya tiba-tiba dapet kabar kaya gitu hehe, jadi gini
Jangan sedih terus ya cantik, Rain udah balik sama kamu kan? Bahagia selalu ya sama dia. Aku nitip seluruh hati aku buat kamu.
Iris sudah selesai membaca seluruh surat yang Satya tulis, air matanya menetes saat membaca surat itu.
Bukan hanya dia, bahkan semua teman-temannya pun meneteskan air matanya. Mereka tak menyangka, jika Satya adalah laki-laki yang strong. Satya selalu menyimpan semuanya sendiri, bahkan sampai penyakitnya pun dia sembunyikan sendiri.
Iris jadi tau, selama ini Satya selalu merasa kesakitan saat sedang bersamanya ternyata karna penyakit ini.
Iris pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Satya, Satya tidak akan pernah dia lupakan. Pengorbanan laki-laki itu sangat luar biasa untuknya, meskipun dia mencintai Rain tapi Satya akan tetap hidup dengannya karna didalam tubuhnya terdapat hati milik Satya.
"Terima kasih Satya" ucap Iris memeluk surat itu sambil meneteskan air matanya. Sungguh pengorbanan Satya sangat berarti untuk Iris dan Rain juga.
***
Sudah 2 bulan semenjak insiden dimana Iris ditusuk oleh Lyna.
Sekarang Lyna sudah mendekam dirumah sakit jiwa, dia diduga terkena gangguan jiwa karna pernah diperkosa oleh pacarnya dan ternyata hamil, Lyna depresi dan menggugurkan kandungannya.
Saat dia kembali kesini dia mendapat kabar jika Bara sudah meninggal dia pun kembali terpuruk dan menyesal sudah meninggalkan Bara.
Saat dia melihat Rain, dia teringat dengan Bara jadilah dia terobsesi dengan Rain dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Rain.
Rain sedang menjemput Iris kerumahnya untuk menghadiri acara prom night malam kelulusan mereka semua.
"Kamu cantik" puji Rain tulus saat Iris menghampirinya.
Make up tipis dengan balutan dress selutut berwarna hitam.
Iris dan Rain malam ini terlihat sangat serasi, banyak pasang mata yang melihat kearah mereka berdua.
Selama acara berlangsung mereka semua hanya diam dan menikmati acara saja. Tiba-tiga Rain menarik tangan Iris.
"Eh mau kemana?" Tanya Iris.
"Udah ikut aja yu"
Akhirnya Iris hanya pasrah mengikuti kemana Rain mengajaknya pergi.
"Sini duduk" ucap Rain saat melihat Iris hanya berdiri.
Ternyata Rain mengajak Iris ketaman sekolah.
"Gamau" ucap Iris ngambek.
"Loh ko marah" ucap Rain terkekeh.
"Abisnya kamu, main tarik-tarik aja tangan aku. Aku kan mau nonton dulu disana" protesnya.
"Haha yaudah mau balik lagi?" Tanya Rain.
"Hehe engga deh duduk disini aja" ucap Iris nyengir, Rain geleng-geleng kepala mendengarnya.
Rain pun menarik tangan Iris dan digenggamnya dengan kedua tangan Rain.
"Akhirnya, kita sampai pada titik ini" ucap Rain menatap mata Iris sambil tersenyum tulus. "Kamu perempuan pertama dan terakhir yang hadir dalam hidup aku, kamu ibarat kan pelangi yang hadir setelah hujan badai yang terjadi dalam didalam hidup aku. Kamu pelengkap, penyempurna dan pengisi hari-hari aku yang abu-abu ini" lanjutnya.
"Aku juga ga nyangka loh kita bisa ngelewatin ini semua, udah banyak rintangan yang kita hadapi untuk sampai dititik ini hehe" ucap Iris menambahkan.
"Ini bukan akhir tapi awal dari hubungan kita yang sebenarnya ya" ucap Rain sambil mengusap kepala Iris.
"Gara-gara aku nabrak kamu, kamu jadi suka ya sama aku" ucap Iris terkikik geli.
"Iya nih kayanya" jawab Rain ikut terkekeh.
"Emmm"
"Kenapa?" Tanya Rain penasaran saat melihat Iris tampak tengah berfikir.
"Besok kita kemakam Satya ya" pinta Iris.
"Boleh dong" jawab Rain tersenyum, lalu dia pun menarik Iris untuk masuk kedalam pelukannya.
"Huhhh ga kerasa ya udah lulus aja" ucap Iris dalam pelukan Rain.
"I love you" ucap Rain tiba-tiba.
Iris sontak mengangkat kepalanya dan melihat kearah wajah Rain.
"H-hahh apa?" Pasalnya semenjak pacaran Rain tak pernah mengucapkan kata itu, meskipun dia baik dan menyayangi Iris.
"I love you" jawab Rain. "Kenapa emangnya?" Tanyanya penasaran.
"Aneh aja denger kamu bilang gitu" Rain pun tertawa.
"Ko ga dijawab?" Protes Rain.
"Emang harus ya?" tanya Iris jail.
"Gatau"
"Eh-eh ko ngambek?" Iris tertawa.
"Gatau"
"I love you too sayang" ucap Iris lembut.
Rain menahan senyumnya, sedangkan Iris tertawa terbahak-bahak.
"Ngeledek nih ceritanya"
Rain pun menarik Iris kembali kedalam pelukannya.
"Hehh dicariin malah peluk-pelukan disini" ucap Zidan tiba-tiba datang bersama yang lain.
"Tau nih Iris, aku nyariin juga"
"Hehe maaf ya, abisnya Rain nih"
"Huhh udah lulus aja kita, ga kerasa ya" ucap Zidan sambil memejamkan matanya.
"Mau kuliah kamu?" tanya Rain.
"Engga" jawab Gio cepat "Si Zidan Bunda mau langsung ngawinin si Keyra aja katanya" lanjutnya sambil tertawa.
"Kawin pala kamu somplak, nikah dulu anjing" jawab Zidan tak terima.
"Siapa tau aja kamu Bunda mau kawin dulu sebelum nikah"
"Emangnya aku cewe apaan" balas Keyra sewot.
"Kamu itu berdosa banget Gio, Zia noh buruan kamu nikahin"
"Cih mengalihkan, kamu dulu aja baru aku" jawab Gio.
"Udah yang pasti sih Rain dulu baru kita nyusul" ucap Zidan sambil bertos ria dengan Gio. Rain mendelikkan matanya.
"Tunggu aja" balas Rain santai.
"Huwaaa demi apa ini beneran udah lulus" tanya Zia tak percaya.
Lalu Iris pun menghampiri Keyra dan Zia, mereka bertiga pun berpelukan.
"Aaaa mau ikutan juga" ucap Zidan heboh.
"Ekhem" sontak Zidan pun melihat kearah suara Rain, ternyata Rain sedang melihatnya dengan tajam. Gio pun ikut-ikutan melihat ke Zidan dengan tatapan tajam.
"Hehe pawangnya pada ngamuk anjir"
"GOOD BYE SMA" Keyra, Zia dan Iris bersamaan, lalu mereka pun berpelukan kembali.
Akhirnya kita sampai pada ujung kisah Gavriss, Rain yang hidupnya dipenuhi dengan hitam dan abu-abu, dengan hadirnya Iris memberikan warna yang lebih hidup untuk kehidupan Rain. Keduanya saling melengkapi satu sama lain.
Hidup tidak akan pernah luput dari suatu masalah, begitupun dengan hubungan Rain dan Iris. Namun satu persatu dari permasalahan itu semua mampu mereka lewati bersama.
Perihal mencintai, kita bisa belajar dari Satya. Bahwa mencintai tidak harus selalu memiliki, kadang ada kalanya tuhan hanya mempertemukan tapi tidak menyatukan. Dan, jika memang kita benar-benar mencintainya sedangkan dia tidak mencintai kita, kita tidak bisa memaksakan perasaan kita. Kita harus bisa melepaskan dia bersama yang lain jika memang itu kebahagiaannya, dan itu pun cukup membuat bahagia meskipun bahagianya dia bukan bersama kita.
Perlu diingat juga, jika cinta tidak bisa disalahkan. Kita tidak bisa meminta dan memilih kepada siapa hati kita akan berlabuh.
Kadang, cinta juga datang pada seseorang yang tak terduga dengan waktu yang tak terduga juga. Seperti halnya kisah Gavriss.