Iris mendengarkan semua yang Rain ceritakan tanpa melewatkan satu kata pun, mereka semua masih berada diruang rawat Iris. Sampai saat ini mereka juga masih mendengarkan semua yang Rain jelaskan.
"Oh, jadi Lyna itu mantan pacar kakak kamu?" tanya Iris.
"Iya, padahal saat hari kecelakaan itu kakak aku berniat buat ngelamar Lyna. Tapi perempuan sialan itu yang bikin semuanya hancur"
"Itu juga alesan kamu punya sikap dingin?" tanya Gio.
"Iya, dari situ aku ga pernah deket sama perempuan mana pun dan bahkan aku menutup diri aku dan merubah sifat aku. Sampai akhirnya Iris datang dan merubah kenyataan, engga semua perempuan yang aku temui punya sikap yang sama" ucap Rain sambil menggenggam tangan Iris, lalu Iris pun tersenyum kepada Rain.
"Dan semua fakta yang aku tau hari ini ternyata versi lengkapnya, sedangkan pas aku cerita ke kamu, itu ga lengkap dan sedetail ini. Aku baru-baru ini tau semua faktanya secara lengkap" ucap Rain sambil menatap Iris.
Iris menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Terus kenapa kamu pulang bareng sama dia? Sampe ngelupain janji kamu sama aku" tanya Iris sambil memanyunkan bibirnya.
"Hehe maaf sayang" ucap Rain sambil nyengir tak enak. "Entah kenapa saat dia bilang mau ketemu sama kakak aku alias mau kemakam kakak aku, hati aku langsung tersentuh aja gitu sampe ngelupain janji sama kamu. Aku akui itu memang salah aku sampe ga nyempet ngabarin kamu" jelas Rain.
"Bagus kamu sadar diri" cibir Zidan, dibalas delikan mata Rain.
"Terus pas paginya ko, kamu bisa bareng sama dia?" tanya Keyra.
"Itu sebenernya aku ga sengaja ketemu dia dijalan, dia bilang ban mobilnya bocor karna udah mau telat yaudah aku tebengin deh"
"Ganteng-ganteng bego" umpat Zidan.
"Nah itu" ucap Rain.
"Apa? Kamu bego?" tanya Zidan tajam, lalu Iris pun terkekeh.
"Ck bukan" jawab Rain.
"Terus apa?" tanya Zidan nyolot.
"Dengerin dulu" tajam Rain.
"Ternyata dia udah nyiapin cara buat ngerusak hubungan aku sama Iris, dia adu domba aku sama Iris lewat foto. Dia ngirim foto yang bikin kita berdua salah faham"
"Foto?" tanya Iris.
"Iya, aku minta maaf udah nuduh kamu yang engga-engga. Dan soal foto yang Lyna kirim kekamu itu bohong aku engga ada sama sekali makan sama dia, itu editan dan sebelum kamu kecelakaan, aku ngilang untuk cari semua bukti itu karna memang aku ngerasa ada yang ga beres sama semua ini bahkan aku sempet nemuin Satya" jelas Rain panjang lebar.
"Intinya semua kesalahfahaman yang selama ini terjadi sama kita, itu semua ulah Lyna" ucap Rain.
"Aku ga nyangka sama dia" tutur Iris tersenyum sendu.
"Aku penasaran deh" ucap Zia tiba-tiba. "Pertama kali kamu ketemu lagi sama Lyna kapan?" tanya Zia.
"Sehari sebelum dia pindah kesekolah kita, aku ketemu sama dia dimakam kakak aku. Entah gimana caranya dia bisa tau kalo kakak aku meninggal dan dimakamim disitu"
"Eh tunggu, jadi sebelumnya dia belum tau kalo kakak kamu meninggal?" tanya Iris bingung.
"Belum. Saat hari dimana kak Bara meninggal, Lyna sama keluarganya pergi entah kemana bahkan kontak mereka ga ada yang bisa dihubungi sama sekali. Dia kaya ngilang gitu aja" ucap Rain.
"Apa dia ngelakuin itu semua karna suka sama kamu?" tanya Keyra.
"Iya, karna kakak aku meninggal dia berusaha buat dapetin aku dengan ngerusak hubungan aku sama Iris"
"Cih murah" ucap Keyra jijik.
"Saat kamu liat aku jalan sama Lyna itu bohong, aku ga ada jalan sama dia. Kenyataannya aku dijebak sama dia seolah-olah aku lagi jalan-jalan padahal engga" ucap Rain memegang kedua tangan Iris sambil menatap mata Iris.
"Aku mau minta maaf sama kamu buat semua kesalahan yang aku perbuat kemarin, dan aku janji ga bakalan mengulangi kesalahan yang sama" ucap Rain tulus.
"Aku maafin kamu ko" ucap Iris sambil menangkup pipi Rain dengan sebelah tangannya.
"Lagi pula dalam sebuah hubungan kuncinya harus saling percaya, dan jika sudah diberi kepercayaan oleh pasangan kita sebisa mungkin kita harus menjaga kepercayaan itu jangan sampai membuat pasangan kita kecewa. Apapun kesalahan kamu aku akan berusaha untuk memakluminya dan memaafkannya, apapun akan aku maafkan asal tidak untuk perselingkuhan. Dan untuk kali ini, aku tau ini semua hanya kesalahfahaman aja ko" ucap Iris bijak.
"Terima kasih kamu udah mau maafin aku, aku janji ga bakalan ngulangin kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Ga salah aku milih calon istri seperti kamu," ucap Rain terkekeh.
Iris pun ikut terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.
"Untuk masalah kemarin kita jadikan aja sebagai pelajaran buat kedepannya" kali ini gantian Iris yang menggenggam sebelah tangan Rain. "Buang sifat egois kita masing-masing, untuk kedepannya kita harus saling terbuka dan kalo ada apa-apa harus disampein ga boleh diem-dieman sampe bikin kesalahfaham itu muncul lagi, oke" Iris tersenyum kepada Rain yang dibalas senyuman juga oleh Rain. Lalu Rain pun mendekap Iris kedalam pelukannya, mereka melupakan satu hal. Teman-teman mereka menyaksikan semuanya.
"Gio," bisik Zidan dengan suara pelan, nyaris tidak terdengar. Mereka masih dibuat terkesima dengan ucapan bijak Iris dan perlakuan manis Rain, padahal yang mereka kenal Iris yang manja dan childish bukan seperti sekarang ini yang bersikap sangat dewasa sekali. Wajar saja jika mereka terkejut.
"Hmm" jawab Gio, karna dia sibuk melihat Iris dan Rain.
"Itu Iris?"
"Gatau, kesurupan kali ya." jawab Gio ngaco.
"Mau pelukan sampe kapan kamu?" ucap Zidan merusak suasana. "Sampe upin ipin silaturahmi kerumah nanasnya spongebob gitu?" tanyanya dengan wajha polos seakan tak berdosa sama sekali setelah mengatakan hal itu pada sepasang kekasih di hadapannya.
"Ck ngerusak suasana aja sih kamu," kesal Keyra.
"Aaaa Iris sahabat aku bijak banget, baru kali ini aku denger kamu bilang gitu" Iris yang mendengar ucapan Zia hanya terkekeh.
"Bentar deh" ucap Zidan lagi. "Hari ini Rain ngomong lebih dari 10 kata woy" hebohnya.
Haha benar, mereka sampai tak sadar jika Rain hari ini lebih banyak berbicara. Itu karna Iris.
"Wah keajaiban dunia ini." Zidan masih saja berteriak heboh.
"Dunia pala kamu bulet apa?" ucap Gio menampol kepala Zidan.
"Anak durhaka kamu, kepala aku main tampol-tampol aja." cibir Zidan.
"Mending sarapan aja yu, tadi kamu beli makanan kan ya?" tanya Iris kepada Rain dan diangguki.
Akhirnya mereka semua memutuskan untuk sarapan. Rain lega, semua masalahnya telah selesai. Hubungannya dengan Iris kembali lagi membaik, semua kesalahfahaman ini telah selesai. Hari ini benar-benar akhir dari kebahagiaannya.