Chereads / DIA GADIS POLOSKU / Chapter 19 - Saingan Iris

Chapter 19 - Saingan Iris

Setelah acara weekend mereka kemarin, hari ini mereka memulai sekolah lagi seperti biasa. Berhubung hari senin, kegiatan mereka diawali dengan upacara bendera.

"Duhilah baru aja kemaren Aku happy-happy udah disiksa aja Aku sama upacara bendera" keluh Zidan.

"Tinggal berdiri aja repot amat sih kamu, apalagi kaya para pahlawan kali yang berjuang ngorbanin nyawa mereka demi mempertaruhkan kemerdekaan bangsa indonesia sekarang" ucap Gio bijak.

"Nah bener tuh" celetuk Iris yang kebetulan barisan mereka berdampingan.

"Bapak Soekarno prihatin punya warga kaya kamu" ucap Gio lagi.

"Hilihh bicit kamu, disuruh nyanyi lagu pulau kelapa aja malah nyanyi lagu garuda pancasila so-soan nasehatin Aku" ucap Zidan tak terima.

"Gini nih kalo warga +62 dinasehatin pasti selalu ngebalikin"

"Berisik" ucap Rain tajam.

Sekitar 45 menit mereka melaksanakan kegiatan upacara bendera itu, dan akhirnya upacara pun selesai semua murid dibubarkan. Lalu mereka pergi menuju kelas masing-masing untuk memulai kegiatan belajar mengajar mereka.

Setelah sampai didepan kelasnya Iris mendengar jika akan ada murid pindahan yang akan masuk kekelas mereka.

"Eh Aku denger-denger ada anak baru" ucap para perempuan penggosip dikelas Iris yang tak pernah ketinggalan berita apapun.

"Katanya sih cewe"

"Hahh murid baru lagi?" tanya Zia kepada Iris, tapi dia malah mengedikkan bahunya tanda tidak tau.

Guru mata pelajaran yang mengajar belum datang jadilah kondisi kelas mereka seperti pasar, ramai dan berisik. Ada yang menonton drakor, membaca wattpad, memakan jajan yang sempat mereka beli dikantin, yang ngegibah? Wohhh jangan ditanya tiap kelas kalian juga pasti ada aja dong yang suka gibah? Iya apa bener? Wkwk udah ga aneh sih ya wk.

"Selamat pagi anak-anak" ucap guru itu.

"Pagi bu"

"Baiklah hari ini kita kedatangan murid baru" ucapnya sambil tersenyum ramah. "Silahkan masuk nak"

Tak lama muncul lah gadis cantik dengan rambut curly nya dan wajah blasteran indo-spanyolnya itu.

Wahhh cakepp bro

Neng boleh minta wa nya ga?

Aku kira cewe siapa, ternyata cewe aku

Huuuuuuuuu

Cewe aku, cewe aku rumus aljabar aja gatau kamu so-soan gombalin cewe

Apa hubungannya begoo

"Sudah diam, perkenalkan diri kamu nak" ucap guru itu.

"Perkenalkan nama Aku Lynaa Anastasya, kalian bisa panggil Aku Lyna" ucapnya sambil tersenyum manis.

Entah kenapa firasat Iris tidak enak sejak Lyna masuk ke-kelasnya, namun dia tidak terlalu ambil pusing mungkin hanya kebetulan saja.

"Baik silahkan kamu duduk bersama Ica"

"Terima kasih bu"

Jam pelajaran pun dimulai seperti biasa, mereka semua fokus mendengarkan yang guru itu jelaskan.

Lalu setelah itu bel pun berbunyi, menandakan pembelajaran telah selesai dan saatnya jam istirahat mereka. Sang guru pun keluar kelas dan semua murid berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

Ternyata didepan kelas sudah ada Rain dan 2 cecunguknya yang sedang menunggu Iris untuk makan bersama dikantin.

"Eh tumben kesini" ucap Iris tersenyum manis.

"Emangnya kenapa? ga boleh gitu kekelas pacar sendiri" ucap Rain sambil mengelus pucuk kepala Iris.

"Eh hehe boleh dong"

"Hmmm" ucap Iris berfikir, dia ingin memberitahu Rain perihal anak baru dan firasatnya itu. Namun dia ragu dan menganggap ini tidak penting sama sekali.

"Kenapaa hei?" tanya Rain lembut, pasalnya dia melihat Iris tengah berfikir seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Gapapa ko" jawabnya sambil tersenyum manis meyakinkan.

"Kenapaa hmmm? coba cerita sama aku" ucap Rain sambil memegang bahu Iris dengan kedua tangannya.

"Serius gapapa hehe" ucap Iris sekali lagi.

"Yaudah, janji ya sama aku kalo ada apa-apa cerita"

"Iyaa janji, yaudah yu kekantin aku laper nihh" ucap Iris memanyunkan bibirnya membuat Rain gemas sendiri.

"Yuu"

Lalu mereka berdua berjalan menuju kantin dengan tangan Rain yang setia menggenggam tangan Iris, ternyata mereka telah ditinggalkan oleh sahabat-sahabatnya.

"Ck, ini nih kanjeng ratu sama baginda raja. Lama banget kekantinnya kekepan dulu kamu berdua" sinis Zidan, dia sebenarnya sudah sangat lapar karena saat berangkat sekolah dia belum sempat sarapan karna kesiangan. Ingin memesan duluan tapi tidak enak dengan mereka semua apalagi Rain.

"Biasa" ucap Rain dingin.

"Emang kamu yaa, Aku lelepin rawa-rawa juga lama-lama"

"Dihh kaya berani aja kamu sama Rain" timpal Gio.

"Berisik kamu. Anak onta dilarang ikut campur"

Lalu Rain mengeluarkan 2 lembar uang seratus ribuan dan menyerahkannya kepada Zidan.

"Pesen" ucap Rain.

"Ceilahhh pengertian bangett sih kamu sama Aku, tau aja Aku belom sarapan mana nungguin kamu lama lagi" keluh Zidan yang dibalas tatapan tajam Rain.

"Traktir" ucap Rain.

"Jadi kamu neraktir kita semua gitu?" tanya Gio.

"Hmmm"

"Yahh Aku kira buat Aku sendiri" ucap Zidan lesu.

"Ck, buruan" ucap Rain dingin sambil menatap mata Zidan tajam.

"Ehh hehe iyaa bos bentar" ucap Zidan terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Makanan sama minuman kalian kaya biasa kan?" Tanya Zidan kepada Rain dan Gio yang dijawab anggukan mereka berdua.

"Kamu mau apa?" tanya Rain kepada kekasihnya.

"Mmm samain kaya kamu aja deh"

"Okee"

"Kalo Zia?" tanya Zidan.

"Samain aja kaya Iris"

"Oke Aku pesen dulu"

"Hehh anak dugong" ucap seorang perempuan.

"Eh iya lupa masih ada anak manusia" ucap Zidan pura-pura kaget, yang dibalas delikan mata oleh Keyra.

"Kamu kira Aku ga bakalan makan?" tanya Keyra galak.

"Kirain ga ada orang lagi" ucap Zidan sambil tertawa. Yang dibalas tatapan tajam Keyra.

"Yaudah-yaudah becanda neng Keyrayang, mau makan apa ibu?"

"Ibu?" beo Keyra.

"Ibu dari anak-anak aku nanti" ucap Zidan tertawa terbahak-bahak.

"Sialan, udah pesenan Aku samain aja kaya kamu. Buruan pesen anak dugong" ucap Keyra galak.

"Ceilahh neng Keyra" goda Zidan.

"Buruan ga" ucap Keyra.

"Iyaiya"

Lalu Zidan pun pergi membeli makanan pesanan mereka semua. Setelah 10 menit dia pun kembali membawa pesanan mereka semua dibantu ibu kantin karna jika sendirian, Zidan kesulitan membawanya.

"Pesanan datang tuan dan nyonya" ucap Zidan menunduk.

"Makasih babu" celetuk Gio.

"Sialan kamu"

Lalu mereka semua fokus kepada makanannya masing-masing. Saat sedang asik makan tiba-tiba suara seorang perempuan asing memanggil. Mengalihkan mereka semua.

"Rain" suara seorang perempuan memenuhi indra pendengaran mereka semua. Tiba-tiba kantin mendadak menjadi hening setelah teriakan itu.

Eh bukannya dia anak baru?

Loh ko dia bisa kenal Rain?

Wahh perusak nih

Calon-calon pelakor kayanya

Cantik juga dia

Cantik sih saingan Iris kayanya

Lahhh ngapain saingan? kan Rain sama Iris udah jadian yang ada dia perusak

"Lyna?" kaget Iris.

"Ehh haiii"

"Siapa dia?" tanya Gio penasaran.

"Anak baru" jawab Keyra dingin. Jujur saat pertama kali melihat Lyna, entah kenapa Keyra tak suka. Lyna seperti punya niat tersembunyi.

"Rain, ko kamu diem aja sih" ucap Lyna sekali lagi sambil memperlihatkan senyum manisnya, membuat semua orang terpesona akan senyum itu. Tapi tidak berlaku kepada Rain, cihh mereka gatau aja aslinya kaya gimana. Bantin Rain.