Hari ini adalah hari weekend mereka berenam sudah memiliki rencana akan jalan - jalan bersama. Mereka berencana akan pergi ke salah satu tempat hiburan yang ada didaerah Jakarta, yaitu dufan. Mereka berangkat dengan menggunakan 3 mobil, dengan masing - masing 2 orang dalam mobil tersebut tentu saja Iris dengan Rain, Zia dengan Gio dan Keyra dengan Zidan itu pun atas paksaan Iris dan Zia akhirnya Keyra menyetujui untuk berangkat bersama Zidan. Mereka berkumpul dirumah Iris dulu sebelum berangkat. Rain sudah sampai sejak tadi, dia masih menunggu teman - temannya.
"Ck lama banget si mereka" Ucap Rain mengeluh
Iris terkekeh mendengar ucapan Rain "Sabar Rain pasti mereka lagi dijalan"
"Aku ga sabar nih pengen cepet jalan - jalan sama kamu"
"Ya sabarr dong sayang hehe" Ucap Iris terkekeh
"Coba ulang tadi kamu ngomong apa?" Ucap Rain menggoda Iris
"Sabar kann" Ucap Iris pura - pura tak tau
"Ck bukan yang pas akhirannya"
"Sabar dong?" Tanya Iris memastikan
"Ck udah lah lupain aja" Ucap Rain ngambek.
Dih ngambek nih ceritanya? Sejak kapan Rain sang ice prince ngambekan gini kaya cewe PMS, Iris terkekeh sebenarnya disini yang cewe siapa sih? Tanya Iris heran, ko malah Rain yang ngambek sih. Duh jadi gemes kan Iris kalo gini, Rain tuh kalo udah bucin gemesin pokoknya.
"Ko ngambek sih" Ucap Iris mencubit pipi Rain sambil memainkannya
"Engga"
"Dih dih ko ngambekan gini sih"
Rain hanya diam sambil memasang wajah datar andalannya.
"Kenapaaa siii sayanggg" Ucap Iris sambil menguyel - nguyel pipi Rain.
Shit! Kenapa Irisnya yang polos mendadak menjadi sweet begini. Kalo gini ceritanya sih bisa - bisa image ice prince yang melekat pada diri Rain runtuh seketika. Sial kenapa malah jadi Rain sih yang malu - malu gini kaya cabe - cabean digodain om - om aja arghhh.
"Udah pinter gombal ya sekarang hmmm" Jawab Rain.
"Hehe diajarin Zidan"
"Pantesan" Ucap Rain sambil memasang wajah dinginnya.
Tinn tinn
"Nah itu mereka udah sampe" Ucap Iris saat mendengar suara klakson mobil itu.
"Yooo whatsapp everybody babang Zidan udah dateng nihh" Teriak Zidan saat sampai dirumah Iris.
"Lama" Ucap Rain.
"Nohh si Gio kekepan dulu kali ama Zia lama banget Aku nungguin mereka berdua" Ucap Zidan sebal.
"Biasaa pasangan baru lagi anget-angetnya" Ucap Gio meledek.
"Anget kamu kira gorengan! Aku curiga sama kamu semedi dulu kamu ya dikamar mandi" Tuding Zidan.
"Sembarangan kamu" Sarkas Gio tak terima
"Tadi Aku bangun kesiangan hehe" Lanjutnya sambil menggaruk belakang kepalanya. Yang dibalas wajah datar oleh Rain.
"Mampusss kamu si Rain marah" Ucap Zidan
"Kamu mah ga pengertian banget sih jadi sahabat Rain tuh pengen main lama sama Iris gara-gara kamu lama jadi waktunya kebuang sia-sia, wayolohh mampuss Rain marah tuh" Lanjutnya memanas-manasi.
Memang niatnya Rain hanya ingin berdua dengan Iris namun Iris menolak, katanya dia ingin weekend bersama dengan kedua sahabatnya daripada hanya mereka bertiga yang pergi jadi Rain berinisiatif mengajak kedua sahabatnya juga.
Ya Gio mah seneng-seneng aja itung-itung merayakan hari jadian sama pacar katanya jadi kan bisa triple date, eh Zidan mah malah ga terima triple date katanya orang Zia aja gamau nerima cinta Zidan, Zia aja galak terus sama Zidan triple date your head kata Zidan wkwk. Kasiannya kamu nak:v
"Yaudah ayo berangkat, lama!" Ucap Rain mendahului.
Setelah sampai ditempat hiburan itu mereka segera memarkirkan mobil mereka dan turun dari mobil masing-masing.
"Huhhh udah lama bangetttt Aku ga kesini" Ucap Zidan lebay.
"Jangan malu-maluin deh kamu" Ucap Gio tajam.
"Hehe elahh sensi amat kamu padahal Aku cuma seneng aja udah lama ga kesini"
"Lagian kaya bocil kamu"
"Kita mau kemana dulu nih?" Tanya Iris.
"Kerumah hantu aja yuu seru kayanya" Ucap Zia.
"Wahh ayoo Rain pasti seru" Ajak Iris.
Sedangkan Gio tertawa melihat Zidan yang sudah ketar ketir ditempat, dia itu paling anti sama rumah hantu katanya gini sebenernya Aku tuh ga takut sama rumah hantu cuma suka kaget aja hantunya munculnya dadakan kaya tahu bulat. Hilihh bilang aja takut.
"Takut kamu?" Tanya Zia tertawa.
"E-engga ko" Jawab Zidan so berani.
"Awas aja kamu mepet-mepet Aku" Ucap Zia.
"Awas kamu ngompol dicelana" Gio meledek sambil tertawa terbahak-bahak, pasalnya mereka hanya membicarakan akan masuk kerumah hantu belum masuk beneran kesana, tapi reaksi Zidan sudah sangat ketakutan. Emang sih Zidan itu paling anti sama rumah hantu.
Setelah puas meledek Zidan mereka pun segera memasuki rumah hantu, Rain kira Iris akan jadi gadis penakut seperti diluaran sana yang menjerit-jerit ketika hantu itu muncul tapi nyatanya tidak Iris hanya biasa saja.
"Kamu ga takut?" Tanya Rain.
"Engga ko, ngapain takut kan dia juga manusia cuma didandanin aja hehe" Ucap Iris terkekeh.
"Pinterr" Ucap Rain sambil tersenyum dan mengelus kepala Iris, lalu dia pun melanjutkan langkahnya sambil menggandeng tangan Iris.
"Aaaaaaaa Bunda hantu jelek" Kaget Iris sambil mengelus dada saat salah satu kuntilanak muncul dibalik pintu. Rain hanya tertawa saja.
Lain halnya dengan Zidan, dia sangat ketakutan saat memasuki rumah hantu itu katanya auranya beda banget lah, gelap banget lah bla bla bla sambil ngoceh dari awal masuk.
"Ck bisa diem ga sih" Sentak Zia tajam.
"Mampusss" Umpat Gio pelan.
"Galak banget sih kamu kaya ibu tiri, Aku kan cuma ngeri aja gelap gini"
"Ini wahana ga pernah bayar listrik apa gimana si sampe-sampe ada ruangan yang pake lilin doang, masuknya bayar tapi listrik ga ada"
"Ini lagi lantainya kotor banget apa engga ada tukang bersih-bersihnya yaaa apa ga dipel atau disapu gituuuu"
"Ini pintuu kotor ginii, coret-coret mana ada merah-merah kaya darah dehh. Eh anjingg darahh"
Protes Zidan sepanjang perjalanan, yang membuat Gio jengah sedangkan Zia sudah menahan amarah yang sudah sampai dipucuk ubun-ubunnya.
"Ini lagi...."
"Bisa diem ga si kamu" Bentak Zia
"Yahh mak lampir marah" Ucap Zidan cengengesan.
"Berisik banget si kamu namanya juga rumah hantu, kalo mau enak ya mainnya keapart jangan kerumah hantu" Ucap Zia jengah.
"Yaudah ayo tapi sama kamu"
"Gue bunuh kamu lama-lama"
"Jahat banget kaya emak tirinya bawang putih ajaa" Lirih Zidan pelan agar tidak terdengar oleh Zia, bisa-bisa ngamuk lagi nanti wkwk.
Lalu mereka pun melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba ditengah jalan muncul lah sosok kuntilanak merah.
"ALLAHU AKBARRRR"
"ALLAHUMA BARIKLANA FIMA RAJAKTANA WAKINA ADZABANNAR AAMIIN"
"EHH SALAHH ANJINGG, ASTAGFIRULLAH GA BOLEH KASAR"
"Buset tu setan ngagetin aja" Ucap Gio mengelus dada.
"Ya allah" Kaget Iris.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan lagi, disepanjang jalan sampai akhir rumah hantu itu Zidan lah yang paling berisik dan heboh.
Setelah itu mereka memutuskan untuk menaiki bermacam-macam wahana permainan yang ada disana, menghabiskan waktu bersama dan bersenang-senang.
"Sayangg..." panggil Rain kepada Iris.
"Hmmm?" Tanya Iris sambil menatap Rain.
"Aku mau apapun yang terjadi nanti tetep percaya sama aku ya. Percaya kalo aku sayang kamu, hati aku cuma milik kamu" Ucap Rain serius sambil menatap mata Iris.
"Iya aku percaya ko" Ucap Iris sambil tersenyum.
"Makasih sayangg" Ucap Rain sambil memeluk Iris.
Entahlah Iris merasa sedikit aneh dengan kalimat yang tadi Rain ucapkan. Dan firasatnya pun tidak enak seperti akan ada sesuatu yang buruk terjadi, entahlah Iris berharap ini hanya firasatnya saja.
"Iris sayangggg Rain" Ucapnya sambil tersenyum dalam pelukan Rain lalu dia pun menatap manik mata Rain, seolah mengatakan semuanya akan baik-baik saja.
"Udah gede ya sekarang, ngerti sayang-sayangan" Ucap Rain tersenyum.
"Akibat bergaul sama kamu kayanya" Ucap Iris sambil mencebikan bibirnya pura-pura mikir. Yang dibalas kekehan Rain, lalu dia pun kembali memeluk Iris.
Sambil memeluk Iris dia melamun, sebenarnya dia mengucapkan kalimat seperti itu dia merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi yang menimpa hubungan mereka. Rain berharap semuanya akan baik-baik saja, Iris nya semakin hari semakin dewasa dan mengerti meskipun sifat childish nya masih ada namun pada suatu keadaan akan ada sisi dewasanya yang muncul, dan tatapan Iris tadi begitu dalam dan penuh ketulusan. Rain tau itu.