"Hai" Ucap Rain sambil mengelus pucuk kepala Iris.
"Ck kamu apa - apan sih berisik banget heran" Ucap Keyra kepada Zidan
"Jangan marah - marah gitu dong neng abang tambah cinta nih"
"Cinta - cinta, cinta pala kamu bulet" Ucap Keyra jengah
"Kebiasaan deh kalo ketemu berantem mulu kaya tom and jerry kamu" Ucap Gio
"Jodoh tau rasa" Ucap Zia
"Betul tuh yang" Bela Gio
"Cewe sama cowo samanya" Cibir Keyra "Lagian ogah aku jodoh sama dia" Tambahnya
"Ih ga boleh gitu Keyra nanti kualat loh" Ucap Iris
"Ih amit - amit" Ucap Keyra bergidik
"Jangan galak - galak Keyra kasian loh Zidannya" Ucap Iris terkikik
"Biarin" Ucap Keyra acuh.
"Udah deh stop" Ucap Gio "Kalian mau pesen apa biar aku sama Zia yang pesenin" Tawar Gio
"Nasi goreng sama es teh aja" Ucap Iris
"Yaudah semuanya samain aja ya" Ucap Zia dan semuanya pun mengangguk tanda setuju.
"Pulang nanti ikut aku ya, ada yang mau aku omongin sama kamu" Ucap Rain.
"Okee, eh emang mau ngomong apa?" Tanya Iris penasaran
"Nanti juga kamu tau ko" Ucap Rain tersenyum sambil mengelus pucuk kepala Iris.
"Berdua terosss baguss" Ucap Zidan "Dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak"
"Ih Zidan sirik aja. Kasian ga punya pacar" Ucap Iris meledek sambil terkikik sedangkan Rain terkekeh mendengar ucapan dari sang kekasih.
"Hehh Iris aku pites kamu ya" Ucap Zidan
"Biarinn wlee"
Lalu makanan yang mereka pesan pun sudah datang.
"Makanan datangg" Ucap Zia
"Hehh kenapa kamu" Tanya Gio kepada Zidan
"Jadi kan tadi aku lagi ngobrol sama Rain eh Zidan nyambung aja"
"Abisnya menebar ke uwuan terus sih emosi aku" Ucap Zidan kesal "Uwuphobia aku tuh"
"Dih bilang aja kamu jones" Ucap Gio
"Sialan kamu mentang - mentang pada punya pacar"
"Mampuss jones"
"Ck neng Keyra kapan sih nerima cintanya abang Zidan" Tanya Zidan kepada Keyra
"Ga akan."
"Mampuss Zidan jones sukurin kamu. Udah jones sadboy lagi" Ledek Gio tertawa yang lain pun ikut tertawa mendengar balasan Keyra yang terkesan jutek itu.
"Udah deh kasian Zidan" Ucap Iris terkikik "Makan aja yu"
Lalu mereka pun melahap makanannya masing - masing. Tak lama setelah itu bel masuk pun berbunyi akhirnya mereka pun langsung masuk kekelas masing - masing.
***
Sesuai ucapannya saat jam istirahat tadi, sekarang Rain sedang menunggu Iris didepan kelas gadis tersebut. Seperti biasa 2 sahabatnya selalu mengikuti kemana pun dia pergi. Sebenarnya Gio akan mengantarkan Zia pulang jadi dia menunggu bersama Rain. Sedangkan Zidan entah lah, mungkin dia akan memaksa Keyra untuk pulang bersama wk. Kasian Zidan sadboy.
"Hehh nungguin siapa kamu?" Tanya Gio kepada Zidan.
"Nungguin kalian lah"
"Dih najis amat aku ditungguin sama kamu" Ucap Gio
"Ga tau terima kasih kamu, udah baik aku temenin disini" Ucap Zidan
"Dih aku Bunda masih ada Rain" Ucap Gio membela diri "Iya ga Gatt?" Tanya Gio kepada Rain.
"Hmmm"
"Noh dengerin kata Rain" Ucap Gio
"Sialan banget kamu berdua. Kayanya aku tuh salah terus gitu ya dimata kalian" Ucap Zidan mendramatis
"Kamu nafas aja salah" Celetuk Rain
"Anjing emang sekalinya ngomong savage banget sialan" Ucap Zidan
"Mampus" Ucap Gio
Sebenarnya kelas Rain sudah bubar terlebih dahulu dikarenakan guru yang mengajar sedang ada urusan mendadak. Jadilah mereka bubar terlebih dahulu dibandingkan jadwal yang seharusnya.
Saat sedang hening - heningnya tiba - tiba Zidan bernyanyi lagu ayu ting - ting yang berjudul masih ting - ting dengan mengganti liriknya menjadi masih jomblo, ck kasian sekali sadboy. Dia bernyanyi dengan pedenya dan dengan suara kerasnya tanpa memperdulikan guru yang sedang mengajar dikelas Iris.
Didalam kelas Iris semua yang mendengar nyanyian itu sontak mereka semua menolehkan kepala mereka ke asal suara, mereka pun menahan tawanya karna ternyata guru yang sedang mengajar adalah guru killer yang terkenal dengan perut buncit, kepala botak dan tak lupa penggaris besi 30 cm yang selalu guru itu bawa kemana - mana mereka menyebut nama guru itu Pak Tarno.
"Keyra liat Zidan" Ucap Iris menahan tawanya
"Tau ih kasian dia sadboy gitu" Ucap Zia terkekeh
"Biarin aja si. Ga peduli aku" Ucap Keyra
"Hei yang diluar diam" Bentak Pak Tarno dengan suara kerasnya
"Mampus Pak Tarno" Ucap Zidan ketakutan
Sedangkan Rain hanya memasang wajah datarnya saja.
"E-eh bapak hehe" Ucap Zidan cengengesan
"Haha hehe haha hehe cosplay jadi kuntilanak kamu" Ucap Pak Tarno galak
"Anjir" Umpat Gio menahan tawanya
"Ka..." baru saja Pak Tarno akan menasehati Zidan suara bel sudah berbunyi
Ting Ting Ting
"Selamet aku" Lirih Zidan "Tuh pak udah bel yo pulang pak" Ucap Zidan so akrab
"Ga usah so akrab kamu" Ucap Pak Tarno melenggang pergi menuju kelas Iris untuk membubarkan kelas itu.
"Alhamdulillah selamat" Ucap Zidan mengelus dada. Bukannya apa - apa Pak Tarno selain terkenal killer dia juga ketika sudah menasehati tak tanggung - tanggung bisa sampai 1 jam bahkan lebih sangat lama sekali bukan. Kaya denger suara nyamuk aku. Gitu sih kata Zidan jika sudah dinasehati Pak Tarno.
"Hai" Sapa Iris kepada Rain.
"Hai yang" Ucap Zia kepada Gio.
"Lah aku disapa siapa dong?" Tanya Zidan melas. "Neng Keyrayang ga bakalan nyapa abang Zidan gitu?" Tanya Zidan menggoda
"Diem deh kamu" Ucap Keyra jutek.
"Ayo keparkiran" Ajak Rain kepada Iris yang diikuti oleh mereka berempat.
Setelah sampai diparkiran Iris pun bertanya kepada Keyra. "Sa kamu pulang sama siapa?" Tanyanya.
"Aku dijemput supir" Jawab Keyra
"Yah engga sama abang Zidan dong"
"Najis"
Ternyata supir yang menjemput Keyra pun sudah datang. "Aku duluan" Pamit Keyra kepada semuanya.
Satu persatu dari mereka semua sudah pulang menuju rumah masing - masing. Kini tinggalah Zidan seorang diri yang masih berada dilingkungan sekolah.
"Ya allah berilah Zidan yang tampan ini seorang perempuan ya allah" Dia berdo'a sambil berdiri didepan gerbang sekolah
"SAYANG KUUUUU" Teriak seorang perempuan melengking
"Alhamdulillah" Ucap Zidan bersyukur setelah dia menoleh kesumber suara reflek dia langsung buru - buru menaiki kendaraannya karna ternyata yang berteriak seperti itu adalah seorang wanita yang sepertinya mengidap gangguan jiwa.
"Ya allah tau gini Bunda aku ga usah berdo'a ya allah" Ucap Zidan diatas motornya
"SAYANGGG TUNGGU AKUU" Teriak orang gila itu sambil mengejar Zidan.
"Allahu akbarr emakkk tolongin Zidan mak" Ucap Zidan panik buru - buru dia tancap gas meninggalkan lingkungan sekolah.
***
Sedangkan dilain tempat Iris dan Rain masih dalam perjalanan kesuatu tempat, entahlah Iris juga tidak tau dia akan dibawa kemana oleh Rain. Dia hanya mengikuti saja kemana pun Rain mengajaknya pergi.
"Masih jauh ya Rain?" Tanya Iris kepada Rain.
"Sebentar lagi ya" Ucap Rain.