Setelah usaha Satya kemarin untuk menyatukan mereka berdua berhasil, hari ini mereka kembali berangkat kesekolah bersama. Rain pun sudah berjanji kepada Iris untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama kemarin-kemarin.
Seperti biasa Rain akan menjemput Iris kerumahnya, sebelumnya mereka sudah janjian terlebih dahulu untuk berangkat bersama lebih tepatnya sih Rain yang meminta Iris untuk menunggunya dirumah. Jam masih menujukkan pukul 05.35 WIB, ya masih terlalu pagi memang untuk menjemput Iris namun entah kenapa Rain ingin menjemput gadisnya itu lebih awal.
Tinn tinn tinn
Rain mengklakson setelah sampai didepan rumah Iris masih terlihat sepi sekali bahkan gerbang rumahnya pun masih dikunci, ya suruh siapa Rain menjemput Iris terlalu pagi begitu, padahal Rain bilang kepada Iris akan menjemputnya jam 06.15 WIB namun ya sudahlah Rain akan menunggu didepan gerbang rumah Iris saja.
Sedangkan didalam rumah itu Iris masih dikamarnya dia sedang mandi dan akan bersiap-siap. Sayup-sayup dia mendengar bunyi klakson dari luar rumah. Tak lama terdengar bunyi ketukan pintu kamarnya.
Tok tok tok
" Iris ini Bunda sayang " Ucap Liona Bunda Iris
" Eh iya Bunda sebentar " Teriak Iris dari dalam kamar mandi
Setelah selesai memakai seragam sekolahnya dia pun langsung keluar dari kamar mandi untuk menghampiri sang Bunda.
" Kenapa Bunda? " Tanya Iris
" Itu didepan ko kaya ada suara klakson motor ya "
" Eh apa jangan-jangan itu Rain ya "
" Bunda juga ga tau sih belum Bunda bukain pintunya "
" Ya udah mau Bunda yang bukain pintu apa aku aja Bunda? " Tanyanya
" Ya udah biarin Bunda aja, kamu keringin rambut kamu dulu gih siap-siap dulu baru turun kebawah. Nanti Rain Bunda suruh masuk " Ucap sang Bunda menjelaskan
" Oh ya udah deh iya Bunda "
Setelah itu sang Bunda pun menuju lantai bawah untuk membukakan pintu gerbang untuk Rain.
" Eh Rain " Sapa Bunda Iris terlebih dahulu
" Eh Bunda sehat Bunda? " Tanya Rain sambil menyalimi tangan Bunda Iris
" Bunda sehat ko, ngomong-ngomong kamu kemana aja ko baru keliatan ya jemput Iris lagi " Tanya Bunda Iris penasaran
" Eh hehe biasa Bunda ada sedikit masalah " Ucap Rain kikuk. Lagi pula dia tidak enak juga kan jika harus menjelaskan kepada Bunda Iris bahwa dia sudah menyakiti bahkan membuat menangis anak gadisnya.
Bunda Iris hanya tersenyum mendengar ucapan Rain, dia sudah faham. Lagi pula dia juga pernah muda kan wk.
" Eh saking asiknya ngobrol Bunda jadi lupa nyuruh masuk, masuk dulu yu " Ajak Bunda Iris
" Eh iya Bunda "
Lalu mereka berdua pun langsung menuju ruang makan dimana sudah ada Zayn ayah Iris sedang menunggu disana.
" Eh ada Rain " Sapa sang ayah
" Iya ayah, ayah gimana kabarnya baik? " Ucap Rain sambil menyalimi tangan Zayn
" ayah baik ko, yaudah sini duduk dulu kita sarapan bareng-bareng " Ajak ayah Iris
" Iya ayah " Ucap Rain
" Ini Iris mana lagi tumben lama banget " Ucap sang Bunda " Yaudah Bunda susul ke atas dulu ya " Pamitnya
" Iya Bunda " Ucap Rain dan Zayn kompak lantas mereka pun tertawa
Setelah pamit tadi Liona pun langsung menuju kekamar putrinya dilantai atas.
Tok tok tok
" Sayang kamu udah beres belum? " Tanya sang Bunda
" Eh iya Bunda sebentar " Teriak Iris dari dalam kamar
Cklek
" Hehe maafin ya Bunda aku lama "
" Gapapa ko sayang, yaudah ayo turun kebawah Rain nunggu diruang makan tuh. Bunda yakin pasti dia belum sarapan jadi kita semua sarapan aja ya sekalian "
" Yaudah ayo Bunda "
Lalu mereka berdua pun segera turun menuju ruang makan yang berada lantai bawah. Kebiasaan keluarga Iris memang mereka tidak akan pernah ada yang makan duluan jika semuanya belum kumpul diruang makan. Iris adalah anak tunggal jadilah mereka hanya tinggal bertiga dirumah itu ditambah asisten rumah tangga dan supir pribadi mereka.
" Morning ayah, morning Rain " Ucap Iris
" Morning sayang " Ucap sang ayah sedangkan Rain hanya membalasnya dengan senyuman
Karna semuanya sudah berkumpul disana jadilah mereka memulai sarapannya, seperti biasa tidak ada yang berbicara semuanya fokus dengan makanan masing-masing hanya ada suara dentingan sendok dengan piring karena kebiasaan keluarga mereka berdua itu sama. Setelah semuanya selesai sarapan Zayn sedikit bertanya kepada Rain.
" Oh iya Rain lulus sekolah kamu mau kuliah nak? " Tanya Zayn
" Iya ayah soalnya kan Rain mau nerusin perusahaannya ayah " Ucap Rain
" Wow ayah kamu punya perusahaan juga? " Tanya Zayn
" Iya ayah "
" Kalo ayah boleh tau siapa nama ayah kamu nak? " Tanya Zayn penasaran
" Fadil ayah " Ucap Rain
" Fadil abraham? " Tanya ayah Iris
" Iya ayah betul "
" Wahh ternyata kamu anak fadil ya, fadil itu sahabat ayah di SMA dia juga sekarang jadi rekan kerja ayah loh nak " Ucap Zayn
" Wah aku ga nyangka ayah hehe " Ucap Rain
" Oh ya sudah karna ayah mau segera kekantor ayah berangkat dulu ya hati-hati kalian berdua berangkat sekolahnya " Ucap Zayn memperingati
" Siapp ayah " Ucap Rain
" Ayo ayah Bunda anter kedepan " Ucap Bunda Iris " Bunda anter ayah kamu dulu ya sayang " Ucapnya kepada Iris
" Iya Bunda " Ucap Iris tersenyum
Lalu kedua orang tua Iris pun pergi menuju pintu depan.
" Ko dinginnya ilang ya sama ayah Bunda " Ucap Iris terkikik
" Nanti aku ga direstuin jadi menantunya gimana? " Tanya Rain
" Hehe ya ga bakalan lah "
" Ga bakalan gimana? " Tanya Rain
" Ya gitu hehe " Ucap Iris menggaruk belakang kepalanya
" Aneh ya kamu tu " Ucap Rain tertawa
" Engga ko " Ucap Iris membela
" Eh iya ayah sama ayah ternyata saling kenal ya jadi lebih gampang dapet restu dong " Ucap Rain menggoda
" Ih apasi sekolah dulu " Ucap Iris malu-malu
" Iya kan ini juga mau sekolah " Ucap Rain tertawa melihat pipi Iris yang bersemu.
" Aduh ini lagi anak muda bukannya sekolah ya kalian " Ucap Liona tiba-tiba
" Astagfirullah kaget aku Bunda " Ucap Iris terkejut
" Lah kamu lagi ngelamunin apa si sayang Bunda bilang gitu aja ko kaget " Ucap Liona geleng-geleng kepala
" Yaudah Bunda aku mau berangkat dulu ya " Pamit Rain
" Loh yang berangkat kamu aja nih? " Ucap Liona meledek
" Iya Bunda aku aja " Ucap Rain menahan tawanya
" Ihhh aku ga diajak? " Tanya Iris sebal
" Kan ada mang Yaya " Ucap Rain
" Ya terus kamu ngapain kesini? " Tanya Iris melotot marah
" Numpang sarapan doang " Ucap Rain sambil melirik Bunda Iris yang dibalas acungan jempol oleh sang Bunda
" Ngapain sarapan jauh-jauh kesini depan komplek rumah kamu juga banyak yang jualan sarapan " Ucap Iris mendumel
" Kan disana Bunda bayar, kalo disini gratis " Ucap Rain masih menggoda Iris
" Iya kan itung-itung nyobain masakan camer iya kan Rain " Ucap sang Bunda menambahi yang membuat Iris tambah marah
" Ish Bunda sama aja ih tau ah yaudah aku berangkat sama mang ujang " Ucap Iris pergi meninggalkan mereka berdua
" Yaudah Bunda Rain berangkat dulu ya " Ucap Rain sambil terkekeh
" Iya yaudah hati-hati bahaya tuh anak kecil marah " Ucap sang Bunda
" Hehe yaudah Bunda as'salamualaikum " Pamit Rain
" Dasar anak muda " Ucap Liona terkekeh sambil geleng-geleng kepala.