Chereads / DIA GADIS POLOSKU / Chapter 13 - Cinta Tidak Harus Memiliki

Chapter 13 - Cinta Tidak Harus Memiliki

Sudah 3 hari Iris dan Rain tak bertegur sapa bahkan tak memberi kabar satu sama lain. Berita itu langsung menyebar seantero sekolah bagaimana tidak? Biasanya mereka berangkat kesekolah selalu bersama-sama, sekarang masing-masing. Bahkan pernah sekali Iris dan Rain berpapasan dikoridor mereka berdua hanya diam, Rain dengan kesalah fahamannya dan Iris yang dibuat kecewa oleh sikap Rain. Padahal Iris selalu berusaha untuk menjelaskan kepada Rain, namun Rain terlalu egois untuk mendengarkan itu semua.

Dilingkungan sekolah pun sudah banyak yang mengetahui jika hubungan mereka berdua sedang ada masalah. Bahkan ada yang mengira Iris putus dengan Rain. Dan ya, semua perempuan disekolah yang menyukai Rain mencoba berusaha mendekati Rain kembali yang katanya putus dengan Iris padahal nyatanya tidak. Namun Rain tidak pernah membalas mereka sama sekali.

Dion yang mendengar kabar itu pun jadi tak enak hati dia merasa dirinya lah yang membuat hubungan Rain dan Iris bermasalah, dia akan berusaha sebisa mungkin untuk menyatukan mereka kembali. Memang seharusnya dia bahagia jika hubungan mereka sedang renggang tapi nyatanya tidak. Itu hanya berlaku untuk orang jahat yang memanfaatkan situasi sulit demi mencapai kebahagiaannya. Dion sudah bertekad akan berusaha melupakan Iris.

" Aku harus nyatuin mereka kembali " Ucap dion

Berhubung bel istirahat telah berbunyi akhirnya dion pun mencoba menemui Rain. Dia berharap Rain mau mendengarkan semua ucapannya. Lalu dia pun berjalan menuju kelas Rain dan kebetulan Rain sedang duduk sendiri sambil membaca bukunya.

" Rain ada yang mau Aku omongin sama kamu " Ucap dion tiba-tiba lalu dibalas Rain dengan menaikan sebelah alisnya tanda bertanya.

" Ga disini ayo kerooftop " Ajak dion. Karna dion merasa akan lebih nyaman jika disana dan suasananya pun bisa membuat hati lebih tenang.

Rain hanya menurut saja mengikuti dion dengan raut wajah datar andalannya. Dia pun sebenarnya agak penasaran apa sebenarnya yang ingin dion sampaikan, sampai rela mendatangi kekelasnya seperti itu. Lalu mereka pun sampai kerooftop. Dion lebih memilih berdiri dipembatas rooftop sambil melihat pemandangan gedung-gedung tinggi yang menjulang dan lalu lintas ibu kota yang cukup padat dibawah sana. Dan Rain lebih memilih untuk duduk disofa yang disediakan oleh anak murid yang suka bolos disana.

" Aku mau jelasin semuanya " Ucap dion memulai

" Apa? " Ucap Rain terdengar ketus

" Jangan potong ucapan Aku dulu " Ucap dion

" Ck iya "

" Kamu salah faham Rain " Ucap dion yang malah dipotong oleh Rain

" Salah faham gimana hah? " Potong Rain

" Aku bilang jangan potong omongan Aku keras kepala " Ucap dion nyolot yang dibalas tatapan malas Rain

" Kamu salah faham. Bukan gitu kejadian aslinya kamu datang disaat yang tidak tepat kamu taunya Aku sama Iris pelukan padahal dia meluk Aku karna dibawah kakinya ada ulet bulu bukan karna apa-apa " Ucap dion menjelaskan sambil memutar kedua bola matanya malas.

" Terus ngapain kamu ngajak dia ketemuan disana? " Ucap Rain emosi

Dion termenung apakah dia harus jujur kepada Rain? Dan akhirnya dia memutuskan untuk jujur dia takut jika nanti ada masalah yang menimpa mereka bertiga lagi.

" Aku nyerah. Aku tau perasaan Aku salah dan Aku memutuskan untuk melupakan Iris dan membiarkan dia sama kamu " Ucap dion sambil menutup kedua matanya

Rain diam mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh dion " Makasih kamu udah jelasin semuanya sama Aku " Ucap Rain sambil berdiri dan menepuk pundak dion dua kali.

" Aku kasian sama Iris dia selalu berusaha buat ngejelasin sama kamu dan dengan segala ke egoisan yang ada dalam diri kamu, kamu ga pernah mau ngedengerin dia sama sekali " Ucap dion menusuk yang membuat Rain terdiam kembali.

Aku egois? Itu pikir Rain. Dia terlalu jahat dan egois membiarkan Iris terus-terusan tersakiti dia ingat terakhir kali dia dan Iris bertemu, Iris sedang menangis karna ulahnya. Iris berusaha menjelaskan semuanya padanya dan dia malah pergi tanpa mendengar sepatah kata pun yang Iris ucapkan. Aku jahat.

Tanpa Rain ketahui ternyata dion sedang bermain ponsel untuk mengabarkan Iris. Dan dion menyuruh Iris pergi sendirian ke rooftop untuk menemuinya.

Dion Galaska

Iris ke rooftop ya sekarang sendiri aja

Saat ini Iris sedang berada dikantin bersama kedua sahabatnya mereka sedang berbincang-bincang.

" Eh Iris kamu sama Rain gimana? " Tanya Zia

" Eh iya bukannya kamu sama dia lagi marahan? " Ucap Keyra menambahi

" Ya gitu " Balas Iris lesu. Pasalnya dia juga bingung bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Rain. Tak lama setelah itu ponsel Iris pun berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Ting

" Siapa Iris? " Tanya Zia penasaran

Lalu Iris pun membuka ponselnya dan ternyata itu pesan dari dion yang menyuruhnya pergi ke rooftop sendirian.

" Dari siapa? " Tanya Keyra

" Dion " Ucap Irisa

" Hahh dion? " Kaget Zia

" Mau ngapain lagi si dia belum puas apa bikin hubungan kamu sama Rain kaya gini " Ucap Keyra emosi

" Udah gapapa dia nyuruh aku ke rooftop sendirian "

" Eh ngapain ke rooftop sendirian segala? " Tanya Keyra

" Ga tau aku juga dia cuma nyuruh aku ke rooftop aja "

" Udah mendinga ga usah deh paling ga penting " Ucap Zia melarang

" Iya. Nanti yang ada masalah kamu sama Rain malah tambah ribet Iris " Ucap Keyra menambahi.

" Oh iya dan kamu belum cerita sama kita sebenernya apa yang dion bilang sama kamu waktu ditaman? " Tanya Zia penasaran

" Ya udah nanti aku kasih tau deh sama kalian tapi sekarang aku ke rooftop dulu ya " Pamitnya

" Ehhh Aku anter aja ya " Ucap Zia yang diangguki Keyra

" Udah ga usah aku gapapa ko serius " Ucap Iris tersenyum meyakinkan kedua sahabatnya

" Ya udah deh hati-hati ya " Pasrah Zia

" Ya udah bye " Ucap Iris melambaikan tangannya dan keluar dari kantin menuju rooftop dengan menaiki tangga.

Setelah sampai didepan rooftop dia pun membuka pintu rooftop dan menemukan keberadaan dion dengan Rain. Eh tunggu Rain? Ngapain dia disini? Ucapnya dalam hati.

" Di-dion " Ucap Iris pelan-pelan

Refleks kedua laki-laki tersebut langsung melihat ke arah suara itu.

" Lama banget Iris " Ucap dion terkekeh

" Hehe tadi abis dari kantin " Ucap Iris kikuk. Dan pandangannya jatuh pada Rain yang sedang berdiri disamping dion, pandangan mereka berdua bertemu. Lalu Iris pun memutuskan duluan.

" Ada apa dion? " Tanya Iris

" Oke to the point aja ya. Aku udah jelasin semuanya sama Rain " Ucap dion

Lalu Iris pun menengok ke arah Rain, terlihat Rain sedang memberikan tatapan menyesal kepada Iris.

" Aku minta maaf Iris " Ucap Rain menyesal

" Iya aku maafin. Maafin aku juga ya " Ucap Iris berkaca-kaca

" Belom lebaran " Ucap dion mencoba mencairkan suasana " Rain Aku minta sama kamu tolong jaga Iris, jangan sampe kamu bikin dia sedih apalagi sampe nangis kalo sampe itu terjadi Aku ga akan segan-segan rebut dia dari kamu " Lanjutnya sambil menghela nafas " Aku sadar Aku cuma orang baru yang hadir dihubungan kalian berdua Aku ga berhak buat dapetin Iris karna emang dari awal kamu udah milikin dia. Tenang aja mulai sekarang Aku anggap dia cuma sebagai adik Aku aja ko " Ucap dion tersenyum

" Dion makasih ya hiks " Ucap Iris menangis

" Eh ko nangis " Ucap dion terkekeh " Iya sama-sama. Kalo dia nyakitin kamu bilang sama Aku aja ya " Ucap dion sambil mengelus pucuk kepala Iris.

" I-iya dion " Ucap Iris sambil mengelap air matanya.

Iris menyadari ada yang berubah dari dion semenjak perkelahiannya dengan Rain. Dion terlihat semakin kurus dan mukanya yang bertambah pucat.

" Dion kamu ga papa? " Tanya Iris khawatir

" Gapapa ko shhhh " Ucap dion sambil merintih memegangi dadanya

" Kamu kenapa? " Tanya Rain

" Aku gapapa. Yaudah Aku pergi dulu ya " Pamitnya kemudian pergi meninggalkan rooftop.

Tinggal lah mereka berdua sejujurnya Iris agak sedikit canggung mengingat kemarahan Rain hari itu.

" Maafin aku ya Iris " Ucap Rain sambil memegang kedua tangan Iris

" I-iya aku maafin ko. Ma-mafin aku juga ya " Ucap Iris sesenggukan

" Hug me? " Ucap Rain merentangkan kedua tangannya yang disambut Iris dengan senang hati. Lalu dia pun menangis sesenggukan dalam pelukan Rain.

" Aku janji ga akan ngulangin kesalahan yang sama, aku cuma emosi aku sayang sama kamu dan aku takut kehilangan kamu maafin aku kalo waktu itu aku lepas kontrol " Ucap Rain menyesal sambil mengusap-usap kepala Iris

" I-ya Rain maafin aku juga " Ucap Iris masih sesenggukan

Lalu Rain pun melepaskan pelukannya dari Iris dan menghapus air mata Iris yang masih mengalir dipipinya.

" Udah dong jangan nangis nanti cantiknya ilang hehe " Ucap Rain sambil terkekeh

" Iihhh Rain " Ucap Iris sambil memukul lengan Rain

Cupp cupp cupp

Rain mencium kening dan kedua pipi Iris. Jujur Iris terkejut sekaligus senang dia tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya sampai muncul rona merah dipipinya.

" Nahh udah ga sedih lagi kan " Ucap Rain terkekeh

" Ihhh kamu mah " Ucap Iris ikut terkekeh dan kembali memeluk Rain menyembunyikan rona merah pipinya dari Rain.

Dia ikut tersenyum dibalik pintu rooftop menyaksikan sepasang kekasih itu kembali bersama. Dia dion, ya dion dia sengaja belum pergi dari situ memastikan mereka benar-benar kembali bersama. Dia ikut senang melihat mereka kembali bersama, lagi pula dia hanya orang baru yang ada dihubungan mereka berdua, dia tak sepantasnya merusak kebahagiaan dua insan yang saling mencintai itu. Setidaknya dia masih bisa berteman dengan Iris dan Rain juga kan.

Cinta tidak harus selalu memiliki. Bagi dion melihat Iris bahagia pun sudah cukup membuat dirinya ikut bahagia. Dan ya misinya untuk membuat mereka kembali bersama akhirnya selesai dan berjalan dengan baik itu pun mampu membuat dia bertambah bahagia.