Chereads / DIA GADIS POLOSKU / Chapter 12 - Menyelesaikan Masalah Secara Dewasa

Chapter 12 - Menyelesaikan Masalah Secara Dewasa

"Salah faham gimana hah? Udah jelas Aku liat sendiri " Ucap Rain

" Rain dion udahh " Ucap Iris melerai

Bugh. Dion pun balas memukul Rain.

" Udah Rain kamu salah faham " Ucap Iris menjelaskan

" Apa kamu belain dia? " Tanya Rain dingin

" Engga gitu Rain aku bisa jelasin "

" Udah ga perlu " Ucap Rain dingin

" Rain aku mohon dengerin aku dulu " Ucap Iris sambil memegang lengan Rain namun dihempaskan oleh Rain.

" Yang aku liat didepan mata aku tadi udah cukup menjelaskan Iris " Ucap Rain tajam

" Aku kan udah bilang itu cuma salah faham Rain " Ucap Iris berkaca-kaca karna jujur dia belum pernah melihat Rain semarah itu.

Namun Rain malah mengabaikan perkataan Iris dan dia pun memilih meninggalkan Iris ditaman belakang.

" Rain dengerin aku dulu hiks " Ucap Iris berusaha mencegah Rain

" Rain hiks kamu salah faham " Ucap Iris sambil menangis

Dan ya semua perkataan itu tetap Rain abaikan dan dia memilih pergi tanpa menghiraukan tangisan Iris.

" Maafin Aku Iris " Ucap dion menyesal

" Gapapa dion kamu ga salah ko Rain cuma salah faham " Ucap Iris menghapus air matanya

" Kalo Aku ga ngajak kamu ngomong disini mungkin kamu sama Rain ga bakalan berantem " Ucap dion lagi

" Udah gapapa dion nanti aku coba jelasin lagi ke Rain " Ucap Iris menghapus air matanya " Dion ko muka kamu pucet kamu sakit? Pukulan Rain kenceng banget ya? " Tanya Iris khawatir

" Udah Aku gapapa lebih baik kamu cari Rain aja " Perintah dion

" Kamu yakin? "

" Iya udah sana Aku gapapa ko " Ucap dion meyakinkan

" Ya udah aku cari Rain dulu "

" Sial kenapa harus sekarang " Ucap dion lirih sambil memegangi bagian dadanya

Setelah percakapannya tadi dengan dion lalu Iris pun berusaha mencari keberadaan Rain. Ternyata dia menemukan Rain sedang di UKS sendirian.

" Rain maafin aku " Ucap Iris tiba-tiba lalu berusaha memegang lengan Rain kembali namun ditepis oleh Rain

" Kamu cuma salah faham " Ucap Iris berkaca-kaca

" Aku kecewa sama kamu " Ucap Rain dingin. Lalu dia pun langsung pergi meninggalkan Iris.

Iris termenung setelah Rain pergi meninggalkannya. Tidak, Rain hanya salah faham saja dia tidak tau fakta yang sebenarnya dia hanya menilai apa yang dia lihat tanpa mau mendengarkan penjelaskan Iris.

Sejujurnya ada rasa kecewa pada diri Iris, dia tak menyangka jika Rain akan bersikap seperti itu. Rain tidak percaya dan tidak mau mendengarkan penjelasan Iris sama sekali. Setelah mengusap air matanya yang jatuh lalu Iris pun berjalan menuju kelasnya dengan keadaan lesu.

" Eh Iris kamu kenapa? " Tanya Zia khawatir pasalnya Iris tidak kembali saat jam istirahat setelah menemui dion

" Rain tadi pamit nemuin kamu dan dia juga ga balik lagi kekantin " Ucap Keyra menambahi

" Ada apa cerita aja sama kita " Ucap Zia meyakinkan

" Rain salah faham sama aku hiks hiks " Ucap Iris kembali menangis

" Salah faham gimana? " Tanya Zia

" Jadi gini... " Lalu Iris pun menceritakan semua kejadian yang dia alami bersama dion dengan jelas lalu kejadian dimana Rain datang dan salah faham semua dia jelaskan tanpa ada yang terlewatkan satu pun bahkan kejadian dia ditinggalkan Rain pun dia jelaskan.

" Jadi gitu hiks aku ga pernah liat Rain sampe semarah itu padahal dia salah faham " Ucap Iris menangis

" Brengsek dasar cowo egois main ambil kesimpulan aja tanpa tau kejadian yang sebenernya " Ucap Keyra geram " Apa perlu Aku susulin dia dan jelasin semuanya? " Tanya Keyra

" Jangan biarin dia sendiri dulu mungkin dia butuh waktu " Ucap Iris " Aku yakin besok juga dia baik lagi " Lanjutnya meyakinkan

" Iya lebih baik jangan sa bercuma yang ada dia nambah emosi " Tambah Zia

" Udah aku gapapa ko " Ucap Iris kembali tersenyum

" Oh iya hari ini free class " Ucap Zia

" Yaudah aku mau istirahat sebentar dulu ya " Ucap Iris lalu dia pun menelungkupkan kepalanya diatas meja dengan kedua tangannya sebagai bantalan. Kedua sahabatnya yang faham akan situasi ini pun memilih diam membiarkan Iris sendiri tanpa mengajaknya berbicara

Sedangkan dikelas Rain dia masih sedikit emosi raut wajahnya yang dingin bertambah dingin ditambah tatapan tajamnya. Sampai teman sekelasnya pun tidak berani mengajaknya berbicara, kedua sahabatnya pun merasa aneh dengan tingkah Rain setelah berpamitan dikantin tadi untuk bertemu Iris Rain hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

" Kamu kenapa si kaya mayat hidup tau ga " Ucap Zidan jengah

" Kamu udah ketemu Iris kan? " Tanya rey

" Hmmm " Rain hanya membalas ucapan mereka dengan deheman

" Kenapa si kamu aneh banget heran " Ucap Zidan belum puas dengan ucapan Rain

" Bisa diem ga " Ucap Rain tajam

" Si anjir sensian kek cewe pms kamu " Ucap rey kesal. Yang hanya dibalas tatapan tajam oleh Rain

Setelah itu mereka hanya diam dan tidak lagi menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada diri Rain, mereka berdua membiarkan Rain sendiri mereka yakin Rain butuh waktu untuk sendiri saat ini.

Bel pulang sekolah pun berbunyi seluruh siswa berhamburan menuju gerbang sekolah untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

" Bareng yu kedepannya " Ajak Zia

" Bolehh " Ucap Iris

" Kalian pulang sama siapa? " Tanya Iris

" Aku dijemput supir " Ucap Keyra

" Aku bareng sama rey tadi Aku udah bilang nunggu digerbang " Ucap Zia

" Ohh yaudah deh "

" Kamu sama siapa? " Tanya Zia

" Aku dijemput mang Yaya tadi udah aku telfon " Ucap Iris tersenyum

Tin

Itu suara klakson motor rey, ternyata rey tidak sendiri dia bersama kedua sahabatnya. Ya, siapa lagi jika bukan Rain dan Zidan. Rain hanya diam saja sedangkan Zidan sibuk menggoda Keyra.

" Ayo yang " Ucap rey kepada Zia setelah menaikan kaca helmnya

" Eh sebentar ya aku nungguin Iris sama Keyra dulu kasian mereka " Ucap Zia

" Oh ya udah gapapa " Ucap rey tersenyum

" Eh Iris ga bareng sama Rain? " Tanya Zidan heran

" Aku duluan " Ucap Rain lalu pergi

" Loh Rain heh bego ini Iris gimana " Ucap Zidan berteriak tapi bercuma saja karna Rain sudah pergi

" Eh udah gapapa aku sama mang Yaya ko " Ucap Iris

" Kalian kenapa si aneh banget Rain juga tadi dikelas nyeremin banget mukanya " Ucap rey bergidik ngeri membayangkan ekspresi Rain tadi

" Gapapa ko " Ucap Iris tersenyum " Eh aku duluan ya semuanya dadah " Pamit Iris

" Hati-hati ya Iris " Ucap Zia melambaikan tangannya

Lalu satu persatu dari mereka pergi menuju rumah masing-masing tinggal tersisa Zia dan rey saja.

" Kasian Iris " Ucap Zia prihatin

" Emang mereka kenapa si yang? " Tanya rey penasaran. Lalu Zia pun menjelaskan semua yang Iris ceritakan kepadanya dan Keyra.

" Oh gitu ya " Ucap rey " Tapi mereka udah dewasa aku yakin mereka bisa menyelesaikan masalah mereka dengan cara mereka sendiri " Ucap rey mengelus pucuk kepala Zia

" Iya sih tapi kasian aja sama Iris "

" Udah kita ga berhak ikut campur masalah mereka mending pulang aja yu " Ajak rey

" Yu " Lalu Zia pun menaiki motor rey dan mereka berdua pun pergi meninggalkan lingkungan sekolah.