Chereads / DIA GADIS POLOSKU / Chapter 10 - Tidak Bisa Marah

Chapter 10 - Tidak Bisa Marah

Sesuai ucapan Iris kemarin kepada Rain ditaman belakang hari ini dia berniat mengerjakan tugas kelompoknya bersama dion berhubung hari ini, hari minggu jadi dia dan dion sepakat untuk mengerjakan tugas itu dikedai ice cream. Iris juga sudah memberitahukan Rain dan sudah meminta izin dan Rain bilang pulangnya dia akan menjemput Iris.

" Bunda aku berangkat dulu ya " Pamitnya

" Iya sayang hati-hati yah " Ucap sang Bunda " Kamu dianterin mang Yaya kan?" Tanyanya.

" Iya Bunda "

Lalu dia pun berangkat menuju kedai ice cream yang mereka berdua sudah sepakati. Iris sengaja tidak menerima ajakan dion untuk menjemputnya kerumah, karna dia menghargai perasaan Rain sebagai pacarnya. Kemarin saja mereka berdua bertengkar meskipun hanya saling adu mulut dan saling melempar tatapan tajam. Itu cukup membuat Iris ngeri bagaimana kalo sampai adu jotos kali ya pikirnya, wah pasti heboh sudah satu sekolah.

Dan ngomong-ngomong tentang sekolah sekarang semuanya berjalan baik dan semua fans Rain pun sudah menerima dengan lapang dada jika sang idola sudah memiliki kekasih. Respon mereka pun baik-baik semua tidak seperti saat pertama kali mereka berpacaran, mungkin semuanya hanya syok mendengar kabar bahwa yang meluluhkan hati sang ice prince adalah murid baru yang notabennya baru beberapa minggu pindah kesekolah ini.

" Neng udah sampe " Ucap mang Yaya menyadarkan Iris

" Eh iya mang makasih ya "

" Hati-hati ya neng "

" Iya mang Yaya siapp " Ucap Iris sambil memberikan jempol tangannya keatas membentuk seperti ini

" Oh iya pulangnya mau mamang jemput lagi ga neng? " Tanya mang Yaya

" Ga usah mang nanti aku pulangnya sama Rain "

" Eleuh-eleuh sama siaden ganteng tea ya neng. Ya udah atuh mamang pulang dulu neng "

" Iya mang Yaya hati-hati yah dadah " Ucap Iris melambaikan tangannya.

Lalu Iris pun masuk kedalam kedai ice cream tadi dion memberi kabar Iris jika dia sudah menunggu didalam.

" Hai " Sapa Iris kepada dion setelah dia menemukan keberadaan dion tadi.

" Hai juga " Ucap dion

" Maaf ya kamu nunggu lama "

" Gapapa ko " Ucap dion sambil tersenyum

" Yaudah duduk dulu " Ucap dion

" Eh iya makasih "

" Mau pesen ga? " Tawar dion

" Boleh deh hehe, rasa coklat ya " Ucap Iris sambil nyengir. Dion pun terkekeh

" Mba rasa coklat 2 ya " Ucap dion menyebutkan pesanannya

Setelah dion memesan ice cream tersebut tak lama setelah itu pesanan mereka pun datang. Mereka berdua sibuk dengan ice cream masing-masing sebenarnya hanya Iris yang sibuk memakan ice cream sedangkan dion sibuk memperhatikan Iris, Iris tak sadar dion memperhatikan dia karna saking asiknya dengan ice cream itu dan Iris pun tak sadar jika dia makan belepotan.

" Eh " Ucap Iris terkejut. Karna tiba-tiba ada tisu yang mengelap sudut bibirnya

" Gimana si makannya udah gede juga " Ucap dion

" Eh hehe iya maaf aku ga tau soalnya " Ucap Iris lalu dia pun mengambil tisu itu dan lanjut mengelap sendiri. Sejujurnya Iris agak risih dan terkejut dengan perlakuan dion dia juga tidak tau kenapa. Tapi jika Rain yang melakukan itu dia senang-senang saja.

Lalu mereka pun mengerjakan tugas kelompok itu dan sedikit diskusi juga, ya wajar karena kan jika tugas kelompok harus dikerjakan berdua dan harus diskusi. Tak terasa sudah 2 jam mereka mengerjakan tugas itu dan akhirnya tugas itu pun selesai, mereka berniat pulang kerumah masing-masing.

" Iris aku anterin pulang aja ya " Tawar dion

" Ehh gausah aku dijemput Rain soalnya "

" Oh oke. Bareng aja jalan kedepannya ya "

" Iya deh "

Lalu mereka pun berjalan keluar kedai setelah dion membayar pesanan mereka. Setelah sampai kedepan ternyata Rain baru saja sampai, melihat sang kekasih berjalan beriringam bersama dion membuat emosi Rain memuncak dia mengepalkan kedua tangannya lalu turun dari motor kesayangannya.

" Jauh-jauh dari pacar aku " Ucap Rain dingin dan menusuk sambil menarik Iris agar berada disisinya.

" Ga usah mancing emosi aku deh males ribut aku " Ucap dion geram dengan tingkah Rain

Rain hanya diam tidak menanggapi. Dia pun pergi menuju motornya dengan menarik tangan Iris agar segera pergi meninggalkan kedai tersebut pasalnya tadi Iris hanya pamitan kepada dion jika mereka akan pulang duluan, eh malah ditarik Rain. Setelah memastikan Iris aman baru lah Rain tancap gas meninggalkan kedai itu dengan keadaan kesal.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan yang melanda mereka berdua. Iris pun tidak tau kemana Rain akan mengajaknya pergi. Percayalah dibalik sifat dingin dan cueknya Rain jika dia sudah cemburu terhadap Iris maka sikapnya seperti anak perempuan yang hanya diam dan ingin dimanja.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang ternyata Rain mengajak Iris pergi ketaman bunga.

" Ayo turun " Ucap Rain dingin. Iris Bunda nurut aja takut bigbaby nambah marah wk:v

Lalu mereka pun duduk disebuah kursi yang tersedia ditaman tersebut. Cuaca sore ini tidak terlalu terik jadi sangat cocok dan sangat sejuk berada ditaman bunga hari ini. Banyak sekali jenis bunga tapi yang paling Iris sukai adalah mawar merah dan putih. Setelah puas melihat pemandangan bunga ya meskipun hanya duduk tapi kan tetap masih bisa melihat sambil tengok-tengok wk:v

Fokus Iris kini teralihkan pada Rain yang hanya diam, karna dia tak tahan hanya berdiam diri bersama Rain padahal mereka duduk bersebelahan akhirnya dia pun memanggil Rain duluan.

" Rain " Ucap Iris

" Hmmm " Jawab Rain cuek

" Rain ishh "

" Hmmm "

" Kamu marah sama aku gara-gara aku pamitan sama dion? "

" Hmmm "

" Rain jawab yang bener dong ihhh sebel ihhh dari tadi hamm hemm mulu emang bener-bener mau masuk sabyan gambus nih " Ucap Iris mencak-mencak. Rain malah tertawa terbahak-bahak.

Iris pun langsung memasang wajah datarnya. Lihatnya kekasihnya tadi saja dikedai ice cream dan dijalan hanya diam saja marah-marah sekarang dia malah tertawa terbahak-bahak. Iris sebenarnya bingung apa hal yang membuat Rain tertawa sampai sekeras itu padahal tidak ada yang lucu, Iris khawatir jika Rain kerasukan setan taman pasalnya taman ini tidak terlalu ramai pengunjung dan yang mengunjungi pun hampir semuanya sepasang kekasih sepertinya.

" Ck kamu kenapa si aku lagi marah-marah malah ketawa males ah "

Rain pun menghentikan tawanya " Abisnya muka kamu lucu kalo lagi marah gemesin ihh tadinya aku mau marah malah ga jadi " ucapnya sambil mencubit kedua pipi Iris dengan gemas

" Ihhh sakit tau " Ucap Iris sambil mengusap bekas cubitan Rain yang ternyata agak sedikit merah

" Uluhh aku cubitnya kekencengan ya sampe merah gini " Ucap Rain sambil mengusap pipi Iris

" Iya ishh sakit tau " Ucap Iris sebal

Cupp cupp

Tak disangka oleh Iris ternyata Rain mencium kedua pipinya.

" Udah ga sakit kan? " Tanya Rain menggoda

" Ihh kamu Bunda nakal " Ucap Iris tersipu malu yang menimbulkan semburat merah dipipinya yang dapat dilihat oleh Rain

" Eh ko pipinya nambah merah gitu si " Ucap Rain menggoda

" Rain ih " Ucap Iris sambil memukul tangan Rain

" Hehe ya ampun yang malu sini-sini " Ucap Rain merentangkan kedua tangannya.

Dan ya berakhirlah dengan Iris yang menyembunyikan wajahnya didada bidang Rain. Entahlah mungkin mulai hari ini berada dalam dekapan Rain adalah tempat ternyaman bagi Iris.

" Aku itu ga bisa marah sama kamu dan ga akan sanggup marah lama-lama sama kamu. Asal kamu tau " Ucap Rain sambil mengelus rambut Iris.