Setelah Rain mengantarkan dia pulang, lalu dia pun menuju kamarnya bergegas untuk mandi dan ganti baju. Setelah selesai mengganti bajunya Iris pun merebahkan dirinya dikasur kesayangannya.
Ucapan bunda Rain dan foto kedua anak kecil yang terpajang diruang tamu rumah Rain menjadi tanya besar bagi Iris. Sebenarnya apa yang terjadi di 2 tahun yang lalu? Siapa foto 2 anak kecil itu? Kenapa Rain bisa berubah jadi dingin?.
Kejadian yang membuat dia kehilangan seseorang.
Ucapan bunda Rain tersebut terus terngiang-ngiang dipikiran Iris. Bak sebuah potongan musik yang diulang terus menerus. Sebenarnya ada hubungan apa orang itu dengan bunda Rain? Mengapa saat menceritakan itu semua diruang tamu tadi bunda Rain seakan merasakan kesedihan yang amat sangat mendalam kesedihan yang sama dengan yang Rain rasakan dan dari tangisannya seperti tangisan kehilangan? Mungkin.
Ah memikirkannya Iris jadi tak bisa tidur dengan nyenyak. Kekasihnya itu terlalu tertutup untuk menceritakan kisah masa lalunya. Setelah bergelut dengan pikirannya akhirnya Iris pun tertidur dengan sendirinya.
***
Hari ini seperti biasa Iris akan berangkat bersama Rain. Setelah selesai dengan kegiatannya Iris pun turun menuju lantai bawah.
"Kamu berangkat sama Rain lagi sayang?" Tanya sang Bunda.
"Iya Bunda"
"Yaudah ayo sarapan" Ucap sang Bunda.
Tak lama setelah selesai dengan sarapannya Rain pun datang menjemput Iris. Lalu Iris menyusul Rain kedepan setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Ayo berangkat" Ucap Iris setelah menaiki motor Rain, dan dibalas anggukan oleh Rain.
Setelah menempuh perjalanan ibu kota yang lumayan macet akhirnya mereka berdua pun sampai disekolahnya. Seperti biasa mereka berdua selalu menjadi pusat perhatian terutama dari para fans Rain. Mereka hanya cuek saja tidak peduli, memang awalnya Iris agak kurang nyaman namun dia harus terbiasa karna memiliki pacar sefamous Rain. Dan seperti biasa pula Rain mengantarkan Iris sampai kedepan kelasnya lalu setelah itupun dia pamit menuju kelasnya.
"Iris" Ucap Zia
"Mulai deh" Timpal Keyra
"Kamu tau ga? Katanya dikelas kita ada anak baru loh cowo lagi pindahan dari london tau" ucap Zia menjelaskan.
"Eh bener? Yaudah gapapa" ucap Iris
"Iya, tadi aku denger banyak yang bilang cogan katanya" ucap Zia. Maklum dia memang pecinta cogan garis keras wkwk:v
"Yaudah gapapa kan aku udah ada Rain hehe" ucap Iris.
Tak lama setelah itu bel pembelajaran pun dimulai.
Kring kring kring.
Lalu guru yang mengajar pun masuk kedalam kelas dengan seorang murid laki-laki yang mengundang pekikan kagum dari kaum hawa terutama pecinta cogan garis keras wkwk:v
Anjirrr cogan
Weh cogan weh cogan
Wahh Rain ada saingannya nih
Ganteng bangett gilaaa
"Sudah - sudah kalian bisa diam tidak! Baik nak perkenalkan diri kamu" Ucap guru tersebut
"Dion Galaska" Ucapnya sambil memasang wajah datar dan tatapan dinginnya.
Wehh anjirr ice prince juga nih
Gapapa deh Rain udah ada pawang masih ada dion
Cool bangettt
Dion hanya diam mendengarkan ucapan dari kaum hawa tersebut. Pandangannya tak lepas dari seorang gadis disebelah kiri gadis dengan kulit putih mulusnya, hidung mancung dan bibir tipis yang pink alami.
Ya, dia sedang memperhatikan Iris. Entah kenapa Dion merasa tertarik dengan gadis itu, padahal dia baru pertama kali melihatnya. Siapa namanya? Ucapnya dalam hati.
"Dion ini pindahan dari london ya anak-anak. Baik Dion silahkan kamu duduk bersama Rizki, Rizki angkat tangan kamu " Ucap guru tersebut
"Baik bu" Dion pun berjalan menuju tempat duduknya. Lalu pelajaran pun dimulai.
Sedangkan dikelas lain yaitu kelas 12 IPA 1, Rain sedang duduk bersama kedua sahabatnya, kebetulan kelas mereka sedang free class.
"Aku denger-denger katanya ada murid baru cowo " Ucap Gio memulai percakapan
" Wih serius kamu? " Tanya Zidan
" Iya katanya sih cogan. Sekelas sama Iris lagi "
" Wahh anjirrr nambah saingan aja aku sialan " Ucap Zidan
" Wahh bisa-bisa korban ciwi-ciwi aku pada lari lagi ke itu anak baru " Ucap Gio " Jiwa-jiwa playboy aku merasa tersentil nih anjirr "
" Eh tapi kamu tau ga? Ada yang lebih tersentil lagi tuh hatinya " Ucap Zidan mengompori sambil melirik Rain " Secara itu anak baru dikelas doi lagi uhuyy. Bau-bau PHO nih " Lanjutnya sambil terkikik.
Sedangkan Rain langsung melirik Zidan dengan tatapan tajam. Zidan yang diberi tatapan seperti itu langsung terdiam, maklum Zidan itu paling takut jika diberi tatapan tajam oleh Rain.
" Cabut " Ucap Rain tiba-tiba
" Eh eh mau kemana bos? " Tanya Gio
" Iris " Ucap Rain singkat
" Wehhh ada yang cembokur nih Gio " Ucap Zidan kembali meledek Rain. Zidan itu hobbynya meledek Rain tapi langsung diam jika diberi tatapan tajam oleh Rain.
" Haredang...haredang...haredang
Panas panas panas " Gio malah menyanyikan lagu itu sambil mengipas-ngipaskan bagian dadanya dimana terletak hati. " Padahal cuma denger ada murid baru cogan doang ya za dikelas doi, reaksinya udah gitu. Gimana kalo sampe tau jalan bareng kali ya za " Ucap Gio sambil terkikik malah semakin membuat hati Rain panas.
" Wehh meninggoyy Gio " Ucap Zidan melebih-lebihkan
Rain langsung pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang terus-terusan meledek dia. Jarang-jarang kan liat kamu cemburu. Itulah kalimat yang mereka ucapkan ketika Rain ingin pergi. Memang dasar sahabat dakjal. Sebenarnya Rain tidak cemburu dia percaya 100% kepada Iris hanya saja yang dia takuti adalah laki-laki itu menyukai Iris.
Ketika sampai didepan kelas Iris Rain disuguhi oleh pemandangan sang pacar yang sedang duduk bersama seorang laki-laki, Ya itu Iris sedangkan sang laki-laki yang Rain duga dia anak baru itu karena Rain belum pernah melihat laki-laki itu dikelas ini. Guru yang mengajar dikelas itupun sudah tidak ada mungkin karena jam istirahat yang akan berlangsung sekitar 5 menit lagi, mereka berdua asik mengobrol sampai tidak sadar kehadiran Rain. Lalu diapun masuk kekelas itu.
" Ehemm " Dia berdehem mengalihkan perhatian kedua orang tersebut
" Eh Rain " Ucap Iris sambil tersenyum
" Kantin yu " Ajak Rain
" Maaf tapi dia lagi ada urusan sama aku " Ucap sianak baru itu yang Rain tidak ketahui siapa namanya
" Kamu siapa? Gausah so deket sama dia. Dia pacar aku " Ucap Rain tajam
" Baru jadi pacar aja possesive " Ucap dion sambil tertawa
Bugh
Rain memberikan sebuah pukulan kerahang sianak baru itu. Perlakuan Rain tersebut menimbulkan keributan dan mereka pun jadi pusat perhatian teman sekelas Iris.
" Kamu liat kan Iris " Ucap dion kepada Iris sambil menunjuk Rain " Cowo kasar dan possesive kaya gini kamu jadiin pacar? " Lanjutnya kepada Iris
" Kamu jangan so tau. Kamu cuma anak baru yang ga tau apa-apa " Ucap Rain dingin " Dan jauhin cewe aku " Lanjutnya penuh penekanan disetiap katanya
" Eh ya ampun udah dong " Ucap Iris jengah. "Ayo pergi Rain " Ajaknya sambil menarik tangan Rain agar pergi sambil mengucapkan kata maaf kepada dion.
Mereka berdua pergi ketaman belakang sekolah.
" Rain " Ucap Iris karna dari tadi Rain hanya diam sambil memasang wajah datarnya.
" Rain ihhh " Rengeknya lagi sambil menggoyang-goyangkan tangan Rain.
" Bodo ah sebel " Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya. Yang membuat Rain jadi terkekeh.
" Ih gila malah ketawa " Ucap Iris sebal sambil membuang muka
" Iya-iya sayang " Ucap Rain
" Kamu salah faham " Ucap Iris mencoba menjelaskan
" Salah faham gimana? Mau jelasin? " Ucap Rain lalu dibalas anggukan oleh Iris.
" Aku sama dion " Lalu dipotong oleh Rain
" Ga usah sebut namanya bisa? " Ucap Rain sambil memasang wajah dingin
" Ck iyaa! Repot banget sih ih padahal belum juga selesai ceritanya " Ucap Iris sebal
" Jadi kan aku dikasih tugas kelompok sama guru aku, 1 kelompok itu cuma 2 orang kebetulan aku sama dia satu kelompok. Jadi tadi itu kita lagi ngebahas buat tugas kita nanti " Ucap Iris menjelaskan
" Kenapa harus sama dia? " Tanya Rain
" Ya mana aku tau ih kebetulan aja kali. Kalo kamu mau protes bilang aja sana sama gurunya "
" Kenapa kamu bisa ga tau? " Tanya Rain lagi
" Ck ga tau ah. Ishh tau ah. Bodo ihh sebel " Ucap Iris marah sambil memalingkan wajahnya
" Hehe becanda sayang " Ucap Rain sambil terkekeh " Sini " Lanjutnya sambil merentangkan kedua tangannya. Lalu Iris pun masuk kedalam dekapan Rain.
" K-kamu Bunda ih " Ucap Iris bergetar menahan tangis masih dengan posisi berada dipelukan Rain
" Aku cuma becanda sayang " Ucap Rain sambil mengelus rambut Iris " Aku percaya ko sama kamu. Aku cuma ga suka aja liat cowo tadi ngobrol sama kamu, dari tatapannya aku yakin dia suka sama kamu " Lanjutya. Dia merasakan kemejanya basah pasti Iris menangis.
" K-kamu serius? Pa-padahal kan di-dia baru masuk kelas tadi masa dia suka sama aku. Padahal kan ki-kita baru ketemu " Ucap Iris sesenggukan dalam pelukan Rain.
" Hei liat aku " Ucap Rain melepas pelukannya sambil menatap mata Iris " Kamu lupa? Kita mulai jatuh cinta saat pertama kali kita ketemu dikantin sayang, kita pacaran karna cinta kita muncul sejak pertama kali kita bertemu. Aku ga mau sampai kehilangan kamu, aku ga mau ada cowo lain deket sama kamu apalagi sampai berhasil ngambil hati kamu dari aku. Aku sayang kamu " Ucap Rain sambil menghapus air mata yang mengalir dipipi Iris
" Aku juga sayang sama kamu " Ucap Iris sambil kembali meneteskan air mata. Lalu Rain pun menghapus air mata itu
Cupp
Rain mencium kening Iris. Iris pun memejamkan matanya cukup lama Rain mencium keningnya lalu Rain melepaskan ciumannya dan mereka berdua saling tatap. Lalu Iris pun memeluk Rain kembali dan menyembunyikan wajahnya didada bidang Rain sambil tersenyum. Rain pun terkekeh dan membalas pelukan itu.