Chereads / DIA GADIS POLOSKU / Chapter 8 - Janji Rain dan Iris

Chapter 8 - Janji Rain dan Iris

Berhubung hari ini hari sabtu itu artinya sekolah libur jadi Iris bisa bersantai dirumahnya. Ya saat Rain mengajaknya ke mall setelah pulang sekolah kemarin malamnya adalah malam sabtu jadi mereka bisa bermain dengan puas dimall.

Saat ini Iris sedang sarapan bersama dengan kedua orang tuanya.

"Yang semalem nganterin kamu pulang itu namanya Rain bukan" Tanya Bunda Iris penasaran

"Iya Bunda" Ucap Iris sambil tersenyum "Dia titip salam sama Ayah Bunda soalnya dia waktu malem buru -buru jadi ga sempet buat mampir" Lanjutnya

"Oh gitu ya nak" Ucap Bunda Iris manggut - manggut "Lain kali ajak mampir ya Bunda kan pengen ketemu sama calon mantu ganteng loh Ayah" Lanjutnya berniat menggoda Iris

"Ih Bunda apasi" Ucap Iris malu - malu

"Kamu pacaran sama dia nak" Tanya Ayah Iris penasaran

"Hehe iya Ayah"

"Emang kamu pacaran sama dia udah berapa lama sayang" Tanya Ayah Iris

"Emmm 4 bulan mungkin hehe" Ucap Iris sambil berfikir

"Oh yaudah deh Ayah berangkat kerja dulu ya" Pamitnya

"Yaudah hati - hati ya Ayah" Ucap Iris kemudian mencium tangan Ayahnya lalu di susul oleh Bundanya yang juga mencium tangan suaminya.

"As'salamualaikum" Ucap Ayah Iris

"Wa'alaikumsallam" Jawab Iris dan Bundanya berbarengan

"Yaudah Bunda aku mau ke atas dulu ya"

"Iya sayang"

Setelah berjalan menaiki tangga akhirnya Iris pun sampai dikamarnya. Lalu dia pun merebahkan badannya dikasur king size nya. Tak lama setelah itu ponselnya pun berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Ting

Ice prince

Lgi ngapain?

Ternyata pesan masuk itu dari Rain. Lalu dia pun membalasnya.

Iris A.

Lagi tiduran. Knp Rain?

Nnti mlm aku jmpt jm 7

Loh emang ada apa? Kita mau kemana?

Bunda ngjk mkan mlm

Oh oke yaudah

Bye sayang

Iris tersenyum membaca pesan terakhir dari Rain dia hanya membaca tanpa berniat membalas pesan tersebut. Setelah dilihat - lihat ini kenapa pesan Rain isinya kekurangan keyboard semua Iris jadi terkekeh geli jangan salahkan dia karna itu pula dia menamai kontak Rain ice prince. Rain memang dingin jika dichat tapi jika sudah bertemu Rain berubah jadi sosok yang hangat dan menyebalkan dia akan menuruti semua keinginan Iris seperti boneka panda kemarin dimall meskipun dia menjahili Iris dulu baru membelikan boneka itu tak apa Iris tetap mencintai Rain apa adanya.

"Bunda...Bundahh" Ucap Iris berteriak

"Apasi kamu teriak - teriak ini rumah sayang bukan hutan mau jadi sodara tarzan kamu teriak - teriak" Ucap Bunda Iris

"Eh hehe maaf Bunda" Ucap Iris nyengir sambil menggaruk belakang kepalanya

"Ada apa" Tanya Bunda Iris

"Rain ngajakin aku makan malem dirumahnya Bunda"

"Loh tumben ada acara apa emang dirumahnya" Tanya sang Bunda

"Gatau Bunda dia bilang bundanya yang ngajakin makan malem"

"Yaudah Bunda izinin udah sana siap - siap"

"Ay ay captain" Ucapnya sambil memperagakan gerakan hormat

Setelah meminta izin dari Bundanya dia pun bergegas kekamarnya untuk mempersiapkan diri. Iris hanya memakai pakaian sederhana saja, toh hanya makan malam biasa dia tidak perlu menggunakan gaun kata Rain juga. Setelah dia selesai dengan penampilannya diapun bergegas turun kebawah menuju ruang tamu.

Ternyata Rain sudah menunggu disana. Dia sedang mengobrol bersama Bunda Iris diruang tamu. Rain meneliti penampilan Iris dia selalu terlihat cantik meskipun hanya memakai pakaian sederhana dan jangan lupakan wajahnya yang tanpa riasan.

"Yaudah yu Rain berangkat" Ucap Iris menyadarkan lamunan Rain.

"Yaudah yu"

"Bunda aku berangkat dulu ya" Ucapnya kepada sang Bunda

"Yaudah hati - hati yah sayang. Inget pulangnya jangan kemaleman ya" Perintahnya

"Yaudah tante aku berangkat dulu ya" Pamit Rain

"Jangan panggil tante. Udah Bunda peringatin panggil Bunda aja kaya Iris"

"Eh iya Bunda" Ucap Rain kikuk. Dan Iris hanya terkikik melihat sang ice prince yang biasa memasang muka datar kini salah tingkah.

Setelah sampai kedepan halaman Iris dibuat heran karna motor merah Rain tidak ada disana lalu dia pergi kerumah Rain menaiki apa?.

"Rain ko motor kamu ga ada si?" Tanyanya kepada Rain

"Masa iya mau ngejemput tuan putri malam - malam gini naik motor. Nanti masuk angin dong" Ucapnya

"Eh hehe iya juga ya. Terus kita mau naik apa dong?"

"Naik mobil"

"Emang kamu bisa bawa mobil?"

"Berat dong dibawa Bunda"

"Maksud aku itu mengendarai Rain ish"

"Haha iya sayang bisa ko. Yaudah ayo berangkat bunda udah nungguin"

"Yaudah ayo"

Setelah itu mereka menaiki mobil yang Rain bawa. Selama diperjalanan hanya ada keheningan yang menyelimuti suasana mobil. Tak lama setelah itupun Rain mulai membuka percakapan.

"Kamu cantik" Ucap Rain tiba - tiba yang membuat Iris terkejut, lalu dia pun memalingkan wajahnya yang merona karena Rain.

"A-apasi kamu ah bisa aja" Ucap Iris gugup.

Rain pun terkekeh. Setelah itu mobil kembali dilanda keheningan. Tak lama setelah itu mereka pun sampai dikediaman Rain.

"Ayo turun" Ucap Rain

"Oke ayo. Tapi aku gugup"

"Gapapa ko bunda baik. Engga gigit" Ucap Rain sambil tertawa

"Ish ga lucu tau! Yaudah ayo buruan" Ucap Iris sambil mengerucutkan bibirnya

Mereka pun masuk kedalam rumah Rain dan menuju keruang makan dimana kedua orang tua Rain sedang menunggu.

"Eh ini yang ditunggu - tunggu akhirnya datang juga yah" Ucap bunda Rain yang pertama menyadari kehadiran mereka berdua.

"Eh iya sini - sini" Ucap ayah Rain

" Om tan selamat malam " Ucap Iris menyalami kedua orang tua Rain sambil tersenyum manis.

"Oh ini yang namanya Iris ya. Yang suka diceritain Rain sama bunda. Cantik ya" Ucap bunda Rain menggoda.

"Eh hehe makasih tante. Tante juga cantik ko" Ucap Iris kikuk

"Gausah panggil tante. Panggil bunda ayah aja kaya Rain" Ucap bunda Rain

"E-eh hehe iya bun"

"Ayo nak duduk" Ucap ayah Rain

Lalu mereka berdua pun duduk dimeja Rain bersampingan. Setelah itu mereka pun memulai acara makan malam. Hanya ada suara dentingan sendok dengan piring karna mereka sudah menanamkan kebiasaan ketika makan jangan ada yang berbicara maupun mengobrol, begitu juga Iris dirumahnya pun keluarganya melakukan hal yang sama. Setelah selesai dengan acara makan malam ayah Rain berpamitan keluar karna ada acara yang mendadak, sedangkan Rain pamit kekamar untuk mengganti bajunya. Hanya ada bunda Rain dan Iris mereka berdua memutuskan untuk mengobrol di ruang tamu.

"Rain banyak cerita kebunda tentang kamu. Mangkanya bunda nyuruh Rain ngajak kamu makan malam disini, bunda penasaran siapa si yang berhasil luluhin hati dinginnya anak bunda" Ucap bunda Rain memulai percakapan

"Eh hehe iya bun" Ucap Iris kikuk karna dia pun bingung harus menjawab apa

"Kamu tau. Sebenarnya Rain itu engga cuek dan dingin"

"Tapi kenapa didepan umun dia cuek bun?" Tanya Iris heran

"Dia cuek hanya didepan umum kan?" Tanya bunda Rain "Didepan kamu pasti dia menunjukkan sosok yang berbeda kan? Sosok yang selama ini kamu belum tau" Tanya bunda Rain. Dan di jawab anggukan oleh Iris.

"Itu sosok asli Rain sayang. Kalo dia nunjukkin sisi berbedanya sama kamu itu tandanya kamu istimewa untuk dia sayang" Ucap bunda Rain menjelaskan. Dan dari tadi Iris hanya menyimak sambil menganggukan kepala mendengarkan ucapan bunda Rain karna dia pun bingung harus merespon bagaimana.

"Dia berubah semenjak kejadian 2 tahun lalu nak. Kejadian yang membuat dia kehilangan seseorang yang berharga buat dia sekaligus buat bunda" Ucap bunda Rain sambil meneteskan air mata

"Maaf bunda kalo aku lancang bertanya. Kalo boleh aku tau siapa seseorang itu bunda?" Tanya Iris

"Maaf sayang bunda ga bisa ngasih tau kamu. Mungkin suatu saat nanti kamu bisa tanya sendiri ke Rain" Jawabnya

"Bunda tau Rain merasa kehilangan karna kejadian itu dan bunda tau Rain mulai menutup hatinya untuk cinta dan dia pun berubah menjadi sosok Rain yang sekarang Rain yang dingin dan tidak peduli atau bahkan dia sempat membenci cinta. Tapi itu semua dulu jauh sebelum kamu pindah kesekolah yang sekarang. Bunda tau kamu itu murid pindahan kan dan baru beberapa bulan yang lalu pindah kesini. Bunda tau karna Rain cerita semuanya sama bunda. Dan bunda percaya kamu adalah sosok perempuan yang baik nak, pesan bunda tolong jangan kecewakan Rain dan jangan tinggalkan Rain, sayangi terus dia dan dampingi dia. Meskipun selalu ada bunda dan ayah tapi bunda tau itu ga akan bisa merubah dia dan membahagiakan dia. Bunda tau luka 2 tahun lalu masih ada di hati Rain" Ucap bunda Rain sambil menangis.

"Aku janji bun bakalan selalu menyayangi Rain, karna aku juga udah nyaman sama Rain bun, dia baik dan selalu bisa ngertiin Iris" Ucapnya sambil memeluk bunda Rain tak terasa ternyata dia ikut meneteskan air mata. Lalu dia pun menghapus air mata bunda Rain.

Setelah Rain selesai mengganti bajunya diapun turun menuju ruang tamu dimana ada kekasih dan bundanya.

"Yaudah bun aku nganterin Iris pulang dulu ya. Udah malem juga kan" Ucap Rain

"Yaudah iya kalian hati - hati ya" Ucap bunda Rain

"Iya bun. Iris pamit pulang dulu ya" Ucapnya sambil menyalami tangan bunda Rain

"Iya sayang nanti kapan - kapan main lagi ya kesini. Bunda tunggu loh"

"Hehe iya bun siapp"

"As'salamualaikum" Ucap Rain dan Iris berbarengan

"Wa' alaikumsallam" Jawab bunda Rain.