Hari ini Rain berniat menjemput kekasihnya ke rumahnya dengan memakai motor sport merah kesayangan Rain. dia tidak menyangka akan ada wanita yang duduk pada jok belakang motor kesayangannya itu padahal selama ini beliau selalu menutup hati nya jangankan buat duduk di jok belakang motornya berbicara pun beliau jarang dengan perempuan lain. Dia berbicara bersama perempuan pun hanya pada sang bunda tercinta. akan tetapi hari ini dia telah resmi berpacaran dengan sang kekasih padahal saat perkenalan mereka terbilang sangat singkat bisa di bilang dia jatuh cinta dengan pandangan pertama. dia berharap Iris mampu menjadi sebagai cinta pertama serta terakhir dalam hayati nya.
"Bun Rain berangkat dulu ya," pamitnya pada bundanya.
"Hati - hati di jalan ya nak."
***
Hari ini Iris sangat bahagia sekali entah lah dia pun tidak tahu mengapa dia bisa sangat senang sekali. Apa mungkin karna hari ini dia akan berangkat bersama oleh kekasih. Ah memikirkannya membuat Iris jadi seperti orang gila, terenyum - senyum sendiri. Meskipun kesannya waktu Rain menyatakan perasaannya serta menjamin dia miliknya akan tetapi tidak bisa dipungkiri dia pun mempunyai perasaan yang sama terhadap Rain. Saat ini dia sedang sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Kau kenapa sayang senyum - senyum sendiri terus," tanya bunda Iris penasaran.
"Iya nih kayanya anak Ayah seneng banget hari ini," timpal sang Ayah.
"Hehe gapapa ko bunda Ayah. Oh iya saya hari ini mau berangkat sama Rain ya bunda, Ayah," pungkasnya.
"Rain itu siapa nak?" tanya oleh bunda penasaran.
"Pacar aku bunda hehe," katanya sambil nyengir.
Kedua orang tua Iris hanya bisa senyum sambil geleng-geleng kepala mendengar jawaban kelewat amanah dari sang anak. tidak lama terdengarlah suara klakson yang Iris duga itu pasti motor sang kekasih.
Tin tin tin.
"Eh, yaudah deh aku berangkat dulu bunda Ayah. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsallam."
Beliau pun berlari keluar menuju pagar rumahnya. "Hai," sapanya kepada Rain sambil senyum manis
"Jangan lari - lari nanti jatoh," ujar Rain sembari mengelus pucuk kepala sang kekasih.
"Iya takutnya kamu nungguin," ujarnya sambil menggaruk kepalanya.
Rain hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Yaudah ayo berangkat," katanya kepada Iris.
"Yaudah yuk otw mamang ojek," ujar Iris sambil cekikikan.
"Eh enak aja ganteng-ganteng gini kok dipanggil mamang ojek," ujar Rain.
"Ih pede udah ah yuk buruan berangkat nanti kesiangan aku ga mau ya kalo sampe kita kena hukuman."
"Iya sayang," ujar Rain. mampu membentuk Iris pribadi bersemu merah Rain yang melihat itu hanya terkekeh.
Sehabis menempuh perjalanan dari rumah Iris akhirnya mereka pun sampai di sekolah. Di antero sekolah pun sudah heboh tersebar postingan Rain di instagramnya kemarin menyebar luas. sudah bukan hal yang aneh Jika seseorang Rain Nathalio memiliki banyak fans karna wajah nya yang tampan dan perilaku dingin nya mampu menambah nilai plus bagi kaum hawa terutama semua pengagum Rain.
Mereka tidak menyangka bahwa sang idola mereka sudah menemukan seorang yang bisa meluluhkan hati sang ice prince tadi. dan mereka pun juga telah mengetahui bahwa yang meluluhkan hati sang ice prince mereka adalah seseorang Iris Anandhita anak baru yg pindah beberapa bulan lalu di sekolah mereka.
Mereka sudah hingga pada parkiran sekolah lalu Iris pun turun berasal motor Rain dengan memegang pundak oleh kekasih. Iris kesulitan membuka helm nya akhirnya dia pun meminta bantuan Rain buat membukanya.
"Rain tolong bukain helm aku dong, aku nggak bisa," ujar nya malu-malu.
"Coba sini deketan." Kemudian Rain pun membuka helm Iris.
"Makasih ya Rain," katanya sembari tersenyum anggun.
Rain hanya mengangguk sembari mengelus lembut pucuk kepala Iris. insiden itu tidak luput dari pandangan seluruh orang pasalnya keadaan parkiran sedang ramai. Aneka macam pekikan kaum hawa terutama para fans sang ice prince terdengar heboh.
Anjirrr Rain sweet banget.
Aaaa Rain mau dong di gituin.
Gak nyangka ice prince kita mampu senyum juga ternyata.
Anjirr anggun banget senyumnya meleleh dedek bwang.
Serta banyak lagi pekikan - pekikan yg lainnya akan tetapi Rain tidak peduli.
"Rain ko di ngeliatin kita seluruh ya," ujar Iris karna beliau pun tak nyaman jadi pusat perhatian.
"Udah gapapa jangan peduliin mereka mending kita ke kelas aja yuk," ajaknya sembari menggenggam tangan sang kekasih. Iris hanya tersenyum menerima perlakuan baik oleh sang kekasih. Rain mengantar Iris hingga di depan kelasnya hal itu pun tidak luput dari pandangan semua sahabat sekelas Iris.
"Yaudah aku ke kelas dulu ya nanti istirahat tunggu aku di kantin," ujar Rain sembari mengelus pucuk kepala Iris
"Iya nanti aku tunggu ya," ujar Iris sambil tersenyum anggun akhirnya Rain pun ikut menyunggingkan senyumnya entah lah bersama Iris dia lebih banyak tersenyum serta berbicara mungkin pilihan Rain membuahkan Iris kekasih artinya hal yang tepat. setelah Rain pergi Iris pun masuk ke kelasnya menggunakan senyum mengembang.
"Senang bener neng," ujar Zia menyindir.
"Iya lah emang kaya kamu sad girls," timpal Keyra.
"Berisik deh kamu micin. Nama aja Keyra akan tetapi ko ga pernah bucin."
"Eh anaconda apa hubungannya nama saya sama bucin."
"Ya-ya ada lah," ujar Zia bingung.
"Apa coba saya tanya?" Zia diam "Diem kan kamu dasar anaconda."
"Eh udah ko kalian malah berantem si," ujar Iris menengahi.
"Tuh si Keyra duluan."
"Apa-apaan kamu nyalahin saya."
"Udah ya ampun kalian ya," ujar Iris lagi.
"Eh btw kamu seriusan jadian sama Rain?" tanya Zia penasaran.
"Hehe iya," ujar Iris nyengir.
"Kok sanggup sih? Kapan jadiannya? Dimana? Jam berapa?" tanya Zia bertubi-tubi.
"Eh anaconda kamu mau nanya apa wawancara orang si detail amat pertanyaan kamu," ujar Keyra.
"Kamu mulu yg ngejawab heran," ujar Zia.
"Ya abisnya pusing aku dengernya," ujar Keyra.
"Bodo ah udah deh mending kamu diem orang aku tanya Iris ko kenapa malah kamu yang nyautin. Oke back to topik Iris," ujar Zia.
"Eh hehe gitu deh," ujar Iris kikuk.
"Gitu gimana sayang ku," tanya Zia gemas karna dia kurang puas dengan jawaban Iris yg hanya begitu.
"Aku jadian sama Rain pas kemarin di pasar malam," ujar Iris.
"Oh gitu yaudah deh," ujar Zia singkat. Iris jadi melongo mendengar jawaban Zia tadi aja kepo giliran dijawab ko cuma gitu ya ampun.
"Gila," ujar Keyra yang di balas tatapan tajam dari Zia.
Sedangkan pada lain kelas Rain baru saja hingga pada kelasnya pribadi bertemu menggunakan ke 2 sahabat dajjalnya yg kebetulan sedang menanti dirinya. Rain duga mereka akan menanyakan perihal beliau yg jadian menggunakan Iris.
"Nah akhirnya pemeran primer yang kita tunggu-tunggu datang pula," ujar Zidan yg pertama kali menyadari kehadiran Rain. Rain hanya memutar bola matanya malas sambil memasang tampang datarnya.
"Kemana aja bos abis ngapel bebep nih ceritanya," timpal Gio.
"Eh by the way kamu seriusan jadian sama neng Iris pujaan hati saya," tanya Zidan penasaran yg di balas tatapan tajam dari Rain "Eh hehe peace bos becanda ya elah iye deh yg udah terdapat pawangnya," ujar Zidan balik selesainya menerima tatapan tajam berasal Rain.
"Lah pawang - pawang kamu kira si Rain buaya kali Zidan," ujar Gio.
"Lah buaya teriak buaya padahal sendirinya yg buaya," ujar Zidan sambil tertawa.
"Eh sempak firaun aku itu bukannya buaya aku hanya mengoleksi mantan, keren kan koleksian aku bunda mantan dong engga kaya kamu malah ngoleksi boxer hello kitty lagi," ujar Gio tidak terima.
"Hehh upil onta kamu kata mantan barang kali di koleksi kenapa ga sekalian kamu jual aja di toko cantik Anda punya mantan mengagumkan tidak terpakai jual aja pada toko mengagumkan.com kalo mampu jadi duit kenapa engga?" ujar Zidan menggebu - gebu.
"Wahh ilham rupawan tuh encer juga otak kamu Zidan."
Rain hanya diam sambil memasang paras datarnya tidak menanggapi ucapan - ucapan unfaedah asal ke 2 teman dajjalnya itu.
"Eh anjing aku jadi lupa kan gara-gara kamu si Gio aku kan niatnya mau ngewawancara si Rain," ujar Zidan.
"Wawancara kamu istilah wartawan apa," timpal Gio.
"Udah ah berisik kamu eh btw Rain kamu seriusan jadian sama Iris?" tanya Zidan penasaran karna Gio pun bertanya-tanya akhirnya dia menentukan diam serta mendengarkan.
"Hm," ujar Rain.
"Seriusan?" tanya Zidan kembali karna dia kurang puas menggunakan jawaban Rain.
"Hm." Rain hanya menjawab menggunakan deheman.
"Hamm hemm hamm hemm mulu sialan mending kamu masuk sabyan gambus aja deh sekalian," ujar Zidan kesal. Gio yang menyimak percakapan keduanya pun tidak tahan lagi buat tidak tertawa terbahak - bahak.