Sedangkan di kelas 12 IPA 1 Rain masih memikirkan perihal gadis lucu yang tersebut pagi menabraknya sampai beliau tidak sadar melengkungkan sedikit bibirnya membuat senyum tipis.
"Woy kenapa kamu senyum senyum sendiri kesambet?" ujar Zidan Ramadhan biasa pada panggil Zidan. Dia itu salah satu teman Rain yang Rain percaya otak nya masih tertinggal setengah pada rahim ibunya.
Rain hanya memutar bola mata nya malas menanggapi ucapan teman bobroknya itu.
"Eh kamu di tau ga?" ujar sahabat Rain yg bernama Gio Ardiansyah, biasa di panggil Gio dia baru saja tiba di kelas karna habis dari kamar mandi.
"Apaan Gio kamu nemu setan?" tanya Zidan.
"Setan bunda tiap hari pula aku liat ini buktinya kini dia lagi ngobrol sama aku," ujar Gio.
"Dasar kamu Gio," Zidan mendengus tidak terima.
Rain hanya menyimak dialog kedua sahabatnya ini sambil geleng geleng kepala.
"Eh aku serius, ada apa?" tanya Zidan penasaran.
"Eh santai dong nyet nggak usah ngegas, maksudnya ada anak baru woi anak IPS cewe rupawan lagi mantap lah."
"Melamun kamu?"
"Iya itu aku liat pas abis dari kamar mandi dia di anterin kepsek ke kelasnya."
"Rain kamu tau?"
"Iya tau," ujar Rain cuek.
Gio mendengus belum selesai dia bicara Rain telah memotong duluan ucapannya.
"Kamu udah liat dia?" tanya Zidan.
"Hm tadi pagi nabrak aku," ujar Rain.
"Eh tunggu tunggu tadi pagi dia nabrak kamu? Jangan bilang kamu senyum - senyum sendiri kaya orang gila gara gara mikirin itu anak baru? AKHIRNYA Rain suka CEWE Gio dia NORMAL dia ENGGA GAY," ujar Zidan berteriak heboh sembari memeluk Gio terharu kemudian mengguncangkan tubuh pria itu.
"Apa sih lebay kamu lepasin ga?" ujar Gio membentak Zidan.
"Kau jahat mas sama aku huaa," ujar Zidan berdrama.
Rain memasang wajah datar sudah beliau bilang, otak Zidan tampaknya masih tertinggal di rahim ibunya atau saat pembagian kewarasan Zidan bangun kesiangan jadi lah mirip itu.
***
Saat guru sedang mengajar tiba-tiba bel istirahat berbunyi, sempurna. Ini nih hal yang paling di tunggu para siswa di sekolah.
Kring!
"Baik anak anak pelajaran ibu akhiri sampai di sini terima kasih," kemudian ibu Susi pun keluar dari kelas.
"Iris, Keyra kantin yu," Ajak Zia.
"Okeh," seru mereka berdua lalu mereka pun terkekeh.
Suasana kantin begitu ramai hampir seluruh bangku penuh oleh murid yang ingin mengisi perut mereka.
"Yah rame banget ya," ujar Zia.
"Jelaslah, namanya juga kantin pasti rame lah, kalo mau tempat sepi sono pada ke kuburan," ujar Keyra jengah menggunakan kebodohan sahabatnya itu.
"Eh itu tuh pada pojok ada yg kosong ke sana aja ya," ujar Zia mengabaikan ucapan Keyra.
"Okedeh aku juga pegel nih berdiri terus," ujar Iris sembari nyengir.
Kemudian mereka pun duduk pada kursi pojok sebenarnya kursi ini mampu menampung enam orang karna mereka bertiga jadi masih kosong tiga kursi.
"Kau mau pesen apa biar aku yang pesenin," ujar Keyra memberikan diri.
"Aku mau ikutin Zia aja," ujar Iris sembari nyengir.
"Yaudah aku mau pesen bakso sama es teh manis aja," ujar Zia.
"Oke semuanya samain deh ya bakso tiga es teh tiga saya pesen dulu." Lalu Keyra pun pulang memesan makanan.
"Zia kamu tau gak? Masa pas tadi pagi aku nabrak tembok berjalan ganteng tau," ujar Iris sembari tertawa geli.
"Hah tembok berjalan? Ganteng ? Emang tembok bisa jalan Iris? Trus semenjak kapan tembok ada yang tampan? Tanya Zia bertubi-tubi.
"Ish bukan gitu Zia" ujar Iris sambil mengerucutkan bibirnya.
"Makanan tiba guys," ujar Keyra sembari membawa 2 nampan makanan pesanan mereka bertiga.
"Makasih Keyra sayang," ujar Zia sembari terkekeh. Keyra memutar bola mata nya malas.
"Oke Iris lanjut cerita kamu gimana maksudnya?" tanya Zia bertanya-tanya.
"Jadi gini tadi pagi aku nabrak cowok tampan tapi dia dingin banget kaya es- eh kaya tembok juga sih datar gitu muka nya aku aja ngomong aja jawab nya singkat terus," ujar Iris sebal.
"Haduh berasa ngedengerin anak TK cerita aku," ujar Zia.
"Udah deh cerita nya nanti kita makan dulu laper nih aku," ujar Keyra.
"Oke bos," ujar Iris sembari menirukan gaya hormat bendera Zia dan Keyra pun geleng geleng kepala sambil terkekeh.
Kantin yg tadi nya ramai dengan bunyi obrolan-obrolan penghuni kantin mendadak tergantikan oleh pekikan pekikan kaum hawa karna ke tiga the most wanted Sekolah menengah atas memasuki kantin.
Seperti biasa Rain dengan paras datarnya, dan si playboy Gio yang sibuk tebar pesona sana sini pada adik kelas maupun abang kelas, sedangkan si bobrok Zidan hanya cengar cengir tidak kentara layaknya seseorang anak kecil yg mendapatkan pemberian kendaraan beroda empat mobilan dari orang tua mereka.
"Anjir lah gak ada tempat duduk lagi woy," ujar Gio.
"Lagian di ngapain si ke kantin rame - rame gini tau aku laper mana engga ada daerah duduk gini," ujar Zidan sebal.
"Heh pinter nama nya orang ke kantin ya mau makan lah yakali orang ke kantin mau jualan kolor. Mereka juga laper kali sama aja kaya kau, " ujar Gio jengah, tidak habis fikir dengan otak sahabatnya yang satu ini.
"Ya siapa tau mereka cuma mau duduk aja gitu ga pesen makan," ujar Zidan nyengir.
"Bodo amat Zidan bodo amat mending kamu diem deh pusing aku ngedenger bacotanmu yang nggak berfaedah itu atau enggak minimal nyari kursi kosong ke gitu," ujar Gio.
"Nah itu tuh di kawasan bebep Keyra sayang masih ada tiga tuh kosong," ujar Zidan.
"Nah gitu ke dari tersebut yaudah nunggu apalagi kuy," ujar Gio semangat.
Rain hanya menyimak perdebatan unfaedah ke-2 sahabatnya telah jadi santapan sehari hari bagi Rain ketika melihat ke dua teman nya itu berdebat.
Rain ya ampun nambah tampan aja.
Rain muka datar juga cakep aja.
Rain halalin aku.
Lemah dedek bwang.
Rain aku padamu.
Gio saranghe.
Gio love.
Zidan manis banget sih.
Masa depan saya itu.
Mimpi kamu!
Sirik aja sih.
Serta banyak lagi pekikan pekikan kaum ciwi ciwi yang lainnya.
"Ada apa sih nih cewek-cewek berisik gitu kaya anak ayam tetangga aku yang gak di kasih makan aja," ujar Iris sebal.
Zia serta Keyra pun tertawa mendengar ucapan teman baru mereka itu.
"Gini loh Iris ku sayang yang imut dan menggemaskan jadi mereka bertiga itu the most wanted-nya Sekolah Menengah Atas Wellington. Nah yang tangannya pada masukin ke saku celana itu namanya Rain Nathalio dia itu cowo paling cool di Wellington, paling ganteng pula di antara mereka nih ya dia itu dingin nya nauzubillah udah dingin cuek lagi trus jutek jua tapi justru malah itu yg bikin nilai plus buat dia yang bikin ciwi ciwi jadi meleleh, liat deh muka nya diem aja tampan apalagi kalo senyum kali," ujar Zia berbinar.
"Eh itu loh Zia yang istilah aku muka tembok berjalan tampan jadi beliau namanya Rain ya," ujar Iris sembari menunjuk Rain.
"What?! Jadi dia yg kamu maksud?" tanya Zia.
"Iya, udah deh lanjut lagi ta'aruf merekanya Zia," ujar Iris.
"Oke-oke nah yang lagi tebar pesona sama saudara termuda kelas itu namanya Gio Ardiansyah dia itu playboy kelas kakap mantan nya aja berjibun gila ya dia, itu kayaknya mau ngoleksi mantan deh, saya sih gamau ya sama cowo playboy gitu bisa makan hati aku," ujar Zia bergidik ngeri.
"Jangan gitu kemakan omongan sendiri mampus kamu," ujar Keyra.
"Bodo ah amit-amit aku sih sama dia. Oke lanjut, nah yg terakhir yang cengar cengir ga kentara itu namanya Zidan Ramadhan sumpah si ya aku ibu ga ngerti sama dia gila nya udah sampe level hard nah dan 1 lagi nih ya beliau itu hobby banget tiap hari godain Keyra udah tau Keyra jutek plus galak masih aja pada godain gak ada kapok nya dia tuh hatinya udah kebal kayanya," ujar Zia.
Keyra hanya memutar bola matanya malas sedangkan Iris manggut - manggut pertanda mengerti. sehabis dialog itu mereka pun lanjut makan. Baru saja ingin memakan kuliner mereka tiba datang terdengar bunyi.
"Eh Keyra sayang makin indah aja nih kita boleh gabung gak?" ujar Zidan sambil mengedipkan sebelah mata nya.
Tadi nya mereka mau melahap makanan masing masing akan tetapi waktu mendengar bunyi itu mereka bertiga refleks menoleh ke asal suara.
Deg.
Pandangan Iris serta Rain bertemu buat beberapa saat kedua nya terhanyut pada tatapan mata itu mereka berdiam cukup lama akhirnya Rain yang pertama kali sadar kemudian dia pun memutuskan kontak mata tersebut menggunakan cara mengalihkan pandangannya ke arah lain sedangkan Iris jadi salah tingkah sendiri pada tempatnya kemudian gadis itu pun menunduk malu.
"Ck, ganggu aja sih," ujar Keyra.
"Jangan jutek jutek gitu dong sayang, gak baik," ujar Zidan. Keyra hanya membisu tidak menanggapi.
"Boleh gabung gak?" ujar Gio lagi.
"Boleh deh, duduk aja," ujar Zia.
lalu mereka pun duduk berhadapan
Iris - Rain.
Zia - Gio.
Keyra - Zidan.
"Eh btw siapa ini baru liat? Anak baru itu ya kenalan dong," ujar Gio sembari mengedipkan sebelah matanya.
Iris yang awal nya menunduk pun segera mengangkat mukanya sesudah mendengar ucapan Gio.
"Eh iya kenalin nama aku Iris Anadhita" ujar Iris sembari tersenyum cantik.
"Eh anggun banget senyum nya meleleh deh," ujar Gio.
"Mulai deh jiwa playboy nya keluar," ujar Zia.
"Kenapa beb kamu cemburu?"
"Idih aku cemburu sama kamu? Sorry gak level."
"Udah deh kalian berisik elah aku jodohin beneran tau rasa kamu, btw kenalin nama aku Zidan Ramadhan," ujar Zidan.
Iris hanya tersenyum sembari menganggukan kepalanya.
Zidan menyenggol lengan Rain memberi kode agar dia mau memperkenalkan dirinya. Meskipun hanya sia - sia, Rain tetap akan diam saja mana mau dia urusan beginian. tapi sehabis mendengar ucapan Rain selanjutnya membuat mereka seluruhnya melongo.
"Rain Nathalio." Sambil tersenyum tipis.
Iris yg di beri senyum Rain jadi kikuk dan salah tingkah sendiri.
"What Rain ini beneran kamu kan? Kamu nggak lagi ke sambet kan? Kamu nggak lagi mengidap penyakit serius kan? Seorang Rain kenalan sama cewek? Akhirnya ice prince kita menemukan cintanya," ujar Zidan bertubi tubi.
Sedangkan Rain hanya memutar bola matanya malas Zidan itu selalu hiperbola jika menyangkut Rain dia selalu heboh sendiri. Mimpi apa Rain semalem sampe punya teman modelan kaya Zidan begitu.
Sedangkan Iris dia dari tadi hanya menunduk membuat malu apalagi dia kaget lihat respon Zidan sampe begitu.
Rain yang melihat Iris hanya menunduk jadi tersenyum tipis, "Lucu," gumam nya.
Hari ini Rain banyak tersenyum walaupun hanya senyum tipis tapi bagi Rain itu ialah suatu hal yg jarang bahkan tidak pernah beliau lakukan kepada seseorang gadis lain. Padahal dia baru mengenalnya hari ini tapi bisa membawa perubahan bagi hidup Rain entah lah sepertinya hari - hari Rain selanjutnya akan berubah karna hadir nya gadis menggemaskan ini.