Seorang anak muda dengan jubah panjang berdiri dengan tegak di atas atap yang lumayan tinggi. rambut putih nya memantulkan cahaya bulan yang lumayan terang malam itu. dia merapikan kacamatanya. ya, itu aku.
aku mengamati dari atas rumah tingkah penjahat stereotip itu. aku menggunakan skill [Boneka Manusia] untuk mengelabui mereka.
dan juga [Phantom Mirrage] untuk membuat ilusi yang lumayan menyeramkan.
kesadaran mereka sudah masuk kedalam dunia ilusi, dan tubuh asli mereka masih disini.
setelah menakuti-nakuti mereka aku melepas ilusi dan turun dari atap.
"jadi,apakah 'Permainan'nya menyenangkan?"
aku bertanya dengan senyum di wajahku.
"h-hiihhh!! monster!!"
mereka berusaha kabur namun aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.
[Bind]
aku mengaktifkan salah satu skill milikku, [Bind].
skill ini berguna dalam mengunci gerakan lawan. makin tinggi perbedaan kekuatan pengguna dan target, maka semakin efektif pula skill ini.
"u-ugh.. tubuhku...tidak..mau..bergerak..."
"aghhh!!"
mereka menjerit dan memaksa menggerakkan tubuhnya. namun perbedaan kekuatan sangat tinggi dan mengakibatkan mereka tidak bisa bergerak.
"Eitss, apakah kalian takut pada orang yang sudah kalian bunuh?"
"i-itu... hanya... kesalahpahaman..."
"salah paham?yah mungkin saja tapi... bagaimana kalau kita hadirkan korban yang lain?"
dengan menggunakan Skill non-combat [Eye See Death] aku bisa tau kalau mereka sudah banyak membunuh orang tak bersalah.
Skill ini diciptakan untuk kegunaan hiburan dalam game, karena game juga bisa dibuat untuk sarana hiburan seperti sebuah drama maka terciptalah skill ini.
"a-apa... maksudmu?"
"hmm... lebih baik kau tanya pada mereka sendiri.[Underworld Gate]"
sebuah gerbang muncul di belakangku . dengan ukuran yang lumayan besar dan juga desain yang menyeramkan pintu itu berdiri dengan mengintimidasi si Louis dan kawan-kawan nya.
Pintu terbuka dan dari dalam keluar 10 orang dari berbagai usia.
mereka semua keheranan.
"Selamat datang didunia lama, kalian aku panggil untuk membalaskan kematian kalian pada mereka, kalian memiliki hak untuk menarik mereka kedunia bawah dan menyiksannya, semua itu adalah hal gratis untuk kalian. aku hanya meminta satu hal pada kalian yaitu... bunuh mereka dengan sangat menyakitkan. Yap, silahkan kalian membawa mereka"
aku menundukkan kepala dengan elegan. dengan Job Aktor yang kugunakan hal ini sangatlah mudah.
"to-tolong tunggu!!! kumohon!!"
"aaaaaa!!! hentikan!!!"
"pergi! pergi! menjauh dariku!"
"tolong!!!"
mereka menjerit dan meronta-ronta meminta tolong tapi aku tidak perduli.
"saat mereka menjerit meminta tolong, apa yang kalian lakukan? saat mereka memohon untuk tidak disakiti, apa kalian mengehentikan perilaku kalian? sekarang adalah saat yang tepat untuk... Pembalasan"
aku berkata dengan menyeringai.
""''aaaaaaa!!!!!"""
*debumm
pintu tertutup dan menghilang keruang kosong.
"ganti Job dengan Assassin"
seketika kartu job Aktor terwujud ditanganku.
"hah... aku mengantuk..."
aku berjalan kembali ke penginapan.
"hei! dia tidak mati?!"
"wow! apa dia berhasil kabur?!"
"hei kau! apa yang terjadi pada Louis dan temannya?"
"hm? mereka mati"
aku menjawab dengan jujur dan senyuman yang biasa kukenakan.
mereka menjadi heboh, jadi aku segera pergi kedalam kamar penginapan dan akhirnya tertidur pulas.
...
..
..
.
3 hari kemudian.
"kau yakin hendak pergi?"
"ya, juga rumor sudah mulai menyebar jadi aku tidak bisa tinggal disini lagi"
"...ya, aku yakin padamu, kau bukanlah pembunuh berdarah dingin, kau hanya membela diri.."
"hm, terima kasih mbak Maria"
setelah beberapa hari, aku akhirnya tahu bahwa nama nona resepsionis adalah Maria.
"juga.. ketua guild ingin bertemu denganmu"
"oh, Serena. ada apa ya?"
"haha.. hanya kau yang memanggilnya dengan namanya. kau memang unik ya?"
"haha, aku sudah diberitahu itu beberapa kali"
"ayo, ikut aku"
"baik"
aku mengikutinya dari belakang. hingga ketempat kerja guild master.
"guild master, saya membawa tuan Leo"
"oh,silahkan masuk"
aku segera masuk bersama dengan nona Maria.
"hei Leo, apa kau sudah ingin pergi?"
"ya, dan untukmu yang sudah mendukungku, aku akan memberikan ini.."
aku mengeluarkan sebuah kalung dari kantong.
"kau punya skill penilaian kan? coba nilai kalung ini"
"hm? oke.."
mata merahnya menyala dan wajah tenangnya berubah menjadi terkejut.
"h-hei, dimana kau dapat ini? kau tidak mencurinya digudang kerajaan kan?"
"mana mungkin!!"
aku memberikan komentar pada pertanyaannya yang kejam itu.
"yah, ini adalah salah satu buatanku. dan ini khusus"
"wow.. artefak peringkat Legendary hanya ada 12 didunia ini, dan kau dengan santai memberikan ini padaku? kau pasti tidak waras"
"kejam sekali"
Yap, benda yang kuberikan padanya hanya peringkat rare, namun mungkin didunia ini peringkatnya berubah menjadi Legendary.
"yah, pokoknya. ini uang hasil pelelangan minotaur, dan juga terimakasih kalungnya"
"yah.. itu hanya ungkapan terimakasih untuk mu"
aku mengambil uang yang dia letakkan dimeja.
"oh ya, tentang pahlawan dan rekannya... katanya mereka sudah menuju ke dungeon untuk meningkatkan level mereka. ini sesuai dengan keinginan mu kan?"
aku meminta tolong pada guild master untuk melacak tentang pahlawan dan rekannya untuk berjaga-jaga agar tidak berpapasan dengan mereka.
"hm, terimakasih. ini..."
aku melempar sebuah koin emas dengan dekorasi platinum dengan cahaya ungu.
"untuk bonus informasinya"
aku berkata dengan tersenyum.
"dasar bajingan licik"
dia menghinaku sambil tertawa.
aku sengaja memberikan banyak item pada guild master untuk membuatnya berhutang, dan selalu membantuku dimasa depan.
ngomong-ngomong koin itu adalah koin peringkat rare yang dapat menyimpan summon roh. dan aku sudah mengisinya dengan The Greater Spirit Of Fire, Ifrit. saat masih di game.
aku berpamitan dengan nona Maria, dan juga dengan si penjual sate yang membantuku.
dan juga rankku telah naik menjadi rank D.
yah, aku sengaja mengincar Rank D karena Rank D bisa bebas pergi kemanapun tanpa pajak untuk keluar masuk suatu wilayah.
setelah perpisahan yang agak dramatis dengan si penjaga gerbang aku berjalan keluar dari ibu kota.
aku sengaja tidak menyewa kereta karena aku memiliki hewan summon bernama Pegasus. seekor kuda putih yang kecepatannya bahkan 10x dari pesawat jet.
"yah.. mari kita mulai perjalanan sesungguhnya"
targetku selanjutnya adalah Kerajaan Binatang Asteria.