Sesuai perkiraan ku, hujan akhirnya berhenti saat malam hari. kami melanjutkan perjalanan kami juga bertemu beberapa monster tapi mereka tidaklah terlalu kuat. perjalanan berjalan lancar, dan kami singgah untuk memasak makanan.
"ini, Steak Spesial buatanku. rasakan lah"
aku berlagak sedikit melucu untuk mencairkan suasana.
"haha, mohon berikan aku mencobanya"
Claire mengikuti aktingku. dan akhirnya kami makan bersama, kami bercerita, dan tertawa.
aku merasa lega melihat Claire tertawa. walaupun sifat kekanak-kanakan miliknya, dia sangat jarang kulihat tertawa.
"Hm, lebih baik seperti ini.."
"hm? apa?"
"tidak, tidak apa-apa"
setelah selesai makan kami melanjutkan perjalanan.
setelah beberapa hari berjalan akhirnya kota mulai terlihat dari jauh.
ini adalah Kota Mirre. salah satu wilayah kerajaan militer Lingston.
kerajaan ini terkenal dengan kekuatan militernya yang merupakan salah satu dari 3 negara besar termasuk kerajaan iblis.
kerajaan ini merupakan kerajaan dari ras para dragonfolk, keturunan dari Naga.
Naga dihormati sebagai makhluk paling purba dan paling tinggi.
saat kami mendekati Kota disana banyak orang yang sedang bekerja. pekerjaan warga sama saja seperti biasa yaitu berjualan dan sejenisnya dan sebagainya.
kota ini cukup hidup walaupun sebagai bagian dari negara militer.
biasanya negara militer mewajibkan seluruh warganya untuk ikut perang namun, warga disini malah senang jika diikutkan dalam perang karena sifat nasionalisme mereka dan juga kemungkinan faktor otak-otot mereka.
"permisi, bisakah anda menunjukkan kartu identitas anda?"
juga penjaganya sopan-sopan
dragonfolk memiliki tanduk dikepala mereka dan ekor. namun sama seperti vampir, ekor mereka bisa disembunyikan namun entah mengapa tanduknya tidak. apa mungkin dewa pencipta semesta ini juga perhatikan tentang model?
"oh, anda seorang petualang ya, rank D juga. yah silahkan masuk"
hanya aku yang diperiksa karena Claire sudah kusembunyikan menggunakan Skill ilusi.
"hei, mengapa mereka lebih sopan dari manusia yang pernah kutemui?"
"yah kau tahu, tidak semua manusia itu baik. karena itu sudah menjadi sifat alami manusia"
"tapi menurutku Leo orangnya baik kok"
dia berkata sambil tersenyum.
ugh.. sial, dia sangat manis.
"y-yah pokoknya kita cari penginapan dulu"
aku merubah arah pandanganku agar tidak wajahku tidak terlihat oleh Claire .
"baiklah~ tapi..."
*groowwwll
wajahnya memerah. hei bukankah kita baru saja makan banyak tadi malam?
"yah... mari kit pergi ke warung terdekat"
"y-ya..."
Claire masih menundukkan kepalanya. aku mencari warung terdekat. dan akhirnya menemukan warung. aku memesan makanan dan meminta agar makanannya dibungkus saja.
dengan menggunakan daun yang sama yaitu daun pisang mereka membungkus makanan yang membuatku nostalgia saat masih berada dibumi.
"ayo kita segera pergi kepenginapan"
aku mencari penginapan dan memesan 1 kamar karena akan mencurigakan jika aku sendiri dan memesan 2 kamar.
"maaf Claire, aku hanya bisa memesan 1 kamar"
"yah... tidak apa-apa juga, disini juga terdapat dua buah ranjang jadi tidak apa. yang terpenting, ayo cepat buka makanannya!"
Claire yang tidak sabar memohon untuk segera membuka bungkus makanan.
"baiklah, ini"
aku memberikan 3 bungkus padanya dan 1 untukku. karena aku tidak terlalu makan banyak 1 bungkus sudah cukup bagiku.
yah... lain cerita dengan Claire.
"Umm.. enak eali maanaana.."
"telan dulu makanannya lalu bicara"
"gluk..gluk.. fuahh.. hah, enak sekali makanannya"
"ya, ini lebih baik dari yang kumakan di ibukota"
"hm hm, juga apa kau tidak ingin makan?"
Claire menoleh ke udara kosong disekitar kami. ada orang yang mengikuti kami dari saat kami masuk kedalam desa ini.
"keluarlah, tidak ada lagi gunanya bersembunyi"
aku berkata saat mataku menyala merah.
"hoo.. tak kusangka, kau bisa melihat menembus kemampuan bersembunyi ku"
"yah kau tahu, walaupun levelmu tinggi tetap saja tidak ada yang bisa lolos dari mataku"
[All See Eyes]
ini merupakan skill rusak yang memiliki banyak kegunaan salah satunya...
"level 120, Class thief, nama Mario. benarkan?"
"?!"
aku bertanya padanya sambil menyeringai. jika ini anime maka kacamataku akan bersinar terang seperti senter.
"ba-bagaimana kau bisa tahu itu?"
"yah sederhana saja. aku lebih kuat darimu.[Soul Eater]"
"w-waa!! apa ini?!"
banyak makhluk hitam muncul dari kakinya dan melahapnya. bukan fisiknya tapi jiwanya.
[Soul Eater]
skill ini berguna saat aku mencari bahan dan tidak ingin menurunkan kualitas dari makhluk yang kubunuh. skill ini sangatlah berguna saat masih digame.
"Hei Leo. kau sangat kejam bukan?"
Claire bertanya. walaupun dia berkata seperti itu Kenyataan bahwa dia tidak terganggu dan terus makan menunjukan kalau itu adalah hal biasa baginya.
"aku tidak segan pada orang yang datang padaku untuk niat membunuh. yah... kau pengecualian"
"eh?! hehe~ itu karena kekuatan cin-"
"itu karena kau masih berguna"
"eh??!! kau benar-benar kejam!!"
walaupun kami ribut disini tidak ada orang yang bisa mendengarnya berkat Skill Silent.
"jadi, bagaimana dengan mayatnya?"
"hmm.. kau tak ingin darahnya?"
"tidak mau. darah yang sudah hilang jiwanya terasa sangat buruk kau tahu. bukankah dulu Leo seorang Vampire lord?"
"ya.. tapi.. yah pokoknya akan kubuang dulu
mayatnya. kau tunggu disini"
aku memasukkan mayatnya kedalam Item box dan membuangnya digunung tanpa ketahuan penjaga.
setelah itu aku segera kembali ke penginapan.
"hei Claire, kau ingin jalan-jalan?"
"jalan-jalan?!"
"kenapa kau terkejut seperti itu? apa kau tidak pernah jalan-jalan? ugh.. aku mulai merasa kasihan padamu.."
aku menggodanya sedikit.
"bukan! kata teman-teman ku, ji-jika jalan-jalan bersama laki-laki i-itu namanya ke-kencan..."
dia menundukkan kepalanya. asap mulai muncul diatas kepalanya..
"haha, kau masih polos sekali Claire"
"jangan mengolok ku!!"
"yah, ayo kita segera pergi. tentunya setelah kau membersihkan tempat makan dan juga wajahmu"
tempat tidurnya penuh dengan banyak serpihan roti dan wajahnya juga.
aku menunggunya diluar dan setelah menunggu beberapa menit Claire keluar dengan baju yang cantik, yah walaupun dia mengenakan baju yang cantik hanya aku yang melihatnya.
"Bagaimana pakaianku?"
dia bertanya sambil memutar-mutar tubuhnya.
"ya, cocok untukmu"
"hehe~ benarkah?"
"ya, ayo kita jalan"
"ya!"
kami berkeliling disekitar kota,banyak taman hiburan dan Juga sebagainya.
yah orang-orang yang melihatku berbicara sendiri menusuk tulangku, namun untuk hari ini saja aku membiasakan diri.
setelah puas berkeliling kami, duduk di taman.
"kencan sungguh menyenangkan ya"
"hm? ya, mungkin. aku belum pernah kencan sebelumnya"
"jadi ini kencan pertama mu ya..."
Claire menundukkan kepalanya dengan pipi yang merah.
hei! katakan sesuatu! sekarang mulai canggung.
"oh ya, bagaimana tentang kerajaan iblis? aku ingin jalan-jalan kesana juga"
"hm.. kerajaan iblis sama seperti kerajaan manusia, hanya saja isinya dihuni oleh banyak jenis iblis"
"hee.. aku kira kerajaan iblis seperti dongeng duniaku dulu?"
"dongeng dunia Leo? memangnya Leo dari dunia lain ada iblis didunia Leo?"
"ada, tapi hanya dalam ajaran agama saja"
"wow.. aku penasaran dengan iblis disana"
"yah.. pokoknya kapan-kapan kita akan pergi ke kerajaan Iblis. juga aku penasaran dengan raja iblisnya..."
kami mengamati matahari terbenam. matahari yang sudah bersinar jingga mulai meredup. lampu sihir yang ada di jalan-jalan mulai menyala.
"yah.. ayo kita segera pulang"
"ya!"
kami segera pulang kembali ke penginapan.