"...leo...leo!"
suara samar-samar terdengar.
apa itu Claire?
aku membuka mataku, didepanku ada seorang gadis dengan pupil berwarna merah. Claire.
"syukurlah..akhirnya kau bangun"
"Haha, apa kau pikir aku akan mati?"
"Kau membuatku khawatir kau tau!"
dia berkata dengan ekspresi tidak puas.
"tenang saja. segini saja tidak akan membunuhku"
"baiklah.. jika kau bilang begitu"
"jadi, bagaimana dengan si alan itu?"
"oh, dia masih pingsan. tapi dia sudah baik-baik saja"
"baiklah kalau begitu"
aku segera bangkit dan memasang jubahku lagi.
"mari kita pulang"
"Permisi"
sebuah suara terdengar memasuki ruangan. dia adalah seorang pria dengan badan yang besar.
[All See Eyes diaktifkan]
Nama: Kenny(Guild Master)
Lvl:870
Job:Executioner(2nd Phase of WarAxe User)
HP:100%
MP:100%
Karma: Netral
STR:62.758
AGI:60.000
DEF:58.000
INT:49.122
Skill unik:WarAxe Superior Tenchnique
Skill:Battle spirit,...,...,...
wow, apa dia guild master?
"Saya dari Guild yang menyelenggarakan Battle ini. saya disini ingin memeriksa kondisi anda"
"silahkan, anda tidak perlu formal"
"haha, maafkan aku. jadi, bagaimana keadaanmu?"
"seperti yang kau lihat. aku sudah sehat, lebih baik kalau kau menjenguk si alan"
"oh, alan ya. dia adalah salah satu dari sedikit Ranker SS kami. bahkan aku tak menyangka kalau alan akan pingsan selama ini.."
"selama ini?"
"ya. kau dan juga dia sudah pingsan selama 4 hari"
apa?
berarti..
"jadi, bagaimana hasil dari turnamennya?"
"hasilnya seri. dan juga turnamen sudah berakhir sejak kemarin"
"hee, jadi bagaimana dengan Peserta Claire?"
"ho.. anda mengenalnya? dia sangat luarbiasa,
dia bahkan mengalahkan hunter Rank S dalam sekejap"
haha, sudah kuduga claire memang sangat kuat.
"apa kau yakin sudah hendak pergi?"
"ya"
"baiklah. sebelum itu, ada seseorang yang mau menemuimu"
siapa?
"silahkan masuk"
"Baiklah, aku masuk ya"
aku mendengar suara yang familiar.
Setelah dipersilahkan. seorang gadis dengan rambut merah dan mata merah memasuki ruangan.
"hei, leon! apa kabar?"
"ugh.. kenapa kau disini, Serena?"
ya, gadis itu adalah sang GrandMaster Guild, Serena.
dia terus menepuk-nepuk punggungku.
Claire yang tidak tahan melihatnya tiba-tiba menjauhkan tangan Serena dari punggungku.
"hei! siapa kau ini? kau sok akrab sekali dengan leo!"
kata Claire
"Wow, lihat siapa ini? leo, apa ini pacarmu?"
tanya Serena menggoda Claire.
"P-pacar?! yah, aku... ehehe"
Claire yang mulai tersipu memegang pipinya dan mulai memerah.
"Yah, dia Claire. teman seperjalananku"
"Wow, walau terlihat seperti ini dia pasti sangat kuat dan juga...."
serena mendekatkan Bibirnya ditelingaku
"Dia seperti bukan manusia"
!?
aku sangat terkejut. jika bukan karena Skill"Poker Face" maka pasti aku sudah terlihat sangat panik.
aku lupa kalau dia punya skill yang merepotkan.
[All See Eyes diaktifkan]
Nama: Serena
Lvl:1000
Job: FlareMancer(3rd Phase of PyroMancer)
HP:100%
MP:100%
Karma: Netral
STR:79.758
AGI:47.000
DEF:56.000
INT:90.122
Skill unik:God Eye
Skill:MP recovery, Fire Magic,Flare Magic,...,...,...
"yah, kalau leo yang menjaganya maka aku tak perlu khawatir"
"jadi, apa kau kesini hanya untuk menjengukku?"
tidak mungkin dia jauh-jauh dari Ibukota, kemari hanya untuk menjengukku seseorang yang baru dikenalnya selama 4 Hari.
"yah, kau tahu... Ada Dungeon Break di Dranda"
"Dungeon Break kah..."
Dungeon Break adalah istilah untuk sebuah dungeon yang terlalu lama dibiarkan sehingga monster yang tercipta melampaui kapasitas dan mulai keluar dari dungeon.
"Kenapa harus aku? bukankah ada beberapa orang yang bisa menyelesaikannya?....Contohnya Hunter SS Rank"
"tidak mungkin. mereka akan segera mati jika melawan monster-monster itu"
"apa memang selemah itu Ranker SS?"
"yah, mereka tidak lemah hanya saja monsternya terlalu kuat"
"tapi, kau tahu kan, aku hanya seorang Hunter D rank?"
"D rank mana yang bisa setara dengan Pedang Surga, Alan?"
Serena menyeringai.
huh.... dasar ni bocah..
"baiklah. tapi, apa imbalannya? tak mungkin kan aku hanya kerja amal?"
"Imbalanya adalah 1jt Koin Emas saat penyelesaian. dan yang terpenting, kau akan mendapatkan dukungan dari guild"
Dukungan kah...
"jadi, kapan aku harus pergi?"
"secepatnya kalau bisa. kami khawatir kota akan segera hancur jika tidak di ditanggulangi"
'Sepertinya aku harus segera pergi ya..'
tapi, bagaimana dengan kota Tarena?
"Aku akan segera pergi namun, bisakah aku meminta tolong padamu. tentu saja aku akan bayar sesuai dengan hasilnya"
"ya, tenang saja. cukup beritahu apa yang ingin kau cari"
Serena memang nomor satu untuk mencari informasi.
"Apa kau kenal dengan 'NecroHunter'?"
"!... dari mana kau tahu nama itu?"
tatapan Serena segera menjadi sangat tajam.
yah, dia pasti tau.
"Dia targetku. sebenarnya dia duluan yang menargetkanku, aku hanya membalas apa yang dia lakukan"
Tarena adalah pusat untuk para pemburu bayaran. dan NecroHunter adalah salah satu petinggi disitu.
"Tapi kau tahu kan kekuatannya? aku tahu kau bukan orang bodoh yang mau memusuhi Pemburu seluruh dunia"
"yah, bahkan jika mereka datang padaku maka aku takkan segan"
aku melemparkan sebuah cincin padanya.
"itu imbalannya. cukup bawakan informasinya.
jika ada korban, aku akan meningkatkan bayarannya. Deal?"
"Heh... kau memperlakukan artefak legendaris seperti mainan"
yang kulempar tadi adalah Ring of Fire, artefak Tingkat Rare waktu digame.
"baiklah, sudah waktunya pergi"
aku beranjak dari tempat tidurku dan mengambil kacamata yang berada dimeja.
"Oh ya! jika Alan sudah bangun, berikan ini padanya. katakan saja aku memberikannya untuk mengganti pedangnya yang hancur"
aku mengeluarkan sebuah katana dari dalam [Item Box].
"Namanya, Tenryuu. aku harap dia bisa mengikhlaskan pedangnya yang hancur"
Ketua guild menilai pedang yang kuberikan dan wajahnya berubah menjadi terkejut.
'aku merasa De Javu'
"Hei, dimana kau mengambil.. ah sudahlah. ya, akan aku berikan pada alan jika dia sudah bangun"
pedang itu sudah berubah dari rank Unique menjadi Rank Mythic yang merupakan Rank yang hanya ada di cerita rakyat.
"baiklah, ayo Claire"
"Oke~"
Claire dan aku segera pergi. sebelum meninggalkan Karu, aku singgah di penginapan untuk mengambil perlengkapan yang tertinggal.
setelah itu kami keluar dari Karu dan menuju Utara untuk pergi ke Granda.
"Ada apa Claire? kau sangat sunyi hari ini?"
"hmph. kenapa ya?"
huhhh.. dasar Claire..
"Apa kau juga mau Artefak?"
aku sudah memberikan Artefak pada mereka yang baru saja kukenal, namun belum pada Claire. mungkin itu yang membuatnya iri.
"...ya"
"huff. kita berhenti dulu disini"
kami berhenti agak jauh dari Kota.
Setelah itu, aku mengeluarkan banyak jenis senjata dari dalam [Item Box]. Semua senjata ini memiliki Rank Mythic.
"Nah, Claire. Pilihlah yang mana kau mau, jika kau mau yang lain, masih ada dipenyimpananku"
"W-Wow... Bahkan Raja iblis hanya memiliki 1 artefak legendary, tapi kau bahkan memiliki lebih dari ratusan Rank Mythic"
"ya. silahkan kau pilih yang mana menurutmu bagus untukmu"
"yah... Semuanya sangat kuat tapi..."
"Tapi?"
"a-aku mau cincin..."
katanya dengan suara yang hampir tak terdengar.
'Uwahhhh!!!! Imutt!!'
batinku berteriak.
"B-baiklah"
aku segera memasukkan seluruh Artefak kedalam [Item Box] dan mengambil satu buah Cincin dari dalamnya.
Ring Of Undying, Rank Godly.
cincin ini membuat penggunanya tidak dapat mati, apapun yang terjadi. juga memiliki tambahan Seluruh Stat 1.000.000 yang melebihi Rank Mythic yaitu 100.000.
"Ini memang bukan yang terkuat, tapi, ini yang terindah didalam [Item Box]"
"indah sekali..."
cincin ini sederhana namun, memiliki desain yang sangat indah. saat perilisannya, para animator bahkan merilis Video curhat mereka karena kesulitan dari pembuatannya.
"Sini kupasangkan"
"Eh?! Le-Leo?!"
Claire mulai memerah padam.
'Ugh.. jangan begitu Claire, kau sangat manis.."
Setelah memasangkan cincin claire, aku segera berdiri dan menjauhkan wajahku agar tidak terlihat.
"A-ayo, kita lanjutkan perjalanan. Leo"
"y-ya"
'Siall!! Canggung!'