Chereads / Strongest Jack-of-All-Trades / Chapter 15 - Naga Purba

Chapter 15 - Naga Purba

Saat ini aku sedang berada di depan api unggun.

hanya suara kayu yang dilalap api yang terdengar dimalam itu. Claire sudah tidur, aku berjaga untuk Claire. dia sudah sangat kelelahan karena menjagaku sewaktu aku diruang kesehatan guild.

"disini sangat sepi, bukan"

"ya... juga, siapa kau"

seorang pria memecah sepi disampingku. awalnya aku mendeteksi kalau wujudnya sangat besar, namun makin dekat dia makin kecil, dan akhirnya duduk disampingku menikmati api unggun.

"hm?aku? aku hanya seorang yang lewat"

katanya dengan senyum yang biasa kau lihat diAnime dibumi. dia mengenakan pakaian serba panjang seperti yang kau lihat diManhua yang bisa kau lihat dari negara Tirai Bambu. juga stylenya tidaklah memiliki perbedaan dengan orang cina

[All See Eyes diaktifkan]

"aku ingin tahu, apakah Naga Purba itu orangnya pembohong"

"Hoo~ kau tahu ya"

[Naga Purba Aragara]

Level:34.000

"juga.. kau yang bersembunyi"

[Naga Purba Naramuna]

Level:34.000

"hmm.. untuk ukuran seorang manusia, kau hebat juga ya"

satu lagi yang mengenakan style manhua muncul. bedanya seluruh dirinya berwarna putih, mulai dari rambut, hingga seluruh pakaiannya.

"kenapa para Naga Purba ada disini?"

"Yah, kau tahu, aku sudah jarang terkena suhu hangat, jadi aku kemari untuk menghangatkan diri"

"Bukankah kau naga api?"

"O-oh ya, hahahaha"

"baiklah. jujur saja, tidak mungkin kalian kemari hanya untuk saling reuni, kan?"

aku mengelap kacamataku karena terkena hawa dingin dari Naramuna.

"Aku kemari setelah merasakan Mana yang cukup tinggi memasuki daerah pegunungan"

"bisa kubilang, Mana dari anak yang sedang tertidur didalam"

"Mana Claire, kah..."

"aku kemari untuk memeriksa apakah dia ancaman atau tidak"

"dan, kalau itu ancaman maka?"

aku bertanya sambil memasang kacamataku lagi.

"Maka aku tidak ada pilihan lain selain menghilangkannya"

setelah Naramuna mengatakan hal tersebut, tanpa sengaja kontrol Manaku terganggu dan mengalami kebocoran.

""?!""

mereka berdua terkejut dengan lonjakan mana milikku yang sangat tinggi. dalam waktu sekejap, Aragara tanpa sadar menggunakan wujud setengah naga miliknya. begitu juga milik Naramuna.

"Ah.. maaf. kontrolku terlepas. aku minta maaf, tapi.... Jika kau berani menaruh tanganmu pada Claire maka..."

".... jika kau mau begitu, maka aku juga tidak akan segan"

"H-hei, sudahlah. Naramuna, kau juga. lebih baik kita duduk bersama mendiskusikannya, ahahaha"

"ah, ya. maafkan aku, aku belum dewasa, aku belum bisa mengontrol emosiku. maaf"

aku masihlah kekanak-kanakan. bahkan aku tidak bisa mengontrol emosi sampai hampir berujung pertarungan yang sia-sia.

"Hmph, baiklah. tapi hanya untuk saat ini"

kata Naramuna menerima tawaran Aragara.

"baiklah. silahkan kalian berdiskusi. namamu anak muda?"

"Leo baik-baik saja"

"baiklah leo, aku minta daging disini. kalian silahkan berdiskusi"

Aragara mulai mengambil daging yang kututup es agar tidak busuk dan mulai memanggangnya.

Apa naga purba mulai lupa dengan tata krama?...

Pov Aragara

Anak muda bernama leo. dia sangat mengerikan.

saat kontrol Mana miliknya terlepas sedikit saja, sampai aku yang seorang naga purba menjadi terdominasi olehnya.

Bagaikan sosok yang sangat besar berdiri dihadapanku dan menekan wujud asliku hanya dengan tatapannya.

'Siapa dia?'

kata itu terus melayang dibenakku. aku ada sejak 5juta tahun yang lalu, dan sudah melihat banyak pahlawan yang memiliki kekuatan besar. namun, bahkan sang pahlawan Albert yang dikatakan pemilik Mana Terbesar tidak sampai 1% milik leo.

namun, setelah dia mengendalikan Mana miliknya lagi, rasa teror yang kuat itu langsung menghilang.

Menurut insting yang sudah kuasah sejak lama, kekuatan sebenarnya jauh, jauh sekali. sangat jauh lebih kuat dari rasa dominasi tadi.

dia masihlah anak-anak. rasa angkuh dan sombong pasti ada dalam dirinya, bahkan aku yang sudah sangat tua masih memiliki rasa angkuh dan sombong yang besar didalam diriku.

Namun, leo berbeda. dia meminta maaf dan mengintropeksi diri setelah membuat kesalahan, yang merupakan hal yang sangat dilupakan oleh generasi saat ini.

dirinya bagaikan, Penjahat yang Baik Hati.

"leo, apa kau masih punya daging lain?"

"hm? ada. apa kau mau lagi?"

"ya, daging ini sangat enak, daging apa ini?"

"yah, wajar saja. itu daging monster S rank, Sapi Raksasa"

"haha, aku kasihan pada sapi yang menjadi buruanmu"

Leo memang monster ya...

PoV leo

"baiklah, kita sudah sepakat. jika gadis itu berbuat sesuatu, maka kau yang harus bertanggung jawab"

"ya, serahkan saja padaku. ngomong-ngomong, untuk permintaan maafku tadi maka.."

aku mengambil sebuah pedang dari dalam Item Box ku.

"Aku tidak memiliki uang tapi... aku mohon terimalah"

aku memberikannya pada Naramuna sebagai permintaan maafku.

"sepertinya ini bukan pedang biasa... ?! Rank Mythical, kah... haha, kau orang yang menarik ya"

Naramuna terkejut dengan Rank dari senjata itu namun dengan cepat menenangkan diri.

'Menambah rekan lebih berguna dari menambah musuh, bukan'

Aku melihat kearah Aragara yang sedang makan daging tapi...

"Wow leo! lihat! paman ini sangat hebat dalam memanggang daging!"

"Claire... kau sudah bangun ya"

"haha, aku terbangun saat merasa udara sedikit sesak saat tidur tadi. memangnya apa yang terjadi, leo?"

Claire bertanya dengan tanda tanya di atas kepalanya.

"yah, kau tahu... dipegunungan memang udaranya rendah, jadi wajar jika kau sesak nafas"

"oh, begitukah"

"juga, Aragara. kenapa kau menatapku seperti itu"

Aragara menatapku dengan mata yang memelas.

"Hei, bukankah tidak adil memberikan hanya Naramuna hadiah? aku juga mau, tahu"

"Aku mulai meragukan hilang kemana tata krama naga purba.... yah pokoknya. ini"

aku melempar satu lagi pedang kearah Aragara. pedang yang dimiliki Naramuna adalah Sword Of Ice, Cocytus dan milik Aragara adalah Sword Of Flame, Haphaestus.

"Wow!! Rank Mythical! aku hanya pernah mendengarnya di Akademi Naga!"

'Apa memang ada akademi untuk naga?'

"Leo! mulai sekarang, kau adalah keponakanku! hahaha, beritahu saja paman, siapa yang hendak mengganggumu!"

"Terserah. jadi, Claire. bisakah kau membantuku, kau akan merapikan tenda dan aku akan memasak sarapan"

"baik~"

Claire pergi mengemas tenda. dari ufuk timur, matahari muncul menampakan sinarnya menerangi dunia.

"satu lagi hari yang cukup damai"

aku menatap matahari yang mempesona untuk sementara, dan mengatur peralatan memasak.

*30 Menit kemudian

"Hm, sudah masak"

Claire sedang melihat Aragara dan Naramuna mencoba pedang milik mereka, yang menyebabkan getaran kuat walapun jarak mereka sangat jauh dari sini.

[Simple Barrier diaktifkan]

ini adalah barrier sederhana namun cukup untuk menahan monster.

Aku pergi kearah tempat mereka bertarung.

[Aero Wings diaktifkan]

sebuah formasi sihir berwarna hijau berbentuk sayap merpati muncul dipunggungku. Ini adalah skill yang tidak berguna dalam perang karena kurangnya kecepatannya namun cukup untuk kugunakan ketempat Claire berada.

setelah terbang beberapa detik, aku sampai didaerah yang sangat mempesona. disana sangat indah, pemandangan yang tidak akan pernah kau liaht dibumi.

bagian kanannya adalah gunung berapi yang menjulang tinggi, disebelah kiri adalah gunung es.

dan dibawahnya, tepat di antara gunung itu, ada dua orang yang sedang bertarung.

efek pertarungan mereka terlihat dari tanah yang dicungkil cukup dalam.

"Heah! sepertinya, kau sudah banyak berlatih ya, naramuna. namun belum cukup untuk mengalahkanku hahaha!"

"hmph, akan kubungkam mulut aroganmu itu"

mereka mulai bertukar tebasan,pukulan,juga tendangan.

aku turun kearah Claire yang menonton pertempuran dari jarak agak jauh.

"oh, leo. kau sudah datang. Wow! paman-paman ini sangat kuat. memangnya siapa mereka Leo?"

Claire yang melihatku, menyapa dan bertanya karena penasaran.

"Yah. mereka adalah Naga Purba Naramuna dan Aragara"

"Eh?"

yah, wajar saja dia kaget...